Dunning-Kruger Effect, Nama Lain untuk Si Sok Pintar!

Dunning-Kruger Effect, Nama Lain untuk Si Sok Pintar!

Ilustrasi orang yang memiliki percaya diri | Sumber: Unsplash (Luis Villasmil)

Pernah nggak sih, SohIB punya teman yang menyebalkan karena dia sok pintar? Atau bila kita sedang menikmati ajang kompetisi di televisi, sesekali ada beberapa peserta yang kelihatan ngotot untuk diloloskan oleh dewan juri karena merasa dirinya sudah menampilkan performa yang terbaik. Nah, dalam dunia psikologi, ternyata sifat sok pintar ini memiliki nama Dunning-Kruger Effect, lo! Namanya sih  memang keren, tetapi sayangnya, bila seseorang punya watak seperti ini, sama saja tidak seindah istilahnya, ya guys!

Dunning-Kruger Effect membuat “pemiliknya” merasa lebih pandai dalam berbagai bidang dan tidak suka akan kegagalan. Berbeda dengan orang yang pede akan kemampuannya, orang dengan efek ini bisa dikatakan over pede dan kurang mawas diri. Mereka nggak sadar bahwa dirinya masih perlu banyak belajar agar menjadi lebih baik.

Baca juga: Bagaimana Cara Mengatasi Crab Mentality, ya?

Asal-Usul Dunning-Kruger Effect

Melansir dari hellosehat, istilah tersebut dikenalkan oleh dua psikolog bernama David Dunning dan Justin Kruger yang kala itu sedang membuat penelitian yang melibatkan kemampuan logika, tata bahasa, dan selera humor.

Hasilnya, kedua psikolog itu menemukan bahwa peserta yang mendapatkan hasil rendah, justru punya kemampuan di atas rata-rata. Kelompok yang sebenarnya tidak kompeten, malah merasa mereka jauh lebih baik.

Dari penelitian inilah, Dunning dan Kruger mencatatkan bahwa seseorang bisa keliru menilai kemampuannya, yang membuatnya merasa lebih superior, hebat, berhasil, dan cerdas. Perasaan ini berpotensi membuat seseorang dengan mudahnya mengolok orang lain yang dinilai lebih bodoh, tidak berpengalaman, dan akan selalu salah.

Riset yang dilakukan pada tahun 1999 ini mengambil dua kesimpulan, yakni:

  1. Seseorang mungkin mempunyai konklusi yang kurang tepat atau sepenuhnya salah.
  2. Keterbatasan pengetahuan membuat pribadi tidak menyadari kekeliruannya dan menghambat proses refleksi diri atau mencari tahu kebenaran.

Tanda-tanda Kamu Mengalami Dunning-Kruger Effect

Setiap orang berpotensi memiliki efek ini, apalagi manusia diciptakan dengan segala egonya. Tentu saja, siapa sih, yang ingin dipandang tidak berbakat dalam suatu bidang?

Ciri khas seseorang dengan Dunning-Kruger Effect biasanya akan terlihat di lingkup pergaulan atau ruang diskusi. Contohnya, kamu sedang membahas tentang proyek Sains-mu bersama kelompok. Kemudian ada salah satu anggota yang mengusulkan gagasannya agar menjadi tema utama dalam tugas tersebut. Ia sangat memaksakan idenya meskipun sudah ditolak dengan alasan yang logis. Sikapnya yang sok tahu dan merasa kita tidak paham apapun yang dia pikirkan inilah yang menjadi gejala utama dari Dunning-Kruger Effect.

Biasanya, apabila kita kemudian meminta teman kita ini untuk mencari gagasan lain atau memberikan informasi yang lebih detail, ia akan menolak karena sudah merasa perencanaannya matang. Abai akan opini orang menjadi ciri kedua dari efek tersebut. Sudah paham sampai di sini?

Baca juga: Gangguan Kesehatan Mental Ini Sering Disebutkan, Berikut Arti Sebenarnya!

Bagaimana Agar Terhindar dari Dunning-Kruger Effect?

https://unsplash.com/photos/4V8uMZx8FYA Photo by Luis Villasmil on Unsplash
Cari tahu bagaimana cara mengatasi sifat sok pintar | Sumber: Unsplash (Luis Villasmil)

Bila kita dianugerahi dengan ego yang tinggi, tentunya kita juga akan menemukan solusi agar rasa tersebut tidak menjadi sebuah kerugian. Berikut ini adalah cara yang bisa SohIB lakukan agar terhindar dari Dunning-Kruger Effect!

  • Perkaya Wawasan dan Pengetahuan

Yup, belajar, belajar, dan belajar adalah sesuatu yang harus kita lakukan hingga mati! Dengan memperluas ilmu pengetahuan dan mencerna beragam informasi, pikiran kita akan menjadi luas dan perspektif tidak sempit.

Bagaikan peribahasa padi, semakin SohIB menguasai sesuatu, seharusnya akan semakin rendah hati dan terbuka akan saran dari orang lain. Begitulah cara kita menghargai ilmu dan pengetahuan.

  • Bergaul dengan Banyak Orang yang Berbudi

Lingkungan berkontribusi besar untuk membentuk kepribadian seseorang. Oleh sebab itu, memilih pertemanan yang sehat akan membuat diri kita juga lebih sehat secara mental. Dengan demikian, apapun yang SohIB miliki, kamu tidak akan memandangnya sebagai alasan untuk merasa lebih superior, melainkan menjadi start untuk melangkah ke yang lebih tinggi lagi.

  • Membagikan Pengalaman Pada Orang Lain Akan Skill yang Kita Kuasai 

Mengajar tidak hanya membuat orang lain menjadi cerdas, tetapi kamu juga lebih pintar dan bijaksana! Mengapa? Karena dengan mengajar seseorang, tentu kita harus mengulang kembali materi yang akan diajarkan atau mengasah skill lebih baik lagi. Hal ini bisa membuat SohIB ‘sejenak’ lupa dengan niat ingin pamer, tetapi membagikan ilmu yang berguna agar mengalir kembali oleh orang-orang lainnya.

Memang nggak mudah ya guys, untuk mengalahkan ego kita. Apalagi, dunia ini sedang bergerak sangat cepat dan tuntutan semakin tinggi. Tekanan bisa dari mana saja, seperti orang tua, guru, teman, tetangga, dan lainnya. Namun, yakinkan dirimu bahwa sibuk menunjukkan dunia bahwa kamu pintar dengan menjadi sok, nggak akan membawa apa-apa.

Sebuah mangga tidak perlu menunjukkan betapa manis dagingnya apabila dimakan, tetapi orang akan tahu dan menikmati betapa enaknya saat disantap.

Baca juga: Sistem Pendidikan di Berbagai Negara, Apa Saja?

Jangan lupa untuk terus ikuti artikel-artikel seru lainnya hanya di sohib.indonesiabaik.id, ya! Banyak lo, informasi menarik nan lengkap yang harus banget kamu baca. Nggak hanya itu aja! Jika kamu memiliki passion di bidang kepenulisan dan ingin senantiasa berkembang, join jadi kontributor SohIB dan dapatkan banyak benefit-nya!

Oiya, SohIB.id juga punya komunitas keren yang selalu aktif memberikan berbagai pelatihan, webinar, diskusi, dan bagi-bagi merchandise cantik, lo! Skuy, langsung gabung aja di sini! So, sampai berjumpa lagi dan salam Sobat Baik Indonesia Hebat! (AJ)