5 Bentuk Self Love yang Kita Tidak Sadari, Lanjutkan!

5 Bentuk Self Love yang Kita Tidak Sadari, Lanjutkan!

Self love, dua kata yang sering diabaikan orang | Sumber: Unsplash (Content Pixie)

Dua kata self-love sedang menjadi buah bibir beberapa tahun terakhir. Berasal dari bahasa Inggris, istilah ini merujuk pada kemampuan untuk mencintai diri sendiri dan menerima segala yang ada pada kita.

Seringkali, seseorang jauh lebih mudah untuk menghakimi diri sendiri dibandingkan dengan mengucapkan kalimat positif. Padahal, kepada orang lain, kita justru lebih cepat mengatakan hal-hal yang menguatkan, bukan yang melemahkan mental. Dengan mencintai diri, SohIB bisa mengenali dirinya dengan lebih baik dan mengatasi masalah yang ada dengan bijaksana.

Inilah yang menjadi salah satu concern kalangan kita masa kini, bagaimana caranya agar seseorang mampu mencintai dirinya, baik dengan cara yang kecil maupun yang besar. Kita sudah berusaha semaksimal mungkin dalam menjalani kehidupan. So, beberapa perlakuan kecil yang manis patut dipersembahkan kepada diri. Namun, tak jarang kebiasaanmu di keseharian justru adalah bentuk self-love tanpa kamu sadari. Seperti apa?

Baca juga: Self Love, Penting tetapi Sering Diabaikan

1. Rajin Berolahraga

Setiap orang juga tahu, salah satu kegiatan paling menyehatkan di dunia adalah berolahraga. Aktivitas ini juga bermacam-macam, tinggal disesuaikan saja dengan mana yang sesuai dengan kondisimu. Ada berenang, futsal, badminton, jogging, fitness, dance, dan masih banyak lagi.

Rutin ‘mengeluarkan keringat’ mempunyai serangkaian kebaikan bagi tubuh dan mental yang nggak main-main. Menurut Alodokter,  olahraga berfungsi untuk menjaga berat badan tubuh tetap ideal, stabilnya tekanan darah, tetap bugar di masa tua, mengurangi risiko osteoporosis, dan penyakit berat. Adapun bagi kesehatan mental, bisa membantumu untuk tidur lebih nyenyak, mengatasi stres, lebih percaya diri, dan pikiran lebih fresh.

Ingat, tubuh hanya satu, nggak mungkin dijual di tempat umum dan aset kita dalam meraih impian. Jika SohIB sudah mempersiapkan diri dengan baik sejak dini, bukankah ini sudah dinamakan dengan self-love?

2. Konsumsi Makanan yang Bergizi

makanan sehat
Aneka makanan bergizi dan kaya kesehatan | Sumber: Unsplash (Dan Gold)

Makan makanan yang bergizi adalah upaya lain yang tanpa kamu sadari sedang melakukan self-love. Sebab, nyatanya nggak semuanya sebetulnya aman untuk kita masukkan ke dalam perut. Ada yang justru berbahaya karena mengandung pemanis buatan, bahan masak yang kurang bersih, hingga pengolahan yang tidak sesuai standar.

Memang sih, jajanan kekinian masa kini terasa lebih enak dan menarik. Bila dibandingkan dengan jus sayuran, sebagian orang tentu setuju bahwa es boba manis lebih menggoyang lidah. Namun, jangan menjadi keseringan, ya! Konsumsi sesuatu yang baik bagi kesehatan. Sudah saatnya kita makan dengan mempertimbangkan ‘suara dalam otak’, bukan lidah semata.

3. Memilih Circle Pertemanan yang Sehat

Dari sekian problematika remaja dan dewasa yang terjadi, lingkungan yang toxic jadi salah satu perhatian yang khusus untuk dibahas. Toxic environment yakni lingkungan beracun yang berpotensi membawa efek buruk bagi individu maupun kelompok yang tinggal di dalamnya.

Nah, maksud dari ‘lingkungan’ yang ada di sini adalah bagaimana interaksi antara satu dengan yang lain, apakah saling memberikan dampak yang baik. Jika kamu akrab dengan environment yang membiasakan sesamanya suka mem-bully, membicarakan orang di belakang, egois, dan tidak peduli, wah, SohIB harus berhati-hati! Dikhawatirkan kamu bisa ‘tertular dan menulari’ sifat buruk seperti ini juga kepada orang lain.

Baca juga: Self Reward Itu Penting, Ini Alasannya!

4. Memperkaya Wawasan dan Kemampuan Diri

buku self development
Tumpukan buku-buku self-development | Unsplash (Shiromani Kant)

Rajin belajar, aktif berkegiatan, suka membaca buku, hingga berdiskusi adalah serangkaian hal baik yang bertujuan untuk memperkaya ilmu dan mengembangkan kemampuan diri. Dan ternyata, poin keempat ini masuk dalam bentuk mencintai diri, lo!

Saat ini, penerimaan pekerja tidak hanya harus menunjukkan kompetensi diri secara akademik, tetapi juga keahlian lain yang terkadang nggak diajarkan di bangku perkuliahan atau sekolah. Apa saja? Misalnya  time management, cepat beradaptasi, berpikir kreatif, dan pandai mengelola stres.

5. Berani Berkata Tidak

“Kamu yang presentasi, ya? Yes!”

“Kamu tolong buat resume tadi! Yes!”

Please kasih aku contekan peer, belum sempat ngerjain.. Yes!”

“Yes, yes, yes, dan yes!”

Hayoloh, siapa yang masih sering menjadi people pleaser karena sungkan untuk bilang tidak? Please deh, mengiyakan semua permintaan itu nggak selamanya perbuatan yang terpuji. Justru membuatmu kewalahan, sulit mengukur kemampuan diri, dan parahnya ‘mendidik’ orang lain jadi tidak menghargai suara kita.

Belajarlah mengatakan apa yang benar-benar kamu pikirkan, bahkan jika ingin menolak sekalipun. Apa yang dipikirkan orang lain bukanlah tanggung jawabmu. Setiap manusia diberikan Tuhan kemampuan untuk menyelesaikan masalahnya, sekalipun tetap memerlukan bantuan orang lain. So, jika SohIB juga sudah berhasil melakukan poin ini, itu tandanya kamu sudah melakukan self-love.

Baca juga: Jadi People Pleaser Itu Nggak Baik Untuk Kita!

Jangan lupa untuk terus ikuti artikel-artikel seru lainnya hanya di sohib.indonesiabaik.id, ya! Banyak lo, informasi menarik nan lengkap yang harus banget kamu baca.

Nggak hanya itu aja! Jika kamu memiliki passion di bidang kepenulisan dan ingin senantiasa berkembang, join jadi kontributor SohIB dan dapatkan banyak benefit-nya!

Oiya, SohIB.id juga punya komunitas keren yang selalu aktif memberikan berbagai pelatihan, webinar, diskusi, dan bagi-bagi merchandise cantik, lo! Semuanya gratis! Skuy, langsung gabung aja di siniSalam Sobat Hebat Indonesia Baik! (AJ)