Apakah Satwa Liar Bisa Dipelihara?

Apakah Satwa Liar Bisa Dipelihara?

Potret salah satu hewan liar | Sumber: Unsplash (Gwen Weustin)

Beberapa waktu lalu, seorang public figure mengumumkan kematian harimau Benggala yang telah ia pelihara sejak lama. Tak hanya itu saja, diketahui bahwa sebelumnya sudah ada enam anak harimau Benggala pengasuhannya juga mati. Hal ini sontak menimbulkan kecaman dari publik.

Mereka menyayangkan kematian hewan yang termasuk dalam subspesies yang terancam punah tersebut. Meskipun, public figure itu mengatakan kematian para hewan itu diakibatkan kelahiran prematur atau diabaikan induknya. Ia juga telah mengantongi izin pemeliharaan binatang tersebut dari otoritas yang terkait.

Kasus serupa bukan kali pertama. Di luar negeri, ada juga banyak cerita tentang pemeliharaan hewan eksotis yang malah membahayakan pemiliknya atau sebaliknya.

SohIB, sebetulnya apakah satwa liar itu bisa dipelihara oleh manusia? Apa saja resikonya apabila hewan-hewan ini ‘dibiarkan’ untuk dirawat oleh kita? Cari tahu informasinya di sini, ya!

Satwa Liar Tidak Untuk Dipelihara

Monyet, salah satu hewan yang habitatnya adalah di hutan
Monyet, salah satu hewan yang habitatnya adalah di hutan | Sumber: Unsplash (Jamie Haughton)

Dilansir dari laman Direktorat Jenderal Konservasi Sumber Daya Alam dan Ekosistem, Undang–Undang Nomor 5 Tahun 1990 tentang Konservasi Sumber Daya Alam dan Ekosistemnya menyatakan bahwa setiap orang dilarang untuk menangkap, melukai, membunuh, menyimpan, memiliki, memelihara, mengangkut, dan memperniagakan satwa dilindungi baik dalam keadaan hidup maupun mati. Hal itu tercantum pada Pasal 21 ayat 2.

So, bagi yang melanggar hukum ini, tentu saja akan ada sanksi yang berlaku SohIB.

Hewan Peliharaan dan Kesehatan Mental: Sebuah Simbiosis Mutualisme

Hewan Liar dan Sifat Alaminya

Sebetulnya, manusia nggak akan bisa menjinakkan para hewan liar. Sebab, butuh waktu yang tidak sebentar untuk membuat mereka lunak dengan kita.

Apalagi, sudah sifat dasarnya hewan liar itu cenderung agresif, punya naluri berburu, dan akan menyerang dalam rangka mempertahankan dirinya. Manusia bisa terancam nyawanya jika nekat memelihara mereka.

Di sisi lain, binatang liar ‘ditakdirkan’ untuk hidup di habitatnya. Kalau kita ‘paksa’ mereka berada di penangkaran untuk tujuan yang tidak urgent, ketika dilepas kembali, mereka yang akan kesulitan untuk hidup. Kebiasaan memangsa dan berburu makanan bisa ‘hilang karena terbiasa dipelihara. Belum lagi jika ada predator lain yang akan menyerang hewan itu.

Green Network menuliskan, tidak seperti hewan peliharaan, satwa liar memiliki kebutuhan yang kompleks, yang bahkan para ilmuwan pun masih berupaya untuk memahaminya.

Masih dalam website tersebut, menurut Born Free UK, kebutuhan dasar satwa liar mencakup, “lingkungan yang memadai, pola makan yang memadai, kebebasan untuk melakukan perilaku normal, kebutuhan sosial yang acap kali rumit, dan kebebasan dari rasa sakit, terluka, dan penyakit.”

Apakah sampai di sini kamu sudah paham, SohIB?

Sugar glider, salah satu hewan yang sering dipelihara manusia
Sugar glider, salah satu hewan yang sering dipelihara manusia | Sumber: Unsplash (David Clode)

Izin Memelihara Satwa Liar bagi Masyarakat

Di Indonesia, orang biasa bisa saja diberikan izin untuk membawa pulang satwa eksotis. Dengan catatan, sudah mendapatkan izin kepemilikan pribadi pada otoritas setempat dan syarat lainnya.

Namun, yang perlu kita pahami bersama, memelihara hewan eksotis itu bukanlah jawaban terbaik untuk ‘melindungi keanekaragaman mereka’. Mungkin banyak yang berpikir, bahwa membawa pulang satwa liar, bisa membantu menjaga populasi generasi hewan tersebut.

Padahal, bisa jadi malah hal itu memicu adanya perburuan ilegal secara masif. Terlebih lagi, binatang liar itu biasanya ‘dibanderol’ dengan harga yang nggak murah.

Beberapa kasus pengembalian satwa-satwa ini acap kali terjadi setelah mereka memasuki usia dewasa. Dan alasan paling banyak adalah karena binatang peliharaannya itu mulai membahayakan nyawa lingkungan.

Pemenuhan kebutuhan pemeliharaan hewan eksotis tidak semata-mata dari makan dan minumnya saja lo, SohIB. Kita juga perlu paham akan kebutuhannya secara psikis dan psikologis.

Aquascape, Karena Hewan Laut Juga Butuh Rumah yang Indah!

Hewan-Hewan Liar yang Sering Dipelihara Manusia

Berikut ini adalah beberapa satwa liar dan eksotis yang sering menjadi ‘korban’ adopsi yang dilakukan oleh manusia:

  1. Hedgedog atau landak mini.
  2. Ular (jenis tertentu).
  3. Monyet ekor panjang.
  4. Kucing serval.
  5. Anjing hutan.
  6. Musang.
  7. Beruk.
  8. Iguana.
  9. Sugar Glider.
  10. Kukang.
  11. Harimau.
  12. Paus.
Hewan ternak bisa dimanfaatkan untuk konsumsi manusia
Hewan ternak bisa dimanfaatkan untuk konsumsi manusia | Sumber: Unsplash (Boys in Bristol Photography)

Perbedaan Hewan Peliharaan, Ternak, dan Liar

Sebuah buku berjudul Laboratory Animal Welfare yang ditulis oleh Kathryn Bayne dan Patricia V. Turner mengklasifikasikan perbedaan antara hewan yang bisa dipelihara, untuk diternak, dan dikategorikan liar. Diwartakan dari Kumparan, inilah penjelasannya. Simak baik-baik ya, SohIB!

Hewan peliharaan

Hewan peliharaan adalah hewan jinak yang bisa kita pelihara dengan berbagai tujuan, seperti menjaga keamanan rumah, mencari jejak, hingga teman bermain. Bisa ditebak, beberapa binatang yang lazimnya dipilih manusia adalah kucing, anjing, hamster, burung jenis Lovebird, kelinci, dan ikan hias.

Hewan ternak

Hewan ternak bisa dipelihara oleh kita, tetapi tujuannya lebih kepada pengembangbiakkan agar bisa dikonsumsi, diperjualbelikan, dan mencari nafkah. Binatang yang masuk kategori ini misalnya kambing, sapi, kerbau, ayam, sampai bebek. Btw, hampir semua bagian tubuhnya juga bisa dimanfaatkan, termasuk dengan bulu, telur, atau susunya.

Hewan liar

Dan yang terakhir adalah hewan liar. Seperti yang sudah dijelaskan, memerlukan waktu yang tidak sebentar untuk menjinakkannya dan sudah semestinya mereka dibiarkan hidup di alam bebas atau tempat yang benar-benar memadai untuk menampung mereka.

Air Terjun Bawah Laut Pulau Mauritius hingga Hewan Langka, Yuk Intip Fakta Uniknya!

Jangan lupa untuk terus ikuti artikel-artikel seru lainnya hanya di sohib.indonesiabaik.id, ya! Banyak lo, informasi menarik nan lengkap yang harus banget kamu baca.

Nggak hanya itu aja! Jika kamu memiliki passion di bidang kepenulisan dan ingin senantiasa berkembang, join jadi kontributor SohIB dan dapatkan banyak benefit-nya!

Oiya, SohIB.id juga punya komunitas keren yang selalu aktif memberikan berbagai pelatihan, webinar, diskusi, dan bagi-bagi merchandise cantik, lo! Semuanya gratis! Skuy, langsung gabung aja di siniSalam Sobat Hebat Indonesia Baik! (AJ)