SohIB Berkelas: Content Writing 101: Melakukan Riset dan Membuat Konten Berdasarkan Tren

SohIB Berkelas: Content Writing 101: Melakukan Riset dan Membuat Konten Berdasarkan Tren

SohIB Berkelas: Content Writing 101: Melakukan Riset dan Membuat Konten Berdasarkan Tren

Bagaimana content writer membuat artikel sampai bisa dibaca oleh audiensnya? Terdapat dua jalan untuk mencapai tujuan ini, yaitu mengandalkan share ke media sosial sebanyak mungkin atau mencarinya di laman pencarian seperti Google.

Dalam proses melahirkan artikel yang berkualitas dan mudah ditemukan pada web browser, ada satu hal yang terpenting, yakni kata kunci. Keyword menunjukkan seberapa sering kita menyebutkan kata yang spesifik dan utama di artikel kita. Berkaitan dengan ini, biasanya ada dua hal yang membantu, Search Engine Optimization (SEO) dan Latent Semantic Index (LSI).

Kali ini, SohIB Berkelas menghadirkan Akhyari Hananto (Editor in Chief GNFI) dipandu oleh host Shafa untuk berdiskusi bersama-sama tentang tips mencari dan menentukan topik yang tepat, research tools, profesi content writer, dan masih banyak lagi. “SohIB Berkelas: Content Writing 101: Melakukan Riset dan Membuat Konten Berdasarkan Tren” telah dilaksanakan pada Kamis, 28 April 2022 melalui Zoom Meeting dan live YouTube. Berikut adalah ulasannya!

Rahasia Penting Dalam Menulis Artikel

Kata kunci menjadi hal utama dalam menulis artikel yang baik
Kata kunci menjadi hal utama dalam menulis artikel yang baik | Sumber: sohib.id

Ketika kita sedang memulai membuat artikel dan mengharapkan tulisan tersebut dikenal oleh khalayak luas, sangat perlu bagi kita untuk melakukan riset dalam penentuan kata kunci. Ary menyebutkan, bahwa eksplorasi pada keyword, ‘membaca’ kompetitor, dan benchmarking (membandingkan tulisan kita dengan website lain yang serupa) menjadi salah satu pekerjaan khusus.

Dewasa ini, terdapat tools yang bisa dimanfaatkan oleh para content writer untuk mencari keyword yang tepat, seperti Ubersuggest, Alexa, Crowdtangle, dan Google Keyword Planner. Dengan alat-alat ini, kita mendapatkan informasi kata-kata apa saja yang paling sering muncul di Google.

Pada Search Engine Optimization, peletakan kata kunci direkomendasikan ada pada judul artikel, paragraf pertama, dan dimunculkan di beberapa paragraf setelahnya. Sebab, ketika user sedang mencari informasi di Google, laman pencarian akan mengenali artikel mana yang relevan dengan yang ditelusuri melalui keyword, terutama di bagian judul dan awal baris artikel.

“Orang mungkin berpikir keyword spamming sebanyak-banyaknya, padahal nggak bener juga. Karena itu selain SEO, ada yang juga bisa digunakan dan sama pentingnya, yaitu menggunakan LSI,” kata Ary.

Latent Semantic Index (LSI)

Ilustrasikan kita akan menulis tentang umbrella photography. Ketika akan menulis tentang tema tersebut, kata kunci yang relevan seperti kamera, payung, dan foto dapat dimasukkan ke dalam artikel. Permasalahannya, Google bisa saja kebingungan dengan maksud kita. Sebab, kata ‘payung’ biasanya berhubungan dengan badai atau payung jenazah.

Untuk mencegah hal inilah LSI digunakan dengan memberikan konteks pada kata-kata kunci yang kita masukkan. Misalnya, ketika mengetik kata umbrella photography, Google memberikan rekomendasi penelusuran lainnya seperti, “softbox, shot through umbrella, dan lainnya”. LSI memperluas bagaimana keyword saling terhubung satu sama lain dengan menggunakan konteks.

LSI Tools Apa Saja?

LSI menghubungkan beberapa keyword dalam konteks | Sumber: sohib.id
LSI menghubungkan beberapa keyword dalam konteks | Sumber: sohib.id

Ary menyebutkan tiga alat LSI yang bisa kita manfaatkan dalam memproduksi konten tulisan, sebagai berikut:

  1. LSIGraph:  menampilkan berbagai informasi dari keyword yang kita masukkan, seperti rekomendasi laman web yang membahas topik yang sama, volume, cost per click, dan masih banyak lagi. LSIGraph bisa kita akses secara gratis, akan tetapi terbatas.
  2. Keyword Everywhere: berfungsi untuk meriset kata kunci yang kita gunakan dengan data yang akurat, tool yang satu ini bisa kita install melalui Chrome dan Mozilla. Fitur yang tersedia seperti mengetahui banyaknya volume, cost per click, kompetisi iklan, mengetahui keyword tag di YouTube, dan lainnya.
  3. Keyword Tool.io: Bisa diunduh tanpa biaya, Keyword Tool.io memiliki keunggulan yaitu menyediakan kata kunci yang cukup lengkap, bahkan dengan hasil long tail keyword sekalipun. Alat ini juga mampu menangkap keyword yang tak terjamah oleh Google Keyword Planner dan bisa digunakan untuk platform media lain seperti Twitter, Instagram, YouTube, dan lain-lain.

Untuk mengetahui informasi lebih lanjut tentang berbagai kelas pelatihan dan webinar yang diadakan indonesiabaik.id dan SohIB, dapat melalui Instagram @id_sohib dan join Telegram t.me/gabungSohIB atau official WhatsApp SohIB (081339491767).