Pekerjaan Seorang Copywriter, Ngetik-Ngetik Doang?

Pekerjaan Seorang Copywriter, Ngetik-Ngetik Doang?

Melakukan copywriting | Unsplash (Ben Maffin)

#SobatHebatIndonesiaBaik #JadiKontributorJadiInspirator #BerbagiMenginspirasi

Belakangan ini, profesi copywriter sedang banyak dicari di pasar kerja. Banyak dari SohIB mungkin sudah cukup sering mendengar profesi ini. Seringkali, orang-orang masih menganggap copywriter hanya bertugas menulis dan mengetik kata-kata yang nantinya akan ditampilkan di brosur, iklan, ataupun konten sosial media.

Padahal nih ya, tugas seorang copywriter tidak sekadar ngetik-ngetik aja. Ada proses yang panjang dan tugas yang banyak dalam keseharian seorang copywriter. Biar lebih jelas, yuk kita simak tugas-tugas umum dari posisi copywriter!

1. Melakukan Riset dan Analisis

Berdiskusi dengan tim

Riset, analisis, dan diskusi dengan tim | Unsplash (Jason Goodman)

Sebelum memulai menciptakan copy atau tulisan, seorang copywriter harus melakukan riset untuk mengetahui target audiens yang ingin dijangkau. Hal ini penting untuk dilakukan agar tulisan yang dibuat bisa sesuai dengan ketertarikan dari para audiens itu sendiri.

Setelah menganalisis target audiens yang ingin dituju, copywriter juga perlu mencari tahu jenis tulisan yang ingin diciptakan, apakah lebih bersifat persuasif ataupun informatif. Tentunya, penentuan ini disesuaikan dengan strategi dan tujuan pemasaran dari brand tersebut.

Di samping itu, copywriter terkadang juga dituntut untuk melakukan riset kata kunci demi menciptakan konten yang lebih SEO friendly, atau dengan kata lain memiliki kemungkinan lebih tinggi untuk bisa tampil di halaman pertama mesin pencari.

Walaupun sebenarnya ini adalah tugas utama seorang SEO Specialist, beberapa perusahaan masih memberikan tugas ini kepada seorang copywriter.

2. Membuat Slogan dan Tagline dari Brand

Tulisan di papan iklan

Tulisan di papan iklan | Unsplash (DesignClass)

Seorang copywriter harus mampu untuk membuat sebuah slogan yang menarik perhatian audiens. Walaupun tampaknya mudah, sebenarnya proses ini cukup terbilang sulit. Seorang copywriter harus memiliki kreativitas yang tinggi serta intuisi pemilihan kata yang cemerlang untuk bisa menghasilkan slogan dan tagline yang bisa menarik orang banyak.

Slogan dan tagline bukanlah sekadar kata-kata biasa yang nantinya akan ditampilkan dalam kampanye pemasaran, maknanya jauh lebih luas daripada itu. Slogan dan tagline mewakili identitas dari sebuah brand atau merek.

Kata-kata ini akan membekas di ingatan para audiens ketika mendengar produk dan merek tersebut. Tentu, pemilihan kosakata dan kalimat di dalamnya harus dipikirkan sedemikian rupa demi menciptakan persepsi yang baik dan diinginkan.

3. Menciptakan Brand Voice

Brainstorming bersama tim

Brainstorming brand voice | Unsplash (UX Indonesia)

Brand voice adalah karakteristik khas suatu brand dalam berkomunikasi dengan audiens. Nah, copywriter punya peranan yang sangat penting dalam menciptakan brand voice yang khas, unik, dan konsisten sehingga merek tersebut dapat dikenali dengan mudah oleh audiensnya.

Aspek-aspek dalam brand voice meliputi gaya penulisan, gaya bahasa yang digunakan, sampai pada tingkat formalitas kata-kata yang dipilih. Seorang copywriter harus mampu menyelaraskan brand voice dengan identitas brand agar pesan-pesan brand dapat tersampaikan dengan baik kepada audiens.

4. Membuat Naskah Tulisan Iklan dan Promosi

Papan iklan

Papan iklan | Unsplash (Aaron Sebastian)

Pernahkah kamu melihat tulisan iklan di brosur, papan iklan, postingan sosial media, e-mail, ataupun di televisi? Yap, tulisan-tulisan iklan tersebut merupakan hasil pemikiran dari seorang copywriter. Kecermatan dalam pemilihan dan penempatan kata-kata merupakan salah satu hal wajib yang harus dimiliki oleh profesi ini.

Dalam membuat tulisan iklan, copywriter biasanya menggunakan teknik persuasif dengan menyelipkan call to action (ajakan untuk mengambil langkah lebih lanjut) yang kuat untuk mempengaruhi perilaku audiens, entah itu untuk membeli, mencari informasi lebih lanjut, atau menyebarkan kabar tersebut ke orang banyak.

Tak jarang, copywriter juga membuat tulisan yang mengandung humor agar bisa lebih diingat oleh orang banyak.

Selain itu, copywriter juga perlu mempertimbangkan format iklan yang sesuai dengan media yang akan digunakan, apakah itu iklan cetak, iklan televisi, iklan radio, atau iklan digital. Gaya penulisan di tiap-tiap media bisa saja berbeda satu sama lain. Maka dari itu, diperlukan pemahaman mendalam tentang strategi pemasaran yang diterapkan.

5. Mengevaluasi Tulisan yang Telah Diciptakan

Tulisan di papan penanda

Tulisan di papan penanda | Unsplash (Mark Konig)

Pemasaran digital merupakan dunia yang sangat dinamis, segala perkembangan yang ada di dalamnya berlangsung dengan sangat cepat. Oleh karenanya, copywriter perlu melakukan evaluasi dan perbaikan atas tulisan-tulisan iklan yang sudah dibuat.

Tujuannya adalah untuk meninjau kembali kejelasan pesan yang ingin disampaikan, serta menilai apakah iklan tersebut sudah sesuai dengan brand voice dan strategi pengembangan brand. Hal ini juga penting untuk memastikan bahwa setiap tulisan iklan memiliki kualitas yang maksimal dan sesuai dengan tujuan pemasaran.

Tidak hanya 5 tugas di atas, beberapa perusahaan juga menugaskan copywriter untuk membuat konten blog dan artikel. Walaupun, perusahaan yang sudah besar seringnya sudah memiliki posisi tersendiri untuk mengemban tugas tersebut, yaitu content writer.

Gimana? Pekerjaan copywriter ternyata jauh lebih seru dan menantang daripada yang kamu kira, kan? Mereka punya peran penting dalam dunia periklanan dan pemasaran untuk menyampaikan pesan produk yang bisa menyentuh hati orang banyak.

Kalau kamu merupakan orang yang kreatif, suka berimajinasi, dan senang bermain dengan kata-kata, siapa tahu copywriter adalah jalan karir yang cocok buatmu! Coba cari tahu, deh!