COVID-19 Melonjak Lagi, Pemerintah Minta Warga Lengkapi Vaksin

COVID-19 Melonjak Lagi, Pemerintah Minta Warga Lengkapi Vaksin

Pandemi COVID-19 merebak lagi, waspada! | Sumber: Unsplash (Joshua Hoehne)

COVID-19 kembali datang dan meningkat lagi, nih! Berdasarkan berita dari CNBC Indonesia, dari 28 November—2 Desember 2023, dalam per minggunya, pasien yang terdeteksi mencapai 267 orang, loh!

Nah, peningkatan kasus pandemi tersebut disebutkan ada beberapa hal, salah satunya karena adanya gejala pneumonia yang sedang menjangkiti China—negara pertama yang terdeteksi ada COVID-19.

Sebetulnya, COVID-19 masih ada, guys. Hanya saja, peningkatan ini bukan termasuk yang mengkhawatirkan. Sebab, kasus pasien dengan gejala berat terbilang sangat rendah, yakni di bawah 5 orang per minggunya. Adapun untuk kematian karena pandemi tersebut sudah dikatakan nihil sejak dicabutkan kondisi gawat darurat COVID-19.

Namun, pemerintah tetap mengimbau masyarakat untuk tetap melakukan vaksinasi COVID-19 sebagai langkah preventif tertular virus ini. Bisa dengan melengkapi vaksin wajib (sebanyak dua kali) dan booster-nya.

Dilansir dari Infopublik, Direktur Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Kemenkes, Maxi Rein Rondowuru, menyatakan bahwa pemberian vaksinasi ditujukkan untuk meningkatkan kembali antibodi dalam tubuh dan memperpanjang perlindungan dari keparahan maupun kematian akibat infeksi COVID-19.

That’s why nih SohIB, kita jangan menunda-nunda diri untuk mendapatkan vaksin. Sebab, selain untuk memproteksi diri kita sendiri, sebetulnya ini juga melindungi orang lain.

Apakah Vaksin COVID-19 Gratis?

Sebagai informasi ya SohIB, vaksinasi wajib ataupun booster bisa didapatkan secara gratis. Kamu dapat meminta fasilitas ini ke puskesmas, rumah sakit, maupun pos vaksinasi terdekat yang ada di daerah masing-masing. Proseduralnya juga sangat mudah, lo! SohIB hanya perlu menunjukkan KTP atau identitas lainnya ke petugas vaksinasi.

Kemudian, untuk jenis vaksin yang dapat digunakan adalah Inavac dan Indovac, yang mana merupakan vaksin buatan dalam negeri.

Layanan KB yang Ditanggung BPJS Kesehatan, Gratis!

Bedanya Vaksin Indovac dan Inavac 

Perbedaan vaksin lokal Indovac dan Inavac | Sumber: Indonesia Baik

Dua vaksin yang diproduksi oleh Indonesia ini rilis pertama kali pada tahun 2022 lalu. Dilansir dari laman CNBC Indonesia, ditargetkan akan mendapat otoritas penggunaan darurat atau Emergency Use Authorization (EUA) sejak September 2022. Keduanya tidak hanya bertindak sebagai vaksin primer, tetapi juga vaksin booster dan vaksin anak.

Lantas, apa saja perbedaannya?

  1. Dilihat dari namanya, tentu saja keduanya sudah berbeda. Tahu nggak SohIB, Indovac sering disebut sebagai vaksin BUMN, sedangkan Inavac adalah vaksin Merah Putih, lo. Ada yang tahu mengapa?
  2. PT Bio Farma bekerja sama dengan Baylor College of Medicine dalam mengembangkan Indovac, guys. Untuk Inavac sendiri, ia lahir dari PT Biotis Pharmaceutical Indonesia dan Universitas Airlangga.
  3. Vaksin Indovac menggunakan platform sub-unit, di mana ‘saudaranya’, yakni Inavac ber-platform inactivated virus. Waduh, ada yang bisa menjelaskan bedanya?

Berdasarkan informasi dari Indonesia Baik, antigen yang digunakan untuk Indovac adalah protein rekombinan receptor binding domain (RBD). Ia merupakan bagian dari virus SARSCoV-2 dan dihasilkan pada sel inang ragi (yeast) Pichia pastoris.

Kalau inactivated virus sendiri, diwartakan dari Alomedika, vaksin inativasi adalah pemberian virus dengan kondisi RNA yang sudah dihancurkan, sehingga tidak memiliki risiko untuk melakukan replikasi di dalam tubuh pasien.

Lebih Dari 90% Penduduk Indonesia Terlindungi dari BPJS Kesehatan, yuk, Daftar!

Langkah Preventif Menghindari Terjangkit COVID-19

Meskipun kita sudah melindungi diri dengan melengkapi vaksin nih, Direktur Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Kemenkes, Maxi Rein Rondowuru, berpesan bahwa kita tetap perlu menerapkan protokol kesehatan yang sebelumnya sudah kita lakukan, seperti senantiasa menjaga kebersihan diri, menjaga jarak, dan memakai masker.

Kalau SohIB mengalami gejala yang mirip dengan COVID-19 (batuk, pilek, demam, hingga sesak napas), segera memeriksakan diri ke fasilitas kesehatan atau rumah sakit terdekat untuk diagnosa lebih lanjut.

Perkembangan COVID-19 di Indonesia

Menurut data Kemenkes seperti yang diwartakan Infopublik, per 6 Desember 2023 lalu, kasus harian COVID-19 rata-rata mencapai 33—40 kasus dengan pasien yang dirawat di rumah sakit sebanyak 60—131 orang.

Kenaikan kasus disebabkan oleh COVID-19 dengan subvarian Omicron XBB 1.5 yang kini juga sedang menjadi gelombang infeksi di Eropa dan Amerika Serikat. Selain itu, varian XBB yang masuk ke negara kita adalah EG2 dan EG5.

Cara Menjaga Kesehatan dan Persiapan di Musim Hujan

Jangan lupa untuk terus ikuti artikel-artikel seru lainnya hanya di sohib.indonesiabaik.idya! Banyak lo, informasi menarik nan lengkap yang harus banget kamu baca.

Nggak hanya itu aja! Jika kamu memiliki passion di bidang kepenulisan dan ingin senantiasa berkembang, join jadi kontributor SohIB dan dapatkan banyak benefit-nya!

Oiya, SohIB.id juga punya komunitas keren yang selalu aktif memberikan berbagai pelatihan, webinar, diskusi, dan bagi-bagi merchandise cantik, lo! Semuanya gratis! Skuy, langsung gabung aja di sini! Salam Sobat Hebat Indonesia Baik(AJ)

 

 

Sumber:

  • https://www.cnbcindonesia.com/tech/20220907071409-37-369873/4-beda-vaksin-covid-ri-inavac-dan-indovac-mana-lebih-tokcer
  • https://www.alomedika.com/memahami-4-tipe-vaksin-covid19
  • https://indonesiabaik.id/infografis/aturan-penggunaan-vaksin-indovac
  • https://www.cnbcindonesia.com/tech/20231209083129-37-495829/kasus-covid-19-mulai-meroket-lagi-di-ri-ini-biang-keroknya
  • https://infopublik.id/kategori/nasional-sosial-budaya/806666/kasus-covid-19-muncul-lagi-masyarakat-diminta-lengkapi-vaksinasi