Mengenal BKR dan TKR: Awal Mula Terbentuknya Tentara Nasional Indonesia

Mengenal BKR dan TKR: Awal Mula Terbentuknya Tentara Nasional Indonesia

BKR dan TKR, awal mula Tentara Nasional Indonesia | Instagram @puspentni

Tahukah SohIB bahwa hari ini diperingati sebagai Hari Tentara Nasional Indonesia?

Yap, hari istimewa bagi angkatan militer Indonesia ini selalu diperingati pada 5 Oktober setiap tahunnya dan menjadi peringatan Hari Tentara Nasional Indonesia yang ke-78 pada tahun ini.

Peringatan Hari Tentara Nasional Indonesia ditetapkan berdasarkan tanggal terbentuknya Tentara Keamanan Rakyat yang menjadi asal usul Tentara Nasional Indonesia pada 5 Oktober 1945.

Meskipun demikian, Tentara Keamanan Rakyat tidak menjadi bentuk awal dari Tentara Nasional Indonesia di kemudian hari.

Sebelum berubah menjadi Tentara Keamanan Rakyat, organisasi yang dibentuk pada awal kemerdekaan Indonesia ini sebelumnya bernama Badan Keamanan Rakyat.

Bagaimana kisah terbentuknya Badan Keamanan Rakyat yang kemudian bertransformasi menjadi Tentara Keamanan Rakyat dan Tentara Nasional Indonesia?

Baca juga: Seven Summits di Indonesia, Gunung Tertinggi Favorit Pendaki

Badan Keamanan Rakyat (BKR)

Organisasi militer sebenarnya sudah ada sejak di wilayah Indonesia sejak masa penjajahan.

Setidaknya terdapat dua organisasi militer yang cukup dikenal pada periode sebelum kemerdekaan Indonesia, yaitu Tentara KNIL dan PETA.

Tentara KNIL merupakan pasukan militer yang dibentuk pada masa kolonial Belanda. Sementara itu, PETA yang merupakan singkatan dari Pembela Tanah Air merupakan satuan militer yang dibentuk oleh Jepang pada masa pendudukannya di Indonesia.

Setelah Indonesia merdeka pada 17 Agustus 1945, organisasi militer tidak langsung dibentuk begitu saja.

Pembentukan organisasi militer baru terjadi saat sidang ketiga Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia (PPKI) yang diselenggarakan lima hari berselang pada 22 Agustus 1945.

Salah satu keputusan pada sidang ketiga ini adalah membentuk organisasi militer yang diberi nama Badan Keamanan Rakyat (BKR).

Widyo Nugrahanto, dkk dalam artikel "BKR (Badan Keamanan Rakyat): Cikal Bakal Tentara Indonesia?!" menuliskan salah satu dari dibentuknya organisasi militer ini adalah untuk mempertahankan Indonesia akan kemungkinan serangan dari pihak Jepang dan Sekutu.

BKR kemudian menjadi wadah mantan anggota PETA dan organisasi militer lainnya yang sudah dibubarkan setelah kemerdekaan Indonesia.

Meskipun demikian, keberadaan BKR tidak bertahan dalam waktu lama.

Beberapa bekas perwira KNIL dan PETA meminta untuk dibentuknya tentara nasional, sebab BKR pada dasarnya bukanlah sebuah satuan ketentaraan.

Permintaan ini akhirnya terjawab beberapa bulan kemudian dengan digantinya BKR menjadi Tentara Keamanan Rakyat.

Baca juga: Pemilu 1955: Pemilihan Umum Pertama di Indonesia

Tentara Keamanan Rakyat (TKR)

Tepat pada 5 Oktober 1945, Tentara Keamanan Rakyat (TKR) secara resmi dibentuk. Tujuan dasar dibentuknya TKR tidak jauh berbeda dengan BKR sebelumnya, yakni untuk menjaga dan memperkuat keamanan negara secara umum.

Dikutip dari artikel Atno dan Nanda Julian Pratama, "Dari Rakyat untuk Rakyat, Cikal Bakal, dan Kelahiran Tentara Indonesia 1945-1947," secara umum TKR terdiri dari tiga unsur utama, yaitu tentara bekas anggota KNIL dan PETA, anak-anak muda yang sempat mendapatkan pendidikan militer, serta laskar-laskar dan organisasi kepemudaan yang tersebar di seluruh wilayah Indonesia.

Urip Sumoharjo menjadi Kepala Staf TKR dengan pangkat Letnan Jenderal. Sementara itu, Jenderal Soedirman menjadi Panglima Besar TKR yang terpilih berdasarkan voting pada 12 November 1945.

Sama seperti halnya BKR, keberadaan TKR juga tidak bertahan dalam waktu lama.

Pada 24 Januari 1946, organisasi militer ini kemudian berganti nama menjadi Tentara Republik Indonesia (TRI).

Baca juga: 2 Oktober sebagai Hari Batik Nasional, yuk Simak Cara Merayakannya!

Menjadi Tentara Nasional Indonesia (TNI)

Setelah sebelumnya bernama BKR, TKR, dan TRI, pada 3 Juni 1947 organisasi militer Indonesia resmi berganti nama menjadi Tentara Nasional Indonesia (TNI)

Dilansir dari Indonesiabaik.id, pada 1962, TNI dan POLRI sempat digabung menjadi Angkatan Bersenjata Republik Indonesia (ABRI).

Akan tetapi, kedua organisasi ini kembali dipisah pada 1 April 1999 dan masih bertahan hingga saat ini.

 

Referensi:
- Widyo Nugrahanto, dkk, "BKR (Badan Keamanan Rakyat): Cikal Bakal Tentara Indonesia?!" dalam Jurnal Metahumaniora, vol 8, no. 3, 2018, hal. 389-398.
- Atno dan Nanda Julian Pratama, "Dari Rakyat untuk Rakyat, Cikal Bakal, dan Kelahiran Tentara Indonesia 1945-1947" dalam Journal of Indonesia History, vol. 7, no. 1, 2018, hal. 12-18.