SohIB Bercerita: Makin Digital, Makin Produktif

SohIB Bercerita: Makin Digital, Makin Produktif

SohIB Bercerita: Makin Digital, Makin Produktif

Dewasa ini, perpindahan metode konvensional ke era digital sebagai teknologi paling mutakhir terus berjalan. Kasus COVID-19 yang merebak di seluruh dunia pada tahun 2019 turut menjadi salah satu booster bagaimana transformasi digital semakin tak terhindari lagi untuk keberlangsungan di segala aspek kehidupan.

Transformasi digital yakni perubahan yang relevan dengan penerapan teknologi digital dalam kehidupan masyarakat, mencakup penggunaan dan kemampuan transformatif dalam literasi digital. Tak hanya meningkatkan dan sebagai supporting system bagi metode yang masih konvensional, hal tersebut juga nantinya akan melahirkan inovasi dan kreativitas dalam suatu produk digital tertentu.

Dalam aplikasinya, dibutuhkan adanya kolaborasi yang kompak dari sektor pemerintahan, swasta, pebisnis, hingga berbagai lapisan masyarakat.

Berangkat dari momen tersebut, Sobat Hebat Indonesia Baik (SohIB) mengadakan talkshow dengan tema “Makin Digital, Makin Produktif” yang telah diselenggarakan pada Kamis, 24 Maret 2022, secara online melalui Zoom Meeting, streaming YouTube IndonesiaBaikID, dan Instagram @id_sohib.

Adapun narasumber yang ditunjuk dalam kegiatan tersebut adalah Aryo Pamoragung (Top 3 The Future Leader Kementerian PANRB 2019 dengan “Inovasi Dibalik Meratanya 4G di Indonesia lewat Inovasi Refarming” dan Koordinator Perencanaan Program dan Pelaporan SETDITJEN SDPPI) dan Yunina Resmi Prananta (guru dan content creator, ASN Inspiratif Anugerah ASN 2018).

Transformasi Digital dari Sudut Pandang Kominfo

Digital mindset perlu dilahirkan di kehidupan masyarakat | Sumber: sohib.id

Transformasi digital dari sudut pandang teknis, menurut Aryo adalah sesuatu yang dulunya dipandang sangat high technology, sekarang serba digunakan. Dari Prinsipnya sendiri, hal terpenting adalah memiliki digital mindset.

Teknologi tidak akan ada habisnya karena terus berkembang, contohnya dulu sinyal ada dari 1G, 2G, 3G, kemudian kini sudah hampir mencapai 5G. Maka dari itulah, digital mindset perlu di kehidupan masyarakat dan tugas pemerintah bagaimana bisa mempersempit digital map di Indonesia.

Dalam kenyataannya, tambah Aryo, sebenarnya seluruh dunia sudah merasakan efek digitalisasi, sudah menuju ke arah transformasinya, bahkan memiliki perencanaan untuk hal tersebut. Namun, akibat pandemi COVID-19, semua stakeholder, bahkan lintas generasi seperti anak kecil atau orang lanjut usia ‘terpaksa’ terpapar efek bola salju dari transformasi digital.

“Distruksi ini (pandemi) berpotensi untuk merusak tatanan yang sudah ada. Jika kita tidak bisa antisipasi dengan perubahan itu, kita akan tergulung ombaknya. Sebaliknya, bila bisa mengambil manfaat in a positive way, malah bisa lebih cepat menuju tujuan yang sebenarnya,” tandasnya.

Baca juga: SohIB Bercerita: Inspirasi Perempuan Berani Bawa Perubahan

Dunia Pendidikan dan Era ‘Kekinian’ di Tengah Pandemi

Bagi Yunina yang seorang guru, transformasi digital bermakna perubahan dalam hal bagaimana cara mengajar praktisi pendidikan, yang dulunya tidak terlalu menggunakan teknologi, tetapi karena pandemi terjadi, guru dituntut untuk mempunyai wawasan untuk transform knowledge kepada siswanya.

“Ini merupakan hal yang baru bagi saya. Sebab, tadinya saya setiap hari pelajaran tatap muka dengan cara konvensional, dengan adanya teknologi, harus beradaptasi lebih. Meski demikian, era ini membantu saya untuk tetap produktif, terutama di masa pandemi,” kata Yunina.

Ia bercerita, bahwa sebagai guru, saat ini dirinya sudah membekali diri dengan berbagai upgrade skill di bidang teknologi, seperti menguasai software-software dan memikirkan metode pembelajaran ke depan dengan tools seperti apa.

Namun, bagi Yunina, kesulitan yang dihadapinya bersama dengan praktisi pendidikan lain, dimudahkan karena faktor anak-anak ajarnya yang merupakan generasi ‘kekinian’. Artinya, belajar via online, pemanfaatan digital lainnya bukan masalah bagi mereka karena sudah hidup berdampingan. Justru guru-gurulah yang harus beradaptasi dengan era ini.

Upaya Kominfo Menghadapi Digitalisasi

Beberapa hal perlu dipersiapkan untuk pemerataan digital di Indonesia | Sumber: sohib.id

Aryo mengatakan, bahwa terdapat beberapa concern yang sedang digarap oleh Kominfo, yakni:

  1. Kewajiban untuk pemerataan akses infrastruktur digital.
  2. Road map pemerintah untuk transformasi digital. Sejauh ini, Indonesia sudah 3-4 tahun lebih cepat, terbantu oleh pandemi COVID-19.

Untuk digital mindset sendiri, harapannya pemerintah dapat menjadikan orang-orang sebagai sumber daya manusia di sektor digital. Program yang sudah pernah dijalankan contohnya diselenggarakannya Digital Talent Scholarship, yakni beasiswa pendidikan yang relevan dengan sektor tersebut.

Bagi pria yang dianugerahi Top 3 The Future Leader Kementerian PANRB 2019 tersebut, technology is just a technology, selama kita tidak mau menggunakannya.

“Percuma kalau orang dikasih teknologi terbaik, tapi tidak mau pakai. Justru malah nggak akan berdampak apa-apa atau terganggu dengan hal tersebut… 70% transformasi gagal bukan karena teknologinya, tetapi orangnya.”

Untuk itu, Aryo mencetuskan perlunya pemimpin yang memiliki digital mindset. Seperti yang kita tahu, Indonesia masih memiliki budaya timur, yakni ketika leader-nya melakukan sesuatu, maka yang lain juga akan mengikuti.

Masyarakat Perlu Bangun Pola Pikir Digital

Untuk membangun digital mindset yang baik, pikirkan bahwa teknologi bukan hanya mengubah paper menjadi paperless, melainkan juga membuat paperless tersebut berkembang sebagai sesuatu yang lebih bermanfaat.

Di era sekarang ini, generasi 2000an ke atas sudah sangat beradaptasi dengan kemajuan, sedangkan untuk generasi masa peralihan, yakni 2000an ke bawah, menjadi tugas besar bersama agar semua menuju ke arah sana (kemutakhiran).

 “Digital mindset itu efisiensi (selalu ingin cepat), integrasi (dapat informasi dari mana-mana), dan bagaimana informasi tersebut bisa menjadi sesuatu yang lebih besar. Contohnya, kita belanja online dan dapat untung. Merchant untung, delivery untung, yang punya platform juga untung. Pertanyaannya, siapa yang jadi rugi di sini?,” terang Aryo dalam talkshow.

Terakhir, Aryo menerangkan bahwa budaya organisasi itu sangat memengaruhi dalam transformasi digital. Akan sangat berbeda jika perusahaan dimasukkan satu orang yang punya mindset kuat, dibandingkan dengan sekumpulan orang yang menuju ke arah sana. Itulah mengapa kini inovasi semakin canggih, kemudian melahirkan berbagai wadah seperti e-Government, e-Learning, e-Health, dan lainnya.

Dalam upaya mempercepat digitalisasi di Indonesia, pemerintah terus menciptakan ekosistem seperti platform, program beasiswa, infrastruktur, pusat data, satelit, dan sebagainya. Penting juga untuk membangun adanya komunitas yang satu visi dan harus dipelihara asa dan semangatnya. Dengan demikian, harapannya, grup-grup ini akan bertransformasi sendirinya.

Baca juga: Melakukan Riset dan Membuat Konten Berdasarkan Tren

Digitalisasi dan Pemerataan Akses di Sektor Pendidikan

Masih banyak tugas untuk kita dalam literasi media | Sumber: sohib.id

Saat ini, aplikasi Merdeka Belajar dirasa Yunina sangat membantunya dalam proses belajar mengajar, meskipun masih banyak hal yang perlu ditambahkan. Tidak hanya menjadikan guru produktif, tetapi anak-anak pun turut berkontribusi untuk membantu menciptakan lingkungan pembelajaran yang lebih modern. Misalnya, bila dulu metode belajar dengan ‘Ani dan Budi’, sekarang sudah berbeda. Di zaman konvensional, murid tidak boleh ramai, sedangkan sekarang, justru ‘harus’ ramai.

“Murid-murid SD saya sekarang sudah bisa bikin e-Book, presentasi melalui Canva, dan lainnya. Saya ingin meningkatkan literasi digital anak, karena dari artikel yang saya baca, hal tersebut memang sangat diperlukan. Karena itu, program Merdeka Belajar saya upayakan betul agar program pemerintah yang sudah ada juga ter-support.”

Lanjut Yunita, harapannya ke depan, civitas akademika mendapatkan informasi yang merata dan dapat diakses secara gratis. Sebagaimana yang diketahui, proses sebuah info untuk sampai ke telinga guru melalui line yang lumayan panjang, dari pemerintah pusat, dewan guru, kepsek, hingga ke bawah.

Jika kamu melewati kesempatan menghadiri talkshow “SohIB Bercerita: Inspirasi Perempuan Berani Bawa Perubahan” untuk menyambut Hari Kartini, kamu dapat menonton materinya kembali pada kanal YouTube IndonesiaBaikID.