Ini Dia Herawati Diah yang Diperingati Hari Lahirnya Oleh Google!

Ini Dia Herawati Diah yang Diperingati Hari Lahirnya Oleh Google!

Herawati Diah diabadikan sosoknya oleh Google Doodle di hari ulang tahunnya | Sumber: Urbanasia.com

Bila SohIB memperhatikan halaman utama Google pada hari Minggu, 3 April 2022 lalu, seorang tokoh wanita menjadi ikon desain Google Doodle di hari itu. Nah, tahukah kamu bahwa sosok yang diabadikan oleh mesin pencarian besar tersebut adalah sosok tokoh pers nasional dari Indonesia? Namanya Ibu Herawati Diah. Kebetulan, tanggal 3 April merupakan hari kelahirannya.

Siapa ya, beliau ini? Bagi anak milenial, mungkin nama tersebut masih sedikit jarang terdengar. Padahal, beliau adalah wanita pribumi pertama yang lulus dari Negeri Paman Sam, lo! Untuk mengetahui lebih lanjut mengenai sosok yang luar biasa ini, mari kita bersama-sama membahas tentang profil Ibu Herawati!

Baca juga: 4 Teori Stephen Hawking yang Terkenal, Ada yang Terbukti Benar!

Masa Muda Ibu Herawati

https://nasional.tempo.co/read/808565/anak-herawati-diah-ibu-ingin-pesta-ultah-ke-100
Ibu Herawati Diah adalah wanita pertama Indonesia yang bersekolah tinggi hingga luar negri | Sumber: nasional.tempo.com

Lahir di Tanjung Pandan Belitung pada tanggal 3 April 1917, wanita berambut cepak tersebut memiliki nama lengkap Siti Latifah Herawati Diah. Ia lahir dari orang tua keturunan ningrat, yaitu Siti Alimah binti Djojodikromo dan Raden Latip.

Sebagai informasi, Ibu Siti Alimah berasal dari golongan priyayi. Beliau adalah ibu rumah tangga sekaligus pendiri majalah wanita satu-satunya di masa itu, “Doenia Kita”. Sedangkan sang ayah, Raden Latip, merupakan tenaga medis untuk perusahaan tambang timah Belanda di Pulau Belitung. Ia memiliki garis keturunan dari Sunan Kalijaga, seorang walisongo yang dikagumi hingga kini.

Hidup dalam kalangan keluarga yang disegani, Ibu Herawati dididik ketat dengan pendidikan agama Islam dan Indonesia. Meski demikian, mereka tetap terbuka dengan pemikiran barat. 

Masa kecil hingga remaja Ibu Herawati menempuh pendidikan di Europeesche Lagere School (ELS) Salemba di Jakarta dan American High School di Tokyo, Jepang.

Setelah lulus dari dua perguruan tersebut, ia melanjutkan sekolahnya di Barnard College yang masih berhubungan dengan Columbia University, mengambil Pendidikan Sosiologi. Kemudian, ia kembali mengambil kuliah di Berkeley University, California, untuk studi Pendidikan Jurnalistik-nya kala itu.

Keputusan Ibu Hera untuk berkuliah di Amerika Serikat bukan tanpa perhitungan. Ibundanya-lah yang mendorong putrinya ke sana karena beliau berpandangan Ibu Hera harus menempuh pendidikan di negara yang bukan jajahan.

Hal tersebut menjadikan beliau sebagai wanita Indonesia pertama yang lulus dari luar negri. Tak hanya itu, Ibu Herawati juga menorehkan pencapaian yang tak main-main selama di negara tersebut lo, SohIB!

Baca juga: Griselda Sastrawinata, Animator Top Disney dari Indonesia!

Memulai Karier Sebagai Jurnalis

Sepulangnya dari AS, Ibu Hera muda bekerja sebagai freelance journalist di kantor berita United Press International (UPI) tahun 1942. Nah, karena beliau memiliki profil pendidikan dari luar negeri, radio Hoso Kyoku (sekarang dikenal sebagai Radio Republik Indonesia atau RRI) merekrutnya sebagai penyiar.

Di sinilah bagaimana kemudian Ibu Herawati bertemu dengan suaminya, Buranuddin Muhammad Diah (BM Diah). Beliau ini menjabat sebagai Menteri Penerangan RI di tahun 1968 dan juga pernah menjadi sekretaris pribadi Douwes Dekker.

Oiya, pada naskah proklamasi yang diketik Sayuti Melik, Ibu Hera dan suami dipercaya sebagai penerjemah asli teks tersebut, guys. Nantinya, tulisan yang sudah mereka alihbahasakan akan disebarkan pada para jurnalis asing.

Koran ‘Harian Merdeka’ didirikan pasangan ini pada Oktober 1945, tak lama setelah proklamasi kemerdekaan RI. Alasannya adalah kemerdekaan Indonesia saat itu perlu diinformasikan secara luas. Masih banyak lagi jasa jurnalis tangguh tersebut untuk negara kita.

Tak hanya berperan aktif dalam dunia pers, Ibu Herawati juga mendirikan beberapa organisasi seperti Women’s International Club, Gerakan Pemberdayaan Swara Perempuan, Hasta Dasa Guna, dan lainnya.

Ibu Herawati Mendapatkan Banyak Penghargaan

Atas prestasinya, sederet penghargaan diraih oleh beliau. Di antaranya adalah Bintang Mahaputera Utama dan “Lifetime Achievement” oleh Persatuan Wartawan Indonesia (PWI), 

Di masa tuanya, Ibu Herawati sangat menyenangi kegiatan membaca, berdiskusi, dan bermain bridge. Wanita yang diberikan kehormatan sebagai tokoh nasional itu tutup usia pada September 2016 kemarin dan disemayamkan di sebelah makam suaminya, di Taman Makam Pahlawan Kalibata.

Ibu Herawati mungkin sudah tiada di dunia ini, akan tetapi, namanya akan tetap harum dan jasanya kepada Indonesia akan tetap terkenang. Untuk SohIB yang sedang berjuang untuk mewujudkan impianmu, semangat untuk meraihnya, ya!

Baca juga: SohIB Bercerita: Inspirasi Perempuan Berani Bawa Perubahan

Jangan lupa untuk terus ikuti artikel-artikel seru lainnya hanya di sohib.indonesiabaik.id, ya! Banyak lo, informasi menarik nan lengkap yang harus banget kamu baca. Nggak hanya itu aja! Jika kamu memiliki passion di bidang kepenulisan dan ingin senantiasa berkembang, join jadi kontributor SohIB dan dapatkan banyak benefit-nya!

Oiya, SohIB.id juga punya komunitas keren yang selalu aktif memberikan berbagai pelatihan, webinar, diskusi, dan bagi-bagi merchandise cantik, lo! Skuy, langsung gabung aja di sini! So, sampai berjumpa lagi dan salam Sobat Baik Indonesia Hebat! (AJ)