6 Kota Ini Ditemukan Sampah Plastik Minuman Ringan, di Mana Saja?

6 Kota Ini Ditemukan Sampah Plastik Minuman Ringan, di Mana Saja?

Sampah plastik menumpuk | Sumber: Unsplash (Tanvi Sharma)

Sebuah riset terbaru dilakukan oleh Litbang Kompas dan Net Zero Waste Management Consortium perihal brand-brand minuman ternama yang sampahnya menumpuk di enam kota, yakni Jakarta, Surabaya, Medan, Makassar, Samarinda, dan Bali. Padahal, merek-merek tersebut telah mengklaim identitasnya sebagai perusahaan yang ramah lingkungan lo, SohIB!

Pada sampah botol plastik, tiga brand raksasa penyedia minuman soda berkarbonasi mendominasi. Kemudian untuk sampah lain adalah merek air putih, kecap, dan kemasan minuman berfermentasi.

Laporan yang dirilis pada 22 November 2023 lalu menyebutkan, sampah plastik itu ditemukan dalam volume yang besar di banyak site, baik di bak/tong sampah, Tempat Pembuangan Sementara (TPS), truk sampah, Tempat Pembuangan Akhir (TPA), badan-badan air, tanah kosong, tepi jalan, pesisir, laut, dan banyak lagi, seperti yang dikutip dari InfoPublik.

Bahkan, dari riset itu, sampah plastik terbanyak dari brand minuman berkarbonasi mencapai 1.930.495 buah. Lead researcher Net Zero, Ahmad Syafrudin, dalam InfoPublik menjelaskan bahwa temuan riset itu mengindikasikan bahwa program pengurangan sampah oleh perusahaan-perusahaan pemilik merek belum efektif.

Mengapa Semangka Menjadi Simbol Mendukung Palestina?

Dalam skema Extended Producer Responsibility atau EPR, Peraturan Menteri Lingkungan Hidup Nomor 75 Tahun 2019 mengatur perluasan tanggung jawab produsen atas seluruh daur hidup produknya, terutama terkait pengambilan kembali (take back), daur ulang dan pembuangan akhir sampah produk.

Karena itu, pemerintah mengeluarkan kebijakan untuk mendorong produsen meninggalkan kemasan ukuran kecil dan beralih ke ukuran yang lebih optimal untuk mengurangi potensi timbunan sampah. Terlebih lagi, program bank sampah dan pengelolaannya belum berjalan efektif di semua kota.

Cara Mengurangi Sampah Plastik

Sampah plastik yang menumpuk bisa menjadi musibah
Sampah plastik yang menumpuk bisa menjadi musibah | Sumber: Unsplash (Marc Newberr)

Merubah dunia memerlukan waktu yang nggak sebentar. Namun, yakinlah perubahan kecil yang dimulai dari kamu, lambat laun akan menginspirasi SohIB lainnya dan menjadi inspirasi yang ditularkan secara masif. Begini langkah konkrit yang bisa kita lakukan untuk mengurangi sampah plastik di keseharian!

Biasakan Membawa Tas atau Botol Sendiri

Nah, SohIB bisa nih, mulai membiasakan diri untuk membawa tas belanja, tempat bekal, dan botol sendiri. Sehingga bila memungkinkan, kamu dapat memindahkan minuman atau makanan yang biasanya disajikan dalam plastik ke dalam botol atau tempat bekal yang kamu bawa. Sekarang ini, hal tersebut bukanlah hal yang aneh lagi, bahkan menjadi budaya baru di antara kita.

Bahkan, tidak sedikit perusahaan yang mengeluarkan ide cemerlang, yakni menjual variasi tumbler dan tote bag yang lucu-lucu, hingga diskon spesial bagi yang membawa tempatnya sendiri dari rumah. Bagi yang terpaksa take home dengan bungkusan plastik, beberapa restaurant justru akan dikenai biaya tertentu sebagai konsekuensinya. Wah, sayang banget ‘kan, padahal uangnya bisa untuk beli es teh lagi?

Hindari Menggunakan Sedotan Plastik

Bila kamu perhatikan, sebagian dari tempat makan franchise di negara kita sudah menerapkan anti sedotan plastik sejak beberapa tahun lalu. Sebagai gantinya, mereka akan menyediakan sedotan dari kertas atau inovasi lubang pada tutup minumannya.

Memang sih, ada beberapa jajanan yang sepertinya sulit dinikmati tanpa sedotan, misalnya es boba atau minuman yang ber-topping. Maka dari itu, bawalah sedotan sendiri yang lebih bahannya lebih ramah lingkungan dan bisa dipakai berkali-kali, misalnya dari bambu dan stainless.

Sekarang banyak sekali pebisnis yang menjual alat minum dalam satu paket lengkap, yakni pipet dengan lubang kecil, lubang lebar, ujung yang bengkok, dan disertai dengan sikat pembersihnya!

Ini Tips Agar Aman Membeli Tiket Musik Online, Awas, Lagi Marak Kasus Penipuan

Beli Barang yang Lebih Besar

Beli dua lebih hemat…

Beli satu gratis satu…

Adakah di antara kamu yang senang memanfaatkan discount harga demi mendapatkan barang yang lebih murah? Duh, Kak IBe aneh banget deh, pertanyaannya! Siapa juga yang nggak suka?

Okay, tenang! Pada musim tertentu, swalayan, minimarket, dan supermarket memang memberikan banyak promosi yang menarik mata, salah satunya program “Beli 1, gratis 1”. Namun, bila mungkin, yuk, kita kalkulasi kembali apakah harga yang tersebut benar-benar sepadan dengan yang kita dapatkan!

Biasanya, membeli barang yang lebih besar justru akan semakin hemat karena bisa kita gunakan dalam jangka panjang. Selisih harga yang ditawarkan penjual dalam berbagai ukuran biasanya juga disebabkan karena kita perlu membayar kemasan sebanyak item yang dibeli. Itu artinya, jika SohIB membeli sebuah produk dengan big size, kita sebenarnya sudah berkontribusi untuk melindungi dunia dari sampah plastik!

Tidak semua barang mungkin benar-benar perlu untuk dibeli dalam jumlah besar, ya! Oleh sebab itu, berbelanjalah dengan bijaksana agar pengaturan uang tetap baik dan tentunya bisa mendapatkan harga yang best deal. SohIB dapat memilah, produk mana yang kira-kira sering digunakan setiap hari dan akan sering habis dalam beberapa minggu sebelum jatah belanja lagi.

Biasanya, detergen, sabun mandi, shampo, odol, sikat gigi, hingga pewangi pakaian adalah barang-barang yang paten akan selalu dibutuhkan dan perlu di-restock kembali. Sehingga, membelinya dengan ukuran besar tentu akan lebih terjangkau karena kamu tidak perlu bolak-balik ke toko untuk berbelanja lagi.

Kreasi Produk dari Barang Bekas

Pandemi COVID-19 di satu sisi membawa berkah tersendiri bagi kita yang sedang berupaya untuk “puasa plastik”. Selain menjadi jarang berbelanja, banyak lo, yang kemudian jadi memiliki kegiatan baru, yakni mengkreasikan produk dari barang bekas plastik.

Contohnya saja botol-botol sekali pakai untuk pot tanaman, bantal isi serpihan bungkus makanan, tempat makan hewan, celengan dari kaleng susu, layangan dari kresek, dan masih banyak lagi. Kira-kira, apa yang bisa kita buat dari sampah plastik sendiri ya, SohIB?

Memasak Sendiri dari Rumah

Siapa yang senang memasak? Dari hobi yang satu ini, ternyata yang menjadi sehat tidak hanya tubuh kita lo, melainkan juga lingkungan kita karena sama saja dengan meminimalisir adanya sampah plastik!

Sudah memakai kantong belanja sendiri, menggunakan peralatan makan di rumah, dan tentunya makan dengan masakan yang sesuai selera, wah, siapa yang rugi?

Menjaga alam dari bahaya sampah plastik ternyata bisa dilakukan dengan mudah, bukan? Kita hanya perlu berkomitmen dan konsisten bersama-sama agar suatu saat impian tersebut dapat tercapai. Tentunya, manfaat tersebut akan menjadi investasi jangka panjang dan dirasakan oleh anak cucu kita kelak. Apakah kamu siap untuk menjadi bagian dari peduli lingkungan bebas sampah plastik?

Jadwal Kampanye Pemilu 2024, Udah Dimulai, Nih!

Jangan lupa untuk terus ikuti artikel-artikel seru lainnya hanya di sohib.indonesiabaik.id, ya! Banyak lo, informasi menarik nan lengkap yang harus banget kamu baca.

Nggak hanya itu aja! Jika kamu memiliki passion di bidang kepenulisan dan ingin senantiasa berkembang, join jadi kontributor SohIB dan dapatkan banyak benefit-nya!

Oiya, SohIB.id juga punya komunitas keren yang selalu aktif memberikan berbagai pelatihan, webinar, diskusi, dan bagi-bagi merchandise cantik, lo! Semuanya gratis! Skuy, langsung gabung aja di siniSalam Sobat Hebat Indonesia Baik! (AJ)

 

 

#Makin Tahu Indonesia

Sumber:

  • https://sohib.indonesiabaik.id/article/darurat-sampah-plastik-di-laut-ss7DR
  • https://infopublik.id/kategori/nasional-ekonomi-bisnis/805273/sampah-plastik-minuman-ringan-paling-banyak-ditemukan-di-enam-kota