Sudah menjadi rahasia umum bila orang Jepang memiliki usia yang relatif panjang. CNBC Indonesia menyebutkan, salah satu kota di Negeri Sakura tersebut, yakni Okinawa, mempunyai penduduk centenarian (orang dengan usia di atas 100 tahun) tertinggi. Rata-rata usia mereka adalah 80-an tahun lo, SohIB!
Bahkan, di tahun 2022 lalu, Jepang melahirkan pencapaian tertingginya dalam populasi centenarian, yakni sebanyak 86.510 jiwa. Artinya, setiap 1.450 individu, ada satu orang yang usianya mencapai tiga digit tersebut. Wah, mengesankan sekali!
Nggak hanya itu, meskipun berumur lebih tua, produktivitas di negara ini tidak main-main. Tentunya semua orang tahu betapa disiplinnya mereka bekerja, bukan?
Lantas, apa sih, rahasianya agar mereka tetap berusia ‘awet’? Mari kita cari tahu bersama-sama!
Diet Saat Liburan? Masih Bisa Konsisten, kok!
Makan yang Sehat
Kalau SohIB perhatikan, restoran-restoran makanan Jepang biasanya menyajikan daging protein tinggi, sedikit nasi, dan banyak sekali menyediakan aneka sayuran segar. Itulah gambaran umum yang dimakan oleh orang-orang Jepang setiap harinya.
Mereka jarang mengonsumsi makanan olahan dan gorengan yang berkalori tinggi. Masakan Jepang lebih banyak diolah dengan cara panggang atau rebus dan jangan lupa, porsinya pun cenderung kecil-kecil. Dengan demikian, gizi harian tercukupi dengan baik.
Mereka juga makan dengan pelan dan nyaris jarang terburu-buru. Sehingga, makanan bisa dicerna dengan lebih baik.
Rajin Berjalan Kaki
Bahkan pada kartun animasinya saja (anime), masyarakat di Jepang terlihat sangat rajin berjalan kaki atau bersepeda. Jarang sekali ada yang menggunakan kendaraan pribadi seperti motor dan mobil, biar pun jauh sekali pun.
Hal inilah yang membuat mereka secara tidak sadar sudah membiasakan diri untuk terus berolahraga. Apalagi, area pejalan kaki di Jepang juga dibuat nyaman.
Nggak Ada Kata Pensiun!
Warga Negeri Sakura dikenal punya produktivitas yang tinggi, terutama di pekerjaan. Para generasi di sana anti sekali dengan yang namanya mager (malas bergerak). Sebisa mungkin, yang sudah berusia lanjut sekalipun akan melakukan berbagai kegiatan yang membuat mereka terus bergerak. Inilah yang membuat usia harapan di Jepang begitu tinggi.
Workaholic Berbeda dengan Hard Worker, lo! Ini Dampak Buruknya!
Senantiasa Berpikiran Positif
Berdasarkan laman Kementerian Keuangan, Ikigai (生き甲斐) adalah istilah dari bahasa Jepang untuk menjelaskan kesenangan dan makna kehidupan. Ikigai bisa dimaknai sebagai alasan kita hidup, menjalani hidup mulai bangun pagi.
Well SohIB, dengan menerapkan konsep Ikigai ini, kita akan menjadi tahu, apa alasan kita menerapkan pola baik dalam hidup, apa yang harus diperjuangkan, dan harapan. Dengan demikian, seseorang nggak akan lagi merasa kehilangan arah atau tidak menemukan makna dalam kehidupannya.
Bagaimana cara menemukannya? 4 hal yang paling mendasar dari filosofi tersebut adalah; temukan apa yang kamu cintai, cari yang dibutuhkan oleh lingkungan sekitar kita, lakukan sesuatu yang bisa menghasilkan pendapatan, dan keahlian apa yang kita kuasai.
Minum Teh Hijau
Ada alasan tersendiri, mengapa restoran makanan Jepang suka menyajikan ocha dibandingkan es teh manis. Menurut kesehatan, teh hijau memang kaya akan antioksidan yang bisa menurunkan berbagai resiko penyakit berat, misalnya kanker, degeneratif, dan lainnya.
Minuman inilah yang juga menjadi pilihan favorit, bahkan wajib bagi penduduk di sana. Mereka terbiasa mengonsumsi minuman berasa ‘hambar’ tersebut di pagi dan atau sore hari.
Menerapkan Hara Hachi Bun Me
Ada kiat bagus mengapa orang Jepang jarang gemuk dan mempunyai kulit yang menawan. Ini semua berkat filosofi makan mereka yang disebut Hara Hachi Bun Me. Dipercaya berasal dari Okinawa, pola makan tersebut mengajak orang-orang untuk makan tidak sampai kenyang, atau sekitar 80% saja.
Disebutkan dalam Detik, prinsip ini nyatanya juga sudah ada di India, bahkan sejak abad ke 4 Sebelum Masehi. Dinamakan dengan Ayurvedic, ajaran tersebut berbunyi "Anda harus mengisi sepertiga perut dengan cairan, sepertiga lainnya dengan makanan, dan membiarkan sisanya kosong."
Dengan demikian, kita sebetulnya juga dilatih untuk tidak mudah mengikuti nafsu makan yang menyebabkan rasa rakus dalam tubuh. Ingat, makan yang berlebihan itu sebetulnya juga tidak baik kan, SohIB?
Bagaimana menurutmu? Apakah rahasia-rahasia di atas bisa diterapkan pada diri sendiri mulai dari sekarang?
5C, Life Skill Penting untuk Pemuda Indonesia. Capai Generasi Emas 2045!
Jangan lupa untuk terus ikuti artikel-artikel seru lainnya hanya di sohib.indonesiabaik.id, ya! Banyak lo, informasi menarik nan lengkap yang harus banget kamu baca.
Nggak hanya itu aja! Jika kamu memiliki passion di bidang kepenulisan dan ingin senantiasa berkembang, join jadi kontributor SohIB dan dapatkan banyak benefit-nya!
Oiya, SohIB.id juga punya komunitas keren yang selalu aktif memberikan berbagai pelatihan, webinar, diskusi, dan bagi-bagi merchandise cantik, lo! Semuanya gratis! Skuy, langsung gabung aja di sini! Salam Sobat Hebat Indonesia Baik! (AJ)
Sumber:
- https://www.djkn.kemenkeu.go.id/kanwil-suluttenggomalut/baca-artikel/13385/Ikigai-Filosofi-Hidup-Orang-Jepang-yang-Perlu-Ditiru.html
- https://food.detik.com/info-sehat/d-5104015/hara-hachi-bu-pola-diet-jepang-yang-bikin-panjang-umur-dan-langsing
- https://www.cnbcindonesia.com/lifestyle/20220828070937-33-367129/jepang-punya-resep-rahasia-umur-panjang-ini-dia