8 Tanda Kamu Toxic Kepada Diri Sendiri, Kamu Mengalaminya?

8 Tanda Kamu Toxic Kepada Diri Sendiri, Kamu Mengalaminya?

Bentuk toxic pada diri sendiri | Sumber: Unsplash (Annie Spratt)

Tahun baru 2024 sebentar lagi tiba. Sudah lazim bagi sebagian dari kita menyambut tahun baru dengan melakukan refleksi diri. Pencapaian apa saja yang sudah aku lakukan tahun ini? Wishlist apa saja yang sudah tercentang? Apa yang akan dilakukan pada tahun berikutnya dan sudahkah aku menyayangi diri?

Ada banyak pertanyaan yang seringkali diajukan kepada diri sendiri, terutama tentang cita-cita. Namun SohIB, pernahkah kamu berpikir apakah selama ini sudah memperlakukan diri dengan baik?

Mencintai diri sendiri itu penting. Akan tetapi, yang lebih mendesak lagi, benarkah cara SohIB mencintai diri benar-benar tepat? Jangan-jangan, kamu malah melakukan self-toxic, loh!

Berasal dari kata bahasa Inggris, toxic memiliki arti racun. Seperti namanya, toksik merujuk pada suatu perbuatan yang yang mempunyai dampak buruk, merusak mental, dan merugikan diri sendiri maupun orang lain. Dalam hal ini, berarti kamu melakukan itu pada diri sendiri. Wah, seram banget, ya?

Lantas, apa saja bentuk toxic pada diri sendiri? Sini cari tahu!

Menulis, Sebuah Upaya Sederhana Self Improvement

Melakukan Procrastination

Cintai dirimu dan perlakukan dengan baik
Self love adalah bagian dari penerimaan kekurangan diri | Sumber: Unsplash (Toa Heftiba)

Penundaan sebetulnya tidak selamanya buruk ya, SohIB. Ada beberapa karya maestro besar yang justru lahir dan dikerjakan dengan maksimal karena ditunda selama kurun waktu tertentu. Namun, akan berbeda jika seseorang melakukan procrastination ini secara terus-menerus.

Menunda mengerjakan tanggung jawab kita sangat tipis perbedaannya dengan lari dari pekerjaan yang harus dilakukan. Pada akhirnya, SohIB malah akan semakin malas dan stres karena tugas tidak selesai. Tentu saja, rasa ketidaknyamanan akan semakin mudah menghinggapi kita.

Sulit Memaafkan Diri Sendiri

Nobody is perfect. Sesekali kita akan melakukan kesalahan, termasuk yang tidak disengaja sekalipun. Namun, menyikapi ketidaksempurnaan diri dengan bijaksana sangat diperlukan, salah satunya dengan memaafkan diri sendiri. Sebesar apapun kesalahan yang sudah kamu perbuat, langkah awal yang perlu kamu lakukan setelah refleksi diri adalah dengan memberi maaf pada diri sendiri.

Bergantung kepada Orang Lain Secara Berlebihan

SohIB pernah tidak mendengar kalimat, “Semakin dewasa seseorang, tidak ada yang bisa ia gantungkan kecuali Tuhan dan dirinya sendiri.”?

Yup, relate banget dengan kehidupan orang dewasa, belajar mandiri itu sangat penting. Sebab, tidak semua hal kita bisa bergantung pada orang lain. Ada kalanya, SohIB benar-benar akan dihadapkan pada situasi di mana hanya kamu yang bisa melakukan itu. So, mulai dari sekarang, jangan latih dirimu menjadi pribadi yang dependen, baik secara emosional maupun finansial.

Self-Neglect

Poin selanjutnya ini sangat sering dijumpai oleh anak-anak masa kini, lo! Self-Neglect adalah bentuk pengabaian diri dengan tidak merawat apa sebetulnya menjadi kebutuhan dirinya. Sebagai contoh, sengaja tidur bergadang, tidak mengonsumsi makanan yang bergizi, membatasi waktu istirahat, dan masih banyak lagi.

Jika pemenuhan diri itu terus-menerus SohIB abaikan, maka tidak akan mungkin pada suatu hari, kamu akan terjebak pada situasi kesehatan mental dan sosial yang lebih serius. Jika bukan diri kita yang merawat sendiri, siapa lagi?

Self-Deprecation, Humor Buruk Meremehkan Diri Sendiri

Mendahulukan Kepentingan Orang Lain

“Kamu dulu, aku nanti.”

Ada SohIB yang suka melontarkan kalimat ini juga? Well, kadangkala mendahulukan kepentingan orang lain itu sah-sah saja. Akan tetapi, jangan jadikan poin tersebut sebagai kebiasaan. Dengarkan keinginan hatimu. SohIB tidak perlu menjadi people pleaser bagi semua orang kemudian sampai mengorbankan kepentingan dan kebahagiaan diri. You does matter, too!

Cintai dirimu dan perlakukan dengan baik
Cintai dirimu dan perlakukan dengan baik | Sumber: Unsplash (Thought Catalog)

Menormalisasi Kebiasaan Buruk yang Merugikan

Normalnya, orang akan merasa hatinya tergelitik atau gelisah ketika dirinya sedang melakukan sesuatu yang salah. Namun, pengabaian diri dengan cara menormalisasi kebiasaan buruk akan sangat berbahaya jika tidak segera diatasi. Misalnya, kamu dengan pasrah menerima bahwa kamu suka boros, malas-malasan, atau terjebak di circle yang tidak baik. Pada akhirnya, kamu hanya menjerumuskan diri sendiri dan mengubahmu menjadi pribadi yang mudah menghukum diri.

Mengkritik Diri Terlalu Keras

Sulit memaafkan diri sebetulnya berhubungan erat dengan mengkritik diri terlalu keras. Sebab, saat seseorang terlalu berlebihan melontarkan kalimat bernada buruk kepada dirinya, ia otomatis juga akan lebih sulit memberikan pengampunan pada dirinya. Ini bahaya banget lo, SohIB, karena bisa mengubah dirimu menjadi orang yang rendah diri dan sulit menerima kekuranganmu.

Self-Deprecating

Mengutip dari laman SehatQ, kata tersebut merujuk pada pernyataan yang bersifat merendahkan diri sendiri di depan umum, tetapi dibalut dengan gaya candaan. Dengan demikian, suasana tidak akan menjadi kaku atau membuat pelontarnya tampak rendah hati. Singkatnya, kamu sedang mem-bully diri sendiri.

Sebenarnya, perbuatan tersebut nggak benar-benar bisa kita katakan buruk ya, SohIB, selama masih dalam batasnya. Terkadang, bagi seseorang yang sedang melakukan pengajaran atau motivasi, ada kalanya mereka merasa perlu membercandai diri di depan audiensnya agar tidak terlihat sombong dan menarik perhatian pendengarnya.

Namun, apabila jokes seperti ini kemudian dinormalisasi dan terlalu sering dilakukan, dampak tidak baik bagi kesehatan mental perlu diwaspadai, lo!

Mulai dari sekarang, yuk, kita hindari kebiasaan-kebiasaan yang kurang baik! Pilihlah bahan bercandaan yang lebih nyaman dan berpotensi minim untuk menyakiti pihak siapapun.

Lebih banyak ucapkan terima kasih saat dipuji, mengeluarkan kalimat pujian yang menenangkan hati, dan bersyukur dengan segala sesuatu. Mari, kita menjadi pribadi yang lebih baik untuk tahun 2024!

5 Bentuk Self Love yang Kita Tidak Sadari, Lanjutkan!

Jangan lupa untuk terus ikuti artikel-artikel seru lainnya hanya di sohib.indonesiabaik.id, ya! Banyak lo, informasi menarik nan lengkap yang harus banget kamu baca.

Nggak hanya itu aja! Jika kamu memiliki passion di bidang kepenulisan dan ingin senantiasa berkembang, join jadi kontributor SohIB dan dapatkan banyak benefit-nya!

Oiya, SohIB.id juga punya komunitas keren yang selalu aktif memberikan berbagai pelatihan, webinar, diskusi, dan bagi-bagi merchandise cantik, lo! Semuanya gratis! Skuy, langsung gabung aja di siniSalam Sobat Hebat Indonesia Baik! (AJ)

 

Makin Tahu Indonesia