Jerat Si Sandwich Generation, Punggung Kuat Penanggung Beban

Jerat Si Sandwich Generation, Punggung Kuat Penanggung Beban

Analogi Sandwich Generation yang menanggung beban finansial keluarga | Pixabay (ponce_photography)

Istilah sandwich generation mungkin sudah sangat familiar di telinga SohIB. Beberapa waktu belakangan, sebutan ini santer digaungkan oleh generasi muda yang terjerat beban tanggungan keluarganya.

Dalam sebuah jurnal yang diterbitkan oleh Universitas Padjadjaran, sandwich generation mulai dipopulerkan di Amerika Serikat oleh Dorothy A. Miller pada 1981. Generasi ini mengacu pada mereka yang berada pada posisi tengah atau ‘terhimpit’ di antara dua generasi yang berbeda.

Seseorang yang dihadapkan dengan kondisi ini tidak hanya berkewajiban untuk memenuhi kebutuhan hidupnya sendiri, tetapi juga orang tua dan anaknya. Namun, pengertian ini menjadi lebih luas lagi karena saat ini, semakin banyak orang yang turut menanggung beban finansial generasi atas dan bawahnya yang masih satu keluarga.

Nah, sebutan sandwich generation ini dianalogikan sebagai potongan daging yang dihimpit oleh dua buah roti.

Roti atas diumpamakan sebagai orang tua, dan roti bagian bawah sebagai anak. Sementara itu, isian utama sandwich seperti daging, saus, dan lainnya diibaratkan sebagai mereka yang menanggung beban keduanya.

Bukti Kuat Kamu Sudah Merdeka Secara Finansial

Bagaimana Generasi Sandwich Bisa Terbentuk?

pemukiman kumuh
Gambaran masyarakat yang hidup di daerah berpendapatan rendah | Pixabay (stark8)

SohIB, mayoritas yang mengalami fenomena ini berasal dari keluarga yang memiliki pendapatan rendah. Hal ini dijabarkan oleh sebuah penelitian pada 2013 lalu, di mana 47% orang dewasa memiliki beban tanggung jawab untuk memberikan asuhan kepada orang tua yang berusia lanjut sekaligus mengurus anak yang sedang tumbuh dan berkembang.

Di Indonesia sendiri, Badan Pusat Statistik menyebutkan bahwa sekitar 36,37% penduduk lanjut usia hidup bersama tiga generasi sekaligus. Bahkan, survey pada 2022 lalu menunjukkan bahwa tujuh dari sepuluh orang di Indonesia adalah generasi sandwich.

Kegagalan pemahaman finansial disinyalir menjadi penyebab utama munculnya generasi ini, loh! Minimnya literasi keuangan membuat generasi lama tidak menyiapkan dana pensiun. Tidak heran jika mereka akan meminta generasi kedua untuk menyokong hidup mereka.

Dampak Buruk Sandwich Generation

Beban keuangan akan terus bertumbuh seiring berjalannya waktu. Ditambah dengan inflasi yang naik, bukan tidak mungkin jika generasi kedua sebagai pengemban beban ini akan merasa jenuh dan stres.

Berbagai permasalahan dapat muncul akibat tanggungan berat yang dipikul oleh para generasi sandwich ini. SohIB, risiko fatal yang terjadi jika seseorang terus menerus berada di lingkaran ini adalah rasa cemas berlebih, depresi, berat badan yang turun atau naik drastis, bahkan terkena penyakit jantung.

Selain itu, seseorang juga cenderung akan menjadi lebih apatis, malas, dan tidak peduli dengan lingkungan sekitarnya. Bukan tidak mungkin juga jika sandwich generation ini akan memunculkan konflik antara tiga generasi tersebut. Sedih, ya!

10 Langkah Mengecek Kesehatan Keuangan Para Milenial

Cara Memutus Jerat Generasi Sandwich

financial planning
Menabung untuk masa depan | Pixabay (anncapictures)

Banyaknya dampak buruk yang terjadi pada generasi sandwich menyebabkan setiap orang harus mulai sadar dengan literasi keuangan sejak dini.

Berikut beberapa cara untuk memutus rantai generasi sandwich ke depannya, mengutip dari situs resmi Otoritas Jasa Keuangan Indonesia:

1. Memiliki tabungan rencana

Tabungan ini berfokus pada setoran rutin setiap bulan yang memiliki auto debit dari rekening sumber ke rekening tabungan rencana. Penarikan tabungan ini juga dibatasi sesuai dengan ketentuan bank.

Kamu bisa memilih tabungan mana yang akan diambil, loh, SohIB. Terdapat banyak pilihan tabungan seperti tabungan haji, pernikahan, pendidikan, wisata, dan lainnya.

Dengan adanya tabungan rencana ini, kamu bisa mengatur keuangan dengan baik dan bijak.

2. Menyiapkan program pensiun

SohIB bisa menyiapkan dana pensiun dengan mendaftarkan di Dana Pensiun Lembaga Keuangan (DPLK). Sehingga, saat sudah berada di usia tidak produktif nanti, kamu bisa menggunakan dana ini sebagai penopang hidup di masa tua.

3. Siapkan asuransi kesehatan

Pemerintah sudah menyediakan layanan asuransi kesehatan melalui BPJS. Dengan asuransi ini, kamu bisa memperoleh jaminan kesehatan atas rawat inap, rawat jalan, pengobatan gigi, dan lain sebagainya. Mantap!

4. Kurangi gaya hidup konsumtif

SohIB, jangan gengsi untuk hidup sederhana! Beli apa yang kamu butuhkan, bukan yang kamu mau. Buat prioritas apa yang harus kamu beli, sehingga kamu bisa berhemat dan menyimpan lebih banyak uang untuk masa depan.

Manfaat Jaminan Hari Tua, Bantu Keuangan di Masa Tuamu

5. Menyiapkan dana pendidikan

Pendidikan adalah tombak untuk memutus rantai kemiskinan dan meningkatkan kualitas SDM. Adanya tabungan pendidikan ini akan mempermudah dan meringankan beban orang tua di masa depan.

Nah, SohIB, itu tadi sekilas tentang generasi sandwich. Jika kamu juga salah satu orang yang sedang berada di generasi ini, semangat! Semoga rantai ini akan terputus di kamu, ya!

 

Referensi:

Beban Berat Jadi Generasi Sandwich. Kamu Salah Satunya?. (2021). Diakses pada 26 September 2023, dari https://sikapiuangmu.ojk.go.id/FrontEnd/CMS/Article/20570

Khalil, R. A., & Santoso, M. B. (2022). Generasi Sandwich: Konflik Peran Dalam Mencapai Keberfungsian Sosial. Share: Social Work Jurnal, 12(1), 77-87. doi:DOI: 10.24198/share.v12i1.39637

MN, N., & Elizabeth. (2023). Generasi Sandwich: Penyebab Stres Dan Pengaruhnya Terhadap Keputusan Keuangan. Jurnal Ekonomi, 28(1), 20-41. doi:https://doi.org/10.24912/je.v28i1.1322