Self-Deprecation, Humor Buruk Meremehkan Diri Sendiri

Self-Deprecation, Humor Buruk Meremehkan Diri Sendiri

Ilustrasi dua wanita sedang bercengkrama dengan pria | Sumber: Unsplash (Eliott Reyna)

“Anak sultan makan pastel aja di mall, apa kabar gue yang makan mie instan dibagi dua buat sehari!”

“Dia dapat nilai B udah dimarahin ibunya. Gue bisa naik kelas aja udah syukur!”

 

Kalimat-kalimat di atas sepertinya sudah nggak asing lagi ya, di telinga kita? Dewasa ini, melontarkan kata-kata yang bernada sarkastik kepada diri sendiri memang sudah wajar.

Bila SohIB scrolling komentar di media sosial seperti TikTok, Instagram, Facebook, atau Twitter, kamu akan dengan mudah menemukan humor-humor senada dengan yang di atas tadi. Di dunia psikologi, ternyata fenomena tersebut ada namanya lo, yaitu self-deprecation.

Apa sih, Self-Deprecation?

Mengutip dari laman SehatQ, kata tersebut merujuk pada pernyataan yang bersifat merendahkan diri sendiri di depan umum, tetapi dibalut dengan gaya candaan. Dengan demikian, suasana tidak akan menjadi kaku atau membuat pelontarnya tampak rendah hati. Singkatnya, kamu sedang mem-bully diri sendiri.

Sebenarnya, perbuatan tersebut nggak benar-benar bisa kita katakan buruk ya, SohIB, selama masih dalam batasnya. Terkadang, bagi seseorang yang sedang melakukan pengajaran atau motivasi, ada kalanya mereka merasa perlu membercandai diri di depan audiensnya agar tidak terlihat sombong dan menarik perhatian pendengarnya. Namun, apabila jokes seperti ini kemudian dinormalisasi dan terlalu sering dilakukan, dampak tidak baik bagi kesehatan mental perlu diwaspadai, lo!

Baca juga: 7 Tanda Orang Bermental Miskin, Salah Satunya Suka Gratisan!

Efek Buruk Self-Deprecation

efek buruk self-deprecation
Ini lo, efek buruk self-deprecation yang harus kamu waspadai! | Sumber: Unsplash (Priscilla Du Preez)

Jika SohIB sudah membaca serangkaian efek buruk merendahkan diri sendiri di bawah ini, mungkin kamu akan berpikir dua kali deh, untuk melakukannya!

1. Membuat Kepercayaan Diri Makin Rendah

Awalnya mungkin hanya ingin bergurau saja, lama-kelamaan kita malah semakin sulit percaya diri. Hal tersebut disebabkan karena SohIB sudah terpengaruh oleh kalimat bullying yang sering kamu lontarkan pada diri. Persepsi seperti “aku bodoh, nggak kaya, nggak cukup pandai, kurang cantik, dsb” menjadi terngiang-ngiang di pikiran akibat kebiasaan yang kurang berguna seperti itu.

Tentu saja, bila itu terus terjadi, diri sendiri akan sulit berkembang dan takut dengan tantangan baru di masa depan. Padahal, makin dewasa kita, makin banyak masalah yang perlu dipecahkan dan dihadapi. Apa benar kamu akan siap dengan itu semua apabila hal sesederhana mempercayai diri belum juga terealisasi?

2. Sulit Mengapresiasi Pencapaian Pribadi

“Selamat ya, atas perolehan nilai tertinggimu di mid semester.”

“Ah, nggak kok, aku tuh cuma beruntung aja, nggak benar-benar sepintar itu!”

Ketika dipuji atas keberhasilanmu, justru kamu menolaknya dengan self-deprecating humor, alih-alih mengucapkan terima kasih. Siapa yang sering begini juga?

C’mon guys, tidak mau terlihat sombong boleh, tetapi gunakan cara lain yang lebih bijaksana. Jangan korbankan kesehatan mentalmu dengan komentar yang tidak baik seperti itu.

Percayalah, kamu memang layak mendapatkan prestasi itu karena usahamu yang keras. Bersyukurlah akan hal tersebut dan jadikan sebagai motivasi agar semakin baik. Lebih hebat lagi jika kamu dapat membagikan ilmunya ke orang lain supaya lebih bermanfaat.

3. Lupa Cara Self-Love

Mencintai diri sendiri merupakan hal paling penting di dunia ini bagi seseorang. Karena ketika kita telah menemukan cara bagaimana melakukan self-love, kamu akan lebih mudah berpikiran positif dalam proses menjalani kehidupan, meski sedang dalam kondisi sukar sekalipun.

Pada dasarnya, individu akan gampang berkorban bagi sesuatu atau seseorang yang dicintainya, dan mencintai diri sendiri adalah hal yang nyaris tidak pernah sia-sia, asal jangan sampai narsistik.

Merendahkan diri hanya akan membawamu ke jurang mematikan, yakni lupa bahwa dirinya pun sama berharganya dengan orang lain. Bisakah SohIB membayangkan bagaimana sulitnya berkembang apabila dalam situasi fatal seperti ini?

Baca juga: Self Love, Penting tetapi Sering Diabaikan

4. Menghambat Prestasi dan Kemajuan Diri

Tentu saja, ketiga poin di atas merupakan manifestasi yang buruk yang kemudian menjadikan kita sampai di tahap ini, yakni menghambat prestasi dan kemajuan hidupnya.

Bukannya fokus pada pencapaian diri, yang ada malah takut melangkah dan sibuk merutuki diri dengan kalimat-kalimat yang nggak enak. Paling menyedihkannya lagi, kamu berani melontarkan itu ke diri sendiri, tapi mudah menemukan cara untuk mengapresiasi orang lain! Waduh, udah gawat banget!

5. Orang Lain Menjadi Tidak Menghormatimu

Pernah nggak sih, kamu merasa mudah digampangin orang lain karena secara nggak sadar kamunya sendiri yang membuat mereka memperlakukanmu begitu?

Pada individu yang sering melontarkan hinaan untuk diri, mereka memang terlihat begitu ramah dan easy-going, sehingga orang lain mungkin tidak merasa khawatir ketika ikut-ikutan mem-bully dirinya.

Sesekali sih, tidak apa, ya. Namun, apabila jadi karakter bagaimana? Memangnya SohIB siap sering diremehkan orang lain? Apalagi, kondisi hati belum tentu sama stabilnya atau sedang bahagia juga. Mau menyalahkan dia, tetapi kitanya sendiri juga suka melakukan self-deprecation. Serba salah, bukan?

Nah, oleh sebab itu, mulai dari sekarang, yuk, kita hindari kebiasaan-kebiasaan yang kurang baik! Pilihlah bahan bercandaan yang lebih nyaman dan berpotensi minim untuk menyakiti pihak siapapun

Lebih banyak ucapkan terima kasih saat dipuji, mengeluarkan kalimat pujian yang menenangkan hati, dan bersyukur dengan segala sesuatu. Nikmati konten-konten di medsos tapi rem jari-jemari untuk mengetikkan bahan bully-an terhadap diri. Ingat, kamu adalah orang yang baik, beruntung, dan penting.

Baca juga: 5 Rekomendasi Buku Terlaris Tentang Self Development, Suka yang Mana?

Jangan lupa untuk terus ikuti artikel-artikel seru lainnya hanya di sohib.indonesiabaik.id, ya! Banyak lo, informasi menarik nan lengkap yang harus banget kamu baca. Nggak hanya itu aja! Jika kamu memiliki passion di bidang kepenulisan dan ingin senantiasa berkembang, join jadi kontributor SohIB dan dapatkan banyak benefit-nya!

Oiya, SohIB.id juga punya komunitas keren yang selalu aktif memberikan berbagai pelatihan, webinar, diskusi, dan bagi-bagi merchandise cantik, lo! Skuy, langsung gabung aja di sini! So, sampai berjumpa lagi dan salam Sobat Hebat Indonesia Baik! (AJ)