7 Kesalahan Penulis yang Sering Dilakukan, Nggak Kerasa!

7 Kesalahan Penulis yang Sering Dilakukan, Nggak Kerasa!

Menulis tidak akan terjadi apabila hanya diam saja | Sumber: Unsplash (Brad Neathery)

Yup, siapa di sini yang suka takut kalau tulisannya tidak disukai pembaca? Apakah SohIB memiliki banyak kekhawatiran bila karya tulisnya nggak cukup okay untuk dibaca?

Tenang dong, guys! Semua penulis awalnya juga memulai start-nya dengan perasaan yang berkecamuk seperti ini, kok! Apalagi, sebetulnya keahlian menulis itu bukan hanya berdasarkan potensi atau genetik dari lahir saja, melainkan karena terus diasah.

Nah, beberapa kesalahan di bawah ini, sayangnya sering dilakukan dalam proses belajar dan belajar menghasilkan karya tulis. Bahkan, beberapa di antaranya disadari oleh penulis, lo. Duh, apa aja, nih?

8 Tips Membangun Portofolio untuk Content Writer. Yuk, Segera Susun!

1. Menunda Menyelesaikan Tulisan

Nggak semua procrastinating itu buruk, sih. Akan tetapi, lazimnya seseorang yang sedang menulis, otak sedang dalam keadaan on menyerap informasi apa saja yang sudah kita pelajari dan akan kita tulis. Bayangkan apabila kita sedang dalam mode energic, kemudian di-cut begitu saja.

Kalau untuk beristirahat atau healing karena writer’s block, itu tidak masalah. Namun, jika SohIB menunda menyelesaikan tulisan karena alasan yang kurang spesifik seperti malas atau ingin main game dulu, sepertinya harus ditahan dulu, deh. Selesaikan apa yang kamu mulai.

Lain halnya dengan melakukan kurasi. Justru, editing artikel akan lebih maksimal apabila kamu memberikan jeda waktu dari proses selesainya tulisan. Dengan demikian, kita akan lebih teliti dan mampu menangkap kalimat-kalimat yang sekiranya kurang tepat atau tidak relevan.

2. Tidak Mengecek Keaslian Data

Validasi data wajib dilakukan ketika membuat berita
Validasi data wajib dilakukan ketika membuat berita | Sumber: Unsplash (Daria Nepriakhina)

Well, sekarang banyak berita yang menyajikan data palsu atau kabar burung semata. Tugas kita sebagai penyedia tulisan adalah memastikan bahwa karya yang kita kerjakan dapat dipertanggungjawabkan kevalidannya.

Oleh sebab itu, SohIB nggak boleh terburu-buru ketika mengumpulkan informasi pendukung. Periksa dengan teliti, dari mana sumber berita dibuat atau dikutip. Kemudian, jangan lupa tuliskan juga referensi tulisanmu ke dalam karyamu. Jangan main klaim karya saja, oke?

3. Mengabaikan Pentingnya Kaidah Penulisan

Hayo, siapa yang masih suka berpikir mempelajari kaidah penulisan itu kurang penting? Padahal, kesalahan yang paling dasar dilakukan oleh penulis justru poin ini. Banyak sekali lo, karya tulis yang kalimatnya kurang rapi, loncat-loncat, dan membingungkan pembaca. Hal ini dikarenakan perbendaharaan katanya kurang kaya dan malas membaca. So, setelah ini, SohIB harus lebih rajin membuka KBBI, EYD, dan tesaurus, ya.

Sudah Tahu Perbedaannya EYD, KBBI, PUEBI, dan Tesaurus?

4. Panjang Tulisan Terlalu Pendek

Koran merupakan salah satu platform menulis profesional
Koran merupakan salah satu platform menulis profesional | Sumber: Unsplash (Charlesdeluvio)

Wait, itu nulis caption medsos atau artikel sih, kok pendek banget? Tulisan kita ditujukan agar pembaca mendapatkan informasi yang menyeluruh tentang apa yang sedang mereka cari. Karena itu, jumlah tulisan yang terlalu pendek tentunya membuat konten yang dibuat bisa jadi kurang memenuhi keinginan target.

Meskipun nggak ada jumlah baku harus berapa kata dalam satu artikel, usahakan untuk menulis minimal 500 kata. Semakin banyak data yang bisa kita sajikan ke reader, maka akan semakin baik, dengan asumsi berita yang ditulis lebih lengkap.

5. Tidak Sadar Telah Menduplikasi Karya Orang Lain

Lah, kok bisa? Yes, beberapa editor berita mengeluhkan banyaknya tulisan kontributor yang masuk, karyanya bagus, tetapi tidak menyertakan sumber referensi artikelnya. Padahal, bisa jadi memang si penulis tidak berniat untuk melakukan duplikasi.

Urgensi sumber informasi bahkan juga sudah sering diingatkan dosen ketika di bangku perkuliahan. Oleh karena itu, daftar pustaka biasanya juga tidak luput dari pengecekan makalah ujian akhir.

Mulai dari sekarang, SohIB harus lebih aware dengan poin yang satu ini. Jika sedang menulis untuk platform online, jangan lupa untuk menyertakan sumber pendukung, termasuk juga gambar yang digunakan.

6. Tidak Membaca Aturan Menulis di Media yang Dituju

Jangan lupa perhatikan aturan menulis di perusahaan
Jangan lupa perhatikan aturan menulis di perusahaan | Sumber: Unsplash (absolutvision)

Setiap media massa memiliki kebijakan yang berbeda-beda untuk dipatuhi oleh kontributor penulisnya. Misalnya rubrik tulisan, jumlah minimal kata, aturan dalam menyertakan gambar, proses kurasi, hingga syarat penerbitan lainnya. Kebanyakan, regulasi ini dibuat juga agar SohIB belajar dasar-dasar menulis secara profesional, selain mempercepat editor untuk menentukan kelayakan berita kita.

Sayangnya, banyak terjadi di lapangan bahwa kontributor mengabaikan panduan ini. Padahal karyanya sudah oke, tetapi ada kendala teknis yang tidak dipenuhi sehingga tidak bisa di-publish. Kalau sudah begini, siapa yang paling dirugikan? SohIB sendiri, dong!

7. Tidak Tahu Peran Penting dari Kata Hubung

Tidak sedikit yang menyadari bahwa membubuhkan kata hubung atau kata sambung juga penting ke dalam sebuah kalimat. Padahal, di dunia SEO writing saja, keseimbangan poin ini cukup diperhatikan. Karya akan nyaman dibaca apabila kamu tidak lupa menggunakan kata sambung yang cukup ke dalam sebuah paragraf.

Adapun kata hubung yang dimaksud banyak sekali dan sering akrab di telinga kita. Contohnya adalah: di mana, di sini, untuk, sebagai, kepada, oleh, yang, sebab, karena, dan, atau, tetapi, meskipun, dan lain sebagainya.

Kebiasan Baik yang Menunjang Skill Menulis

Jangan lupa untuk terus ikuti artikel-artikel seru lainnya hanya di sohib.indonesiabaik.id, ya! Banyak lo, informasi menarik nan lengkap yang harus banget kamu baca.

Nggak hanya itu aja! Jika kamu memiliki passion di bidang kepenulisan dan ingin senantiasa berkembang, join jadi kontributor SohIB dan dapatkan banyak benefit-nya!

Oiya, SohIB.id juga punya komunitas keren yang selalu aktif memberikan berbagai pelatihan, webinar, diskusi, dan bagi-bagi merchandise cantik, lo! Semuanya gratis! Skuy, langsung gabung aja di sini! Salam Sobat Hebat Indonesia Baik! (AJ)