5 Tradisi Unik IdulAdha di Indonesia, Ada Daerahmu?

5 Tradisi Unik IdulAdha di Indonesia, Ada Daerahmu?

Iduladha adalah salah satu perayaan hari besar bagi umat muslim | Sumber: Unsplash (Fauzan)

Good day, SohIB!

Bagi umat muslim, selama tiga hari ke depan, yakni tanggal 28ー30 Juni 2023, akan menjadi momen yang spesial. Tak lain dan tak bukan karena adanya perayaan Hari Raya Iduladha dan datangnya ‘musim haji’. Pemerintah pun telah mengeluarkan surat keputusan resminya, bahwa tanggal merah yang sedianya jatuh di tanggal 29 Juni, kini diperpanjang menjadi 3 hari.

Nah SohIB, perayaan Iduladha selalu dilakukan oleh umat muslim di berbagai belahan dunia, tak terkecuali #DiIndonesiaAja. Tak hanya menyembelih hewan kurban dan membagikan daging kurban kepada masyarakat yang tidak mampu, ternyata masih ada tradisi-tradisi unik lain yang dilakukan di beberapa daerah. Apa saja, ya?

Indonesia Jadi Destinasi Liburan yang Ramah Turis Muslim, Cek Faktanya!

Tradisi Grebeg Gunungan, Yogyakarta

Kebiasaan ini masih dilestarikan oleh warga Yogyakarta hingga sekarang, lo. Grebeg Gunungan adalah arak-arakan hasil bumi yang disusun dari sayur mayur dan buah-buahan menyerupai bentuk gunung yang menjulang ke atas.

Kemudian, masyarakat akan beramai-ramai mengaraknya dari halaman keraton, Alun-Alun Utara hingga ke Masjid Gede Kauman. Kalau SohIB berhasil mengambil hasil bumi dari gunungan tersebut, dipercaya kamu akan mendapatkan banyak rezeki.

Tradisi Meugang, Aceh

Meugang adalah tradisi unik dalam menyambut ‘bulan kurban’ yang asalnya dari Aceh. Kebiasaan tersebut mempunyai banyak nama sebenarnya, seperti Haghi Mamagang, Uroe Keuneukoh, atau Makmeugang. Ketika itu, orang-orang Aceh akan berbondong-bondong menuju pasar untuk berburu daging sapi lokal untuk dimasak dan dimakan bersama-sama.

Momen ini juga dikatakan penting karena seluruh keluarga lazimnya akan berkumpul bersama, meskipun yang sudah merantau sekalipun. Btw, meugang tidak hanya dilakukan ketika Iduladha saja, tetapi juga di perayaan lainnya, yakni Idul Fitri dan menjelang puasa Ramadan. Wah, kira-kira harga sapi melambung tinggi nggak ya, saat itu?

Diet Saat Liburan? Masih Bisa Konsisten, kok!

Mepe Kasur, Banyuwangi

Ada sebuah kebiasaan unik yang sering dilakukan masyarakat Suku Osing, Desa Kemiren, saat perayaan Iduladha di daerah terujung di bagian Timur Pulau Jawa ini. Namanya adalah Mepe Kasur atau menjemur kasur. Proses tersebut akan dimulai dengan tarian Gandrung, kemudian penjemuran kasur dimulai hingga siang hari.

Salah seorang warga dalam wawancara Media Desa mengatakan bahwa kasur yang dijemur dari pagi hari akan dibacakan doa-doa dan dipercikkan air bunga. Tujuannya untuk dijauhkan dari bencana dan penyakit. Lantas, mengapa harus kasur? Sebab, kasur adalah benda yang sangat dekat dengan kehidupan manusia.

Btw, yang membuat Mepe Kasur makin tidak biasa adalah keseragaman kasur yang berwarna hitam dan merah. Hal ini karena merah memiliki arti berani, sedangkan hitam adalah langgeng atau abadi.

Accera Kalompoang, Gowa

Dilansir dari Traveloka, di wilayah Gowa, Sulawesi Selatan, mempunyai sebuah tradisi sakral yang dinamakan dengan Accera Kalompoang. Di acara tersebut, keluarga Kerajaan Gowa dan pemerintah setempat akan melakukan pencucian benda-benda bersejarah peninggalan Kerajaan Gowa. Prosesi itu akan dilakukan selama dua hari, yakni sehari sebelum Iduladha dan ketika hari raya, bertempat di Rumah Adat Balla Lompoa.

Humas Pemerintah Gowa menjelaskan bahwa adat tersebut juga menjadi ajang pemersatu antara keluarga Kerajaan Gowa dengan pemda setempat. Fyi, Accera Kalompoang termasuk ke dalam warisan budaya tak benda (WBTB) yang telah diberikan sertifikat secara resmi dari Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) sejak 10 Oktober 2018 lalu.

Pencucian benda-benda pusaka ini hanya dapat dikeluarkan dari tempatnya satu kali dalam setahun, yakni menjelang Iduladha tersebut, guys

Tradisi Manten Sapi, Pasuruan

Masyarakat pasuruan mengadakan Manten Sapi sebagai bentuk penghormatan dan rasa syukur untuk hewan kurban yang akan disembelih. So, dinamai dengan ‘pengantin’ karena hewan kurban sapi akan didandani layaknya pengantin.

Indonesia Travel dari Kemenparekraf menuliskan, sapi akan dikalungkan dengan bunga tujuh rupa dan dibalut dengan kain kafan, surban, dan sajadah. Kemudian, mereka akan diarak ke masjid setempat untuk diserahkan ke panitia kurban. Wow, seru banget, ya?

Tradisi Unik Menyambut Ramadan di Berbagai Daerah

Jangan lupa untuk terus ikuti artikel-artikel seru lainnya hanya di sohib.indonesiabaik.id, ya! Banyak lo, informasi menarik nan lengkap yang harus banget kamu baca.

Nggak hanya itu aja! Jika kamu memiliki passion di bidang kepenulisan dan ingin senantiasa berkembang, join jadi kontributor SohIB dan dapatkan banyak benefit-nya!

Oiya, SohIB.id juga punya komunitas keren yang selalu aktif memberikan berbagai pelatihan, webinar, diskusi, dan bagi-bagi merchandise cantik, lo! Semuanya gratis! Skuy, langsung gabung aja di sini! Salam Sobat Hebat Indonesia Baik! (AJ)