Cara Melindungi Diri Saat Gempa Bumi, Tetap Waspada

Cara Melindungi Diri Saat Gempa Bumi, Tetap Waspada

Salah satu bangunan rusak akibat bencana alam | Sumber: Unsplash (Carl Campbell)

Tadi malam (3/4), Badan Meteorologi Klimatologi Geofisika (BMKG) menginformasikan bahwa telah terjadi gempa bumi tektonik berkekuatan 6,4 magnitudo di Kota Padang Sidempuan, Provinsi Sumatera Utara. Berdasarkan data yang dihimpun, gempa ini berasal dari aktivitas lempeng Indo-Australia.

Jika kita tarik ke belakang, berita gempa bumi memang acap kali terjadi di Indonesia. Sepanjang tahun 2022 kemarin saja, Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (Kementerian ESDM) melaporkan bahwa tercatat sebanyak 217 gempa telah terjadi di negara kita. Bahkan, magnitude-nya sendiri di atas 5 skala richter. Itu artinya, kekuatan tersebut cukup berpotensi menimbulkan kerusakan.

Gunung Api dengan Waktu Erupsi Terpanjang di Dunia, Ada yang dari Indonesia, nih!

Cara Melindungi Diri Saat Gempa Bumi

Nggak ada seorang pun yang benar-benar tahu kapan bencana alam akan terjadi. Meskipun teknologi sekarang sudah lebih canggih dan terbarukan dalam mendeteksi bencana, ada baiknya SohIB sendiri juga membekali diri dengan pengetahuan melindungi diri saat gempa bumi terjadi. Btw, cara-cara di bawah ini berdasarkan data yang diperoleh dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Bogor.

Metode Drop-Cover-Hold On

Metode ini memiliki arti kamu perlu menurunkan posisi tubuh yang lebih rendah, mencari penutup kepala dan leher, dan tetaplah berlindung di tempat yang aman sampai gempa berhenti.

Caranya, jatuhkan tubuh ke bagian tangan dan lutut sebelum gempa bumi mengenai kita. Posisi ini dapat melindungi badan dari jatuh dan memungkinkan kita untuk tetap bergerak jika diperlukan. Lalu, berlindunglah di bawah meja atau tempat yang kokoh. Jika tidak ada tempat yang aman untuk bersembunyi, intinya jauhilah bangunan atau benda yang berpotensi roboh.

Tutupi kepala dan leher, sebab inilah yang sangat vital. Namun, akan lebih baik jika SohIB menemukan penutup untuk seluruh tubuh. Kamu bisa menggunakan tangan dan lengan untuk meng-cover kepala.

Jangan Panik dan Tetap Berhati-hati

Selalu waspada dan jangan panik. Di situasi ini, kita harus tetap berhati-hati dan siap dengan kemungkinan apapun. Jika tempat SohIB berada dirasa mulai rusak atau tidak aman, segeralah mencari tempat berlindung lainnya.

Ada di Tempat Umum (Rumah Sakit, Mall, dsb)

Kalau kamu ada di dapur, segera matikan kompor agar tidak menimbulkan kebakaran. Jauhi jendela atau ornamen kaca karena jika terjadi kaca pecah, serpihannya yang tajam bisa melukai kita.

Jangan gunakan elevator ketika gempa bumi masih berlangsung. Listrik yang tiba-tiba padam dapat mematikan mesin pengangkut tersebut dan menyebabkan kita terjebak di dalamnya. Pilihlah tangga darurat untuk upaya keluar dari gedung. Namun, jangan berebut ketika mengantre, ya. Ingat, kamu harus tetap tenang.

Jika Kamu di Dalam Mobil

Kalau gempa bumi terjadi ketika kamu sedang di dalam mobil, usahakan untuk segera menepikan kendaraanmu tersebut dan tetap diam di sana. Hindari berada di bawah pohon besar atau tiang listrik. Ikuti instruksi keselamatan yang diberikan petugas dari radio atau handphone yang kamu genggam (jika ada). Jika ada peringatan dini tentang tsunami, segeralah mencari tempat yang lebih tinggi.

Ada Kebakaran Jangan Panik, Ini yang Harus Dilakukan!

Mengapa Indonesia Sering Terjadi Gempa Bumi?

Retakan di aspalan akibat gempa bumi
Retakan di aspalan akibat gempa bumi | Sumber: Unsplash (Jens Aber)

BMKG menuliskan, Indonesia adalah negara yang rawan gempa bumi sebab dilalui oleh jalur pertemuan 3 lempeng tektonik, yakni Indo-Australia, Eurasia, dan Pasifik. Lempeng Indo-Australia relatif bergerak ke arah utara dan menyusup ke dalam lempeng Eurasia. Sedangkan lempeng Pasifik relatif bergerak ke arah barat.

Nah, jalur pertemuan lempeng-lempeng ini berada di laut. Sehingga jika ada gempa bumi yang besar dengan kedalaman yang dangkal, tentu ini bisa menyebabkan tsunami. Inilah kenapa Indonesia juga dikatakan rawan bencana tsunami. Waduh, ngeri juga, ya?

Mitigasi Bencana dari Pemerintah

Karena seringnya gempa bumi berikut juga tsunami terjadi di negara kita, maka pemerintah terus berusaha dalam melakukan mitigasi bencana. Salah satunya yaitu membangun Sistem Peringatan Dini Tsunami Indonesia (Indonesia Tsunami Early Warning System atau Ina-TEWS).

Tak hanya itu saja, Kementerian ESDM juga berupaya penuh dalam mitigasi bencana kegeologian agar resiko akibat gempa bumi bisa diminimalisir. Di tahun 2022, Badan Geologi ESDM telah mengembangkan sistem pemantauan gunung api di enam lokasi pelaksanaan pemetaan geologi gunung api di dua lokasi, pelaksanaan pemetaan kawasan rawan bencana gunung api sebanyak empat lokasi, pemetaan Kawasan rawan bencana gempa bumi sebanyak dua lokasi, dan pemetaan kawasan rawan tsunami dua lokasi.

Nggak cuma itu saja, peta zona kerentanan gerakan tanah juga sudah diterbitkan di empat titik lokasi, juga adanya landslide early warning system di beberapa lokasi dan pengembangan empat pos Pengamat Gunung Api.

Provinsi dengan Bencana Alam Terbanyak, Pulau Jawa Mendominasi

Jangan lupa untuk terus ikuti artikel-artikel seru lainnya hanya di sohib.indonesiabaik.id, ya! Banyak lo, informasi menarik nan lengkap yang harus banget kamu baca.

Nggak hanya itu aja! Jika kamu memiliki passion di bidang kepenulisan dan ingin senantiasa berkembang, join jadi kontributor SohIB dan dapatkan banyak benefit-nya!

Oiya, SohIB.id juga punya komunitas keren yang selalu aktif memberikan berbagai pelatihan, webinar, diskusi, dan bagi-bagi merchandise cantik, lo! Semuanya gratis! Skuy, langsung gabung aja di sini! Salam Sobat Hebat Indonesia Baik! (AJ)