Mitigasi Bencana Banjir, Kamu Sudah Tahu?

Mitigasi Bencana Banjir, Kamu Sudah Tahu?

Banjir menjadi bencana alam paling tinggi di Indonesia | Sumber: Unsplash (Misbahul Aulia)

Tahukah SohIB, jika banjir menjadi salah satu bencana alam yang sering terjadi di Indonesia? Yup, berdasarkan data yang dihimpun dari Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) dari Databoks Katadata, terdapat 1847 peristiwa bencana alam terjadi di tanah air selama 1 Januari—3 Juli 2023. 36 persen di antaranya merupakan banjir dengan total angka 665 kejadian. Wah, banyak banget, ya?

Diinformasikan oleh Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Grobogan, banjir adalah peristiwa di mana air menggenangi suatu wilayah yang biasanya tidak tergenangi air, dalam periode waktu tertentu.

Nah, bencana ini disebabkan oleh curah hujan yang tinggi dan membuat air sungai, danau, dan laut itu menjadi meluap. Tak hanya itu, drainase juga gagal menampung jumlah air yang melebihi daya tampungnya.

Selain faktor alami, banjir sebetulnya juga terjadi karena ulah manusia sendiri, nih. Hayo, siapa yang masih suka membuang sampah sembarangan, terutama di aliran sungai? Kebiasaan ‘kecil’ ini juga menjadi salah satu hal penyebab banjir kerap terjadi. Selain itu, pengalihan fungsi lahan dan penggundulan hutan juga berpotensi meningkatkan erosi dan mendangkalkan sungai.

Karena saat ini Indonesia sedang memasuki musim hujan, tentunya tindak pencegahan bencana banjir perlu kita ketahui bersama. Langkah preventif untuk menguraikan risiko bencana inilah yang dinamakan dengan mitigasi bencana, dalam hal ini adalah untuk banjir. 

Cara Melindungi Diri Saat Gempa Bumi, Tetap Waspada

Mitigasi Bencana Banjir

Langkah mitigasi bencana banjir
Langkah mitigasi bencana banjir | Sumber: Unsplash (Jean Beller)

Dalam Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Grobogan, terdapat tiga tahap mitigasi bencana banjir, yakni prabencana, saat bencana, dan pasca bencana. Begini penjabarannya, SohIB!

Mitigasi bencana banjir prabencana:

  1. Mengetahui istilah-istilah peringatan yang berhubungan dengan bahaya banjir, seperti Siaga I sampai dengan Siaga IV dan langkah-langkah apa yang harus dilakukan.
  2. Mengetahui tingkat kerentanan tempat tinggal kita, apakah di zona rawan banjir (bisa menggunakan aplikasi inarisk).
  3. Mengetahui cara-cara untuk melindungi rumah kita dari banjir.
  4. Mengetahui saluran dan jalur yang sering dilalui air banjir dan apa dampaknya untuk rumah kita.
  5. Melakukan persiapan untuk evakuasi, termasuk memahami rute evakuasi dan daerah yang lebih tinggi.
  6. Membicarakan dengan anggota keluarga mengenai ancaman banjir dan merencanakan tempat pertemuan apabila anggota keluarga terpencar-pencar.
  7. Mengetahui bantuan apa yang bisa diberikan apabila ada anggota keluarga yang terkena banjir.
  8. Mengetahui kebutuhan-kebutuhan khusus anggota keluarga dan tetangga apabila banjir terjadi.
  9. Membuat persiapan untuk hidup mandiri selama sekurangnya tiga hari, misalnya persiapan tas siaga bencana, penyediaan makanan dan air minum.
  10. Mengetahui bagaimana mematikan air, listrik dan gas.
  11. Mempertimbangkan asuransi banjir.
  12. Berkaitan dengan harta dan kepemilikan, maka SohIB bisa membuat catatan harta kita, mendokumentasikan dalam foto, dan simpan dokumen tersebut di tempat yang aman.
  13. Menyimpan berbagai dokumen penting ditempat yang aman.
  14. Hindari membangun di tempat rawan banjir kecuali ada upaya penguatan dan peninggian bangunan rumah.
  15. Perhatikan berbagai instrumen listrik yang dapat memicu bahaya saat bersentuhan dengan air banjir.
  16. Turut serta mendirikan tenda pengungsian dan pembuatan dapur umum.
  17. Melibatkan diri dalam pendistribusian bantuan.
  18. Menggunakan air bersih dengan efisien.
Provinsi dengan Bencana Alam Terbanyak, Pulau Jawa Mendominasi

Mitigasi bencana banjir saat bencana:

  1. Apabila banjir akan terjadi di wilayahmu, maka simaklah informasi dari berbagai media mengenai informasi banjir untuk meningkatkan kesiapsiagaan.
  2. Apabila terjadi banjir, segeralah evakuasi ke tempat yang lebih tinggi.
  3. Waspada terhadap arus bawah, saluran air, kubangan, dan tempat-tempat lain yang tergenang air.
  4. Ketahui risiko banjir dan banjir bandang di tempat SohIB, misalnya banjir bandang dapat terjadi di tempatmu dengan atau tanpa peringatan pada saat hujan biasa atau deras.
  5. Apabila kamu harus bersiap untuk evakuasi: amankan rumahmu. Apabila masih tersedia waktu, tempatkan perabot di luar rumah atau di tempat yang aman dari banjir. Barang yang lebih berharga diletakan pada bagian yang lebih tinggi di dalam rumah.
  6. Matikan semua jaringan listrik apabila ada instruksi dari pihak berwenang. Cabut alat-alat yang masih tersambung dengan listrik. Jangan menyentuh peralatan yang bermuatan listrik apabila kamu berdiri di atas/dalam air.
  7. Jika ada perintah evakuasi dan kamu harus meninggalkan rumah: Jangan berjalan di arus air. Beberapa langkah berjalan di arus air dapat mengakibatkanmu jatuh.
  8. Apabila SohIB harus berjalan di air, berjalanlah pada pijakan yang tidak bergerak. Gunakan tongkat atau sejenisnya untuk mengecek kepadatan tempatmu berpijak.
  9. Jangan mengemudikan mobil di wilayah banjir. Apabila air mulai naik, abaikan mobil dan keluarlah ke tempat yang lebih tinggi. Apabila hal ini tidak dilakukan, kamu dan mobil dapat tersapu arus banjir dengan cepat.
  10. Bersihkan dan siapkan penampungan air untuk berjaga-jaga seandainya kehabisan air bersih.
  11. Waspada saluran air atau tempat melintasnya air yang kemungkinan akan dilalui oleh arus yang deras karena kerap kali banjir bandang tiba tanpa peringatan.
Banjir
Banjir menjadi bencana alam paling tinggi di Indonesia | Sumber: Unsplash (Misbahul Aulia)

Mitigasi bencana banjir saat pasca bencana:

  1. Hindari air banjir karena kemungkinan kontaminasi zat-zat berbahaya dan ancaman kesetrum.
  2. Waspada dengan instalasi listrik.
  3. Hindari air yang bergerak.
  4. Hindari area yang airnya baru saja surut karena jalan bisa saja keropos dan ambles.
  5. Hindari lokasi yang masih terkena bencana, kecuali jika pihak yang berwenang membutuhkan sukarelawan.
  6. Kembali ke rumah sesuai dengan perintah dari pihak yang berwenang.
  7. Tetap di luar gedung/rumah yang masih dikelilingi air.
  8. Hati-hati saat memasuki gedung karena ancaman kerusakan yang tidak terlihat seperti pada pondasi.
  9. Perhatikan kesehatan dan keselamatan keluarga dengan mencuci tangan menggunakan sabun dan air bersih jika kamu terkena air banjir.
  10. Buang makanan yang terkontaminasi air banjir.
  11. Dengarkan berita atau informasi mengenai kondisi air, serta di mana mendapatkan bantuan perumahan/shelter, pakaian, dan makanan.
  12. Dapatkan perawatan kesehatan di fasilitas kesehatan terdekat.
  13. Bersihkan tempat tinggal dan lingkungan rumah dari sisa-sisa kotoran setelah banjir.
  14. Lakukan pemberantasan sarang nyamuk Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN).
  15. Terlibat dalam kaporitisasi sumur gali.
  16. Terlibat dalam perbaikan jamban dan Saluran Pembuangan Air Limbah (SPAL).

Informasi mitigasi bencana banjir ini sangat penting untuk kita ketahui bersama, terutama bagi SohIB yang tinggal di daerah rawan terdampak. Yuk, jangan lupa dibagikan, ya!

Bencana Alam Dahsyat yang Pernah Terjadi di Dunia

Jangan lupa untuk terus ikuti artikel-artikel seru lainnya hanya di sohib.indonesiabaik.idya! Banyak lo, informasi menarik nan lengkap yang harus banget kamu baca.

Nggak hanya itu aja! Jika kamu memiliki passion di bidang kepenulisan dan ingin senantiasa berkembang, join jadi kontributor SohIB dan dapatkan banyak benefit-nya!

Oiya, SohIB.id juga punya komunitas keren yang selalu aktif memberikan berbagai pelatihan, webinar, diskusi, dan bagi-bagi merchandise cantik, lo! Semuanya gratis! Skuy, langsung gabung aja di sini! Salam Sobat Hebat Indonesia Baik(AJ)

 

 

 

 

Sumber:

  • https://databoks.katadata.co.id/datapublish/2023/07/03/gempa-bumi-hingga-kekeringan-ini-bencana-alam-yang-sering-terjadi-di-indonesia-hingga-pertengahan-2023#:~:text=Banjir%20memiliki%20jumlah%20bencana%20alam,dilaporkan%20terjadi%20pada%20periode%20sama.
  • http://bpbd.grobogan.go.id/berita/Mitigasi-Bencana-Banjir