Kapal Pinisi Jadi Google Doodle Hari Ini, Warisan Budaya Dunia UNESCO!

Kapal Pinisi Jadi Google Doodle Hari Ini, Warisan Budaya Dunia UNESCO!

Google Doodle peringati kapal pinisi hari ini | Sumber: Google

Pada tanggal 7 Desember ini, Google Doodle mencoretkan ilustrasinya tentang kapal pinisi. Google menggambarkannya dengan nuansa kuning keemasan, kemudian di bagian tengah terdapat sebuah perahu berwarna coklat yang berlayar di lautan, lengkap dengan bendera merahnya yang berkibar-kibar.

Dalam penjelasannya, Google Doodle menuliskan,

“Doodle ini merayakan pinisi — sebuah kapal layar yang berasal dari Sulawesi Selatan. Kata pinisi secara tradisional mengacu pada jenis tali-temali gaff-ketch di perahu layar Indonesia. Saat ini, kata tersebut biasanya digunakan untuk menggambarkan sebagian besar kapal kayu Sulawesi. Mereka berbeda dengan layar r yang tersebar di dua tiang dan sebuah cucur.”

Kemenparekraf Anugerahkan 75 Desa Wisata Terbaik ADWI 2023, di Mana Aja?

Well, benar sekali, SohIB! Kapal pinisi memang kapal tradisional yang berasal dari Indonesia, atau lebih tepatnya di Sulawesi Selatan. Lantas, mengapa diabadikan sebagai Google Doodle hari ini?

Sejarah Kapal Pinisi di Indonesia

Berdasarkan data yang diambil dari laman Kemenparekraf, kapal pinisi rupanya sudah ada sejak tahun 1500-an lo, SohIB! Kapal tradisional tersebut sering digunakan oleh pelaut Konjo, Bugis, dan Mandar dari Sulawesi Selatan sebagai pengangkut barang.

Di Indonesia sendiri, yang pembuatannya ada di tiga desa di Kabupaten Bulukumba, Sulawesi Selatan, yakni Desa Batu Licin, Tana Beru, dan Bira.

Ketika berlayar di perairan, pinisi sangatlah mudah untuk dikenali karena ciri khasnya. Ia menggunakan 7—8 layar dan 2 tiang utama di bagian depan dan belakang kapal. Bahan dasarnya terbuat dari kayu, lazimnya kayu besi, bitti, kandole atau punaga, dan jati.

Aplikasi Mencari Tour Guide Wisata yang Terpercaya dari Kemenparekraf
Salah satu replika kapal pinisi
Salah satu replika kapal pinisi | Sumber: Wikimedia commons (Olobaho)

Cara Pembuatan Kapal Pinisi

Membuat kapal pinisi nggak mudah, lo, meskipun ia adalah kapal tradisional. Bahkan, karena rumit dan memakan waktu yang sangat lama, pinisi difilosofikan sebagai nilai atas kerja keras, kerja sama, keindahan, dan menghargai alam.

Prosesnya terdiri dari tiga tahap. Dilansir dari Kemenparekraf, begini cara membuatnya:

  1. Tahap pertama dimulai dengan penentuan hari baik untuk mencari kayu yang akan digunakan sebagai bahan penting pembuatan kapal. Biasanya, hari baik ini jatuh pada hari ke-5 atau ke-7 di bulan pembuatan kapal. Proses tersebut diartikan sebagai rezeki yang ada di tangan atau senantiasa mendapatkan rezeki.
  2. Tahap kedua adalah pengolahan kayu yang sudah dipilih, yakni ditebang, dikeringkan, dipotong, dan dirakit menjadi bagian kapal. Proses ini sangat panjang nih, SohIB. Bahkan, bisa memakan waktu yang berbulan-bulan.
  3. Tahap terakhir adalah peluncuran kapal pinisi ke lautan. Namun, sebelum itu, akan diadakan terlebih dahulu upacara penyucian kapal yang disebut sebagai maccera lopi. Ritual itu ditandai dengan penyembelihan sapi atau kambing dengan perhitungan tertentu. Kalau berat kapal pinisi di bawah 100 ton, maka kambing yang akan disembelih. Jika di atas 100 ton, berarti yang dipotong adalah sapi.

Atas keindahan filosofinya, kapal pinisi telah dinobatkan sebagai Warisan Budaya Tak Benda oleh UNESCO sejak tahun 2017, keren banget!

Kapal Pinisi Menjadi Kapal Wisata

Seperti yang sudah dijelaskan sebelumnya, kapal pinisi dulu kala dimanfaatkan sebagai kapal pengangkut barang. Namun, sekarang kapal dari kayu tersebut dimanfaatkan masyarakat sebagai transportasi destinasi wisata, terutama di area Kepulauan Raja Ampat, Labuan Bajo, dan Danau Toba, Sumatra Utara.

Sebagai informasi untuk kamu nih, Danau Toba menjadi salah satu Destinasi Super Prioritas oleh Kemenparekraf. Sebagai danau vulkanik terbesar di dunia, area ini bisa kamu nikmati keindahan alamnya dengan berkeliling menggunakan kapal pinisi Kenzo.

Dijelaskan bahwa kapal tersebut memiliki hiasan cantik yang terinspirasi dari 8 kabupaten atau kota sekitar Danau Toba dan khas Suku Batak. Kapal pinisi Kenzo sudah dilengkapi dengan berbagai fasilitas komplit, seperti empat kamar tidur, toilet, dan mini bar yang bisa menampung hingga 11 orang.

Jika SohIB tertarik untuk menghabiskan liburan akhir tahun 2023 dengan tempat yang berpemandangan eksotis sekaligus sensasi baru menaiki kapal tradisional Indonesia, silakan bisa dicoba, ya!

Diet Saat Liburan? Masih Bisa Konsisten, kok!

Jangan lupa untuk terus ikuti artikel-artikel seru lainnya hanya di sohib.indonesiabaik.idya! Banyak lo, informasi menarik nan lengkap yang harus banget kamu baca.

Nggak hanya itu aja! Jika kamu memiliki passion di bidang kepenulisan dan ingin senantiasa berkembang, join jadi kontributor SohIB dan dapatkan banyak benefit-nya!

Oiya, SohIB.id juga punya komunitas keren yang selalu aktif memberikan berbagai pelatihan, webinar, diskusi, dan bagi-bagi merchandise cantik, lo! Semuanya gratis! Skuy, langsung gabung aja di siniSalam Sobat Hebat Indonesia Baik(AJ)

#Makin Tahu Indonesia

 

 

Sumber:

https://www.jawapos.com/teknologi/013445889/kapal-pinisi-jadi-inspirasi-google-doodle-hari-ini-yuk-kenalan-lebih-jauh

https://kemenparekraf.go.id/destinasi-super-prioritas/kapal-pinisi-kapal-wisata-warisan-nenek-moyang

https://doodles.google/doodle/celebrating-pinisi/