Pemilu 1955: Pemilihan Umum Pertama di Indonesia

Pemilu 1955: Pemilihan Umum Pertama di Indonesia

Pemilu 1955 di Indonesia | Assets Freepik

Tahukah SohIB peristiwa penting apa yang terjadi di Indonesia tepat hari ini pada 68 tahun lalu?

Yap, 68 tahun yang lalu Indonesia pertama kali menyelenggarakan Pemilihan Umum (Pemilu) secara langsung pada 29 September 1955.

Proses Pemilu 1955 sebenarnya dilakukan sebanyak dua kali.

Pemilihan pertama dilaksanakan pada 29 September 1955 yang bertujuan untuk memilih anggota Dewan Perwakilan Rakyat.

Kemudian, pada 15 Desember 1955, kembali diadakan pemilihan untuk memilih anggota Dewan Konstituante.

Bagaimana kisah tentang pesta demokrasi pertama di Indonesia tersebut?

Transformasi Partai Politik menjadi Ramah bagi Pemuda

Proses Pemilu 1955

Niat diadakannya Pemilu di Indonesia sebenarnya sudah mulai dicanangkan setahun setelah proklamasi kemerdekaan pada 17 Agustus 1945.

Dalam laman resmi Komisi Pemilihan Umum, dituliskan bahwa pemerintah sudah merencanakan akan menggelar Pemilu pada awal 1946 dengan dikeluarkannya Maklumat Wakil Presiden Mohammad Hatta atau yang dikenal dengan Maklumat X.

Maklumat X berisi tentang anjuran untuk membentuk partai-partai politik di Indonesia, serta Pemilu untuk memilih anggota DPR dan MPR yang akan diadakan pada Januari 1946.

Meskipun demikian, keinginan ini tidak terlaksana karena pemerintah baru yang belum siap dan kondisi keamanan negara yang masih kurang stabil.

Satu dekade berselang, keinginan untuk menyelenggarakan pesta demokrasi di Indonesia akhirnya terwujud.

Namun, tampak ada sedikit perbedaan dalam proses Pemilu 1955 dengan niat Maklumat X pada 10 tahun sebelumnya.

Pemilu 1955 turut memilih anggota Dewan Konstituante yang tidak tercantum dalam Maklumat X sebelumnya.

Terdapat 30-an partai yang ikut serta menjadi kontestan dalam Pemilu 1955.

Selain itu, ada seratus daftar calon yang maju secara kumpulan dan perorangan.

Dalam prosesnya, Pemilu 1955 menerapkan kombinasi dari dua sistem, yaitu Sistem Distrik dan Sistem Perwakilan Berimbang.

Sistem Distrik membagi wilayah negara menjadi distrik-distrik pemilihan.

Di sisi lain, Sistem Perwakilan Berimbang menetapkan wilayah negara sebagai satu daerah pemilihan, tetapi dibagi mencari beberapa daerah yang bersifat administratif.

Kedua sistem inilah yang dikombinasikan dalam proses pemilihan pada Pemilu 1955.

5 Hal Penting yang Harus Diperhatikan oleh Pemilih Pemula pada Pemilu 2024, Apa Saja?

Penuh Tantangan dalam Proses Penyelenggaraan

Banyak tantangan yang dihadapi pada saat gelaran pemilihan umum pertama di Indonesia pada 68 tahun yang lalu.

Kondisi konflik ideologi dan konflik internal partai yang terjadi pada periode tersebut turut mempengaruhi proses berlangsungnya Pemilu 1955.

Winda Rizky lewat artikelnya, "Usaha-usaha Penggagalan Pemilihan Umum Pertama tahun 1955" yang terbit di Jurnal AVATARA bahkan menyebutkan, terdapat usaha yang ingin membatalkan gelaran pesta demokrasi tersebut.

Upaya penggagalan ini terjadi dalam bentuk pergolakan yang terjadi di beberapa daerah Indonesia.

Selain itu, beberapa kasus kekerasan juga terjadi pada periode tersebut yang bertujuan untuk mengganggu keamanan menjelang gelaran pemilihan umum.

Meskipun banyak tantangan yang menghadang, Pemilu 1955 tetap berhasil terselenggara dan tercatat dalam tinta sejarah Indonesia.

Tahapan Pemilu 2024 dan Daftar Partainya

Pemenang pada Pemilu 1955

Pemilu 1955 dikenal sebagai pesta demokrasi pertama yang berhasil diselenggarakan secara aman, lancar, jujur, adil, dan sangat demokratis.

Keberhasilan ini mendatangkan banyak pujian dari berbagai pihak, termasuk dari luar negeri.

Meskipun diikuti oleh banyak kontestan, para peserta Pemilu 1955 bisa bersaing secara sehat satu sama lain.

Empat partai besar pada periode tersebut, yakni Partai Nasional Indonesia (PNI), Masyumi, Nahdhatul Ulama (NU), dan Partai Komunis Indonesia (PKI) muncul sebagai pemenang dengan raihan suara terbanyak pada Pemilu 1955, baik pada saat pemilihan anggota DPR maupun Dewan Konstituante.

Keempat partai ini memiliki suara yang cukup jomplang jika dibandingkan dengan partai lainnya.

Hasil Pemilu 1955 untuk anggota DPR secara berurutan ditempati oleh PNI (57 kursi), Masyumi (57 kursi, NU (45), PKI (39 kursi), Partai Syarikat Islam Indonesia (8 kursi) dan seterusnya.

Sementara itu, hasil Pemilu 1955 untuk Dewan Konstituante adalah PNI (119 kursi), Masyumi (112 kursi), NU (91 kursi), PKI (80 kursi), Partai Syarikat Islam Indonesia (16 kursi), dan partai lainnya.


Referensi:
- https://www.kpu.go.id/page/read/8/pemilu-1955
- Winda Rizky Nur Lutfiana, "Usaha-usaha Penggagalan Pemilihan Umum Pertama tahun 1955" dalam Jurnal AVATARA, vol. 5, no. 1, 2017, hal. 67-80.