Jumlah Pengangguran di Indonesia Terus Menurun, Kabar Baik!

Jumlah Pengangguran di Indonesia Terus Menurun, Kabar Baik!

Jumlah pengangguran di Indonesia terus menurun | Sumber: Unsplash (Windows)

Tahukah SohIB, berdasarkan data dari Badan Pusat Statistik (BPS) menunjukkan bahwa jumlah pengangguran di Indonesia menurun hingga 6,77 persen dari tahun sebelumnya, lo! Pada Agustus 2023, masyarakat yang tidak memiliki pekerjaan ini berjumlah 7,86 juta atau berkurang hingga 560 ribu orang dari bulan Agustus 2022.

Sebetulnya, dalam tiga tahun terakhir, fase pengangguran tertinggi di tanah air terjadi ketika awal pandemi COVID-19, yaitu 9,8 juta orang di bulan Agustus 2020. Kemudian, di tahun 2021, angka ini menurun menjadi 9,1 juta jiwa dan seterusnya.

Sayangnya, meski pengangguran untuk tahun 2023 ini terus menurun, tetapi jumlahnya masih lebih tinggi daripada sebelum pandemi. Contohnnya, pada tahun 2019 yang jumlah penganggurannya ‘hanya’ sebanyak 7,05 juta orang.

Siapa yang Digolongkan sebagai Kelompok Penduduk Pengangguran?

Dilansir dari Badan Pusat Statistik, penduduk yang digolongkan sebagai pengangguran adalah sebagai berikut:

  • Penduduk yang tak punya pekerjaan dan sedang mencari pekerjaan;
  • Penduduk yang tak punya pekerjaan dan sedang mempersiapkan usaha;
  • Penduduk yang tak punya pekerjaan dan tidak mencari pekerjaan, karena merasa tidak mungkin mendapat pekerjaan; dan
  • Penduduk yang sudah punya pekerjaan, tetapi belum mulai bekerja.
Jumlah pengangguran di Indonesia Menurun
Jumlah pengangguran di Indonesia Menurun | Sumber: Indonesia Baik
6 Pekerjaan Aneh di Dunia Bergaji Tinggi, Kamu Berani?

Apa yang Menyebabkan Pengangguran Tinggi di Indonesia?

Sebagai salah satu negara yang kepadatan masyarakatnya tinggi, besarnya angka pengangguran di tanah air, tentunya tidak terjadi begitu saja. Ada beberapa alasan yang menyebabkan negara kita belum bisa lepas dari jeratan angka penduduk yang menganggur yang cukup tinggi, di antaranya adalah:

1. Kualifikasi Kemampuan Tidak Sesuai dengan Kualitas Sumber Daya Manusia

“Syarat menerima pekerjaan selangit, gaji cuma seuprit.”

Kira-kira inilah kalimat bernada sarkasme yang sering terdengar di kalangan pekerja atau pelamar kerja. Jika SohIB perhatikan, masih banyak perusahaan yang menerapkan standar tinggi untuk calon karyawan yang direkrut. Sayangnya, permintaan ini terkadang terdengar berlebihan dan upah yang ditawarkan juga kurang sesuai dengan syarat yang diminta.

Masyarakat menyoroti beberapa kemampuan yang diharapkan perusahaan seringkali terdengar kurang masuk akal, misalnya dibutuhkan pelamar yang berpenampilan menarik, menguasai tools tertentu padahal untuk entry level, sampai pengalaman kerja yang lama. Belum lagi, mereka yang ingin switch career, juga merasa kesulitan karena terbatas pada kualifikasi pendidikan yang diminta. Bagaimana menurutmu, SohiB?

2. Lapangan Kerja Terbatas, Permintaan yang Tinggi

Beberapa karyawan mengeluhkan tingginya beban kerja setelah beberapa rekannya mengundurkan diri atau resign. Sebab, perusahaan lebih memilih membebankan tugas tersebut pada karyawan-karyawan yang masih bertahan, alih-alih merekrut anggota baru. Tentunya, ini membuat pertumbuhan jumlah pekerja dengan lapangan pekerjaannya kian sempit.

Belum lagi dengan jurusan kuliah tertentu yang dianggap langka dan sulit mencari pekerjaan yang sesuai di Indonesia. Kalaupun ada, lowongan yang tersedia tidak seimbang dengan sumber daya manusia yang ada.

Mau Career Switch? Perhatikan Dulu Poin Ini!

3. Kondisi Geografis indonesia dan Industri yang Kurang Merata

Di Indonesia, negara kita terdiri dari 17 ribu pulau dengan 5 pulau terbesarnya, yakni Jawa, Kalimantan, Papua, Sulawesi, Sumatra. Namun, pusat industri tanah air berada di Pulau Jawa. Nah, kondisi geografis ini bisa menjadi penghambat mereka yang sedang berjuang mencari pekerjaan. Sebab, waktu tempuh dan ongkos transportasinya mungkin tidak terjangkau. Padahal, banyak perusahaan yang menerapkan rekrutmen secara tatap muka.

4. Persaingan Global

Dengan dibukanya persaingan global di Indonesia, perusahaan cenderung lebih senang merekrut pekerja asing yang dianggap lebih mumpuni kemampuannya dibandingkan SDM sendiri. Belum lagi, terkadang salary yang ditawarkan lebih tinggi daripada tenaga kerja dalam negeri. Karena itu, kita masih perlu mendapatkan support lingkungan kerja yang berimbang di Indonesia. Menurut kamu relate nggak, guys?

Suka Duka Pekerja WFH, Sering Dikira Pengangguran?

Jangan lupa untuk terus ikuti artikel-artikel seru lainnya hanya di sohib.indonesiabaik.id, ya! Banyak lo, informasi menarik nan lengkap yang harus banget kamu baca.

Nggak hanya itu aja! Jika kamu memiliki passion di bidang kepenulisan dan ingin senantiasa berkembang, join jadi kontributor SohIB dan dapatkan banyak benefit-nya!

Oiya, SohIB.id juga punya komunitas keren yang selalu aktif memberikan berbagai pelatihan, webinar, diskusi, dan bagi-bagi merchandise cantik, lo! Semuanya gratis! Skuy, langsung gabung aja di sini! Salam Sobat Hebat Indonesia Baik(AJ)

#Makin Tahu Indonesia

 

 

Sumber:

  • https://indonesiabaik.id/infografis/jumlah-pengangguran-di-indonesia-terus-berkurang#:~:text=Pengangguran%20di%20Indonesia%20Menurun&text=Kemudian%2C%20jumlah%20pengangguran%20di%20Indonesia,periode%20yang%20sama%20tahun%20lalu.
  • https://www.bps.go.id/indikator/indikator/view_data/0000/data/1177/sdgs_11/1
  • https://nasional.sindonews.com/read/1228575/12/5-faktor-penyebab-pengangguran-tinggi-di-indonesia-nomor-3-jadi-perhatian-serius-ganjar-pranowo-1697555434#:~:text=Tingginya%20tingkat%20pengangguran%20di%20Indonesia,peluang%20kerja%20yang%20lebih%20baik.