3 Skill Penting Menjadi Sejarawan Kompeten

3 Skill Penting Menjadi Sejarawan Kompeten

Ilustrasi meja belajar sejarawan | Foto: Shutterstock

Sejarah sering kali dianggap sebagai mata kuliah yang membosankan dan tidak relevan dengan kehidupan sehari-hari bagi generasi milenial. Namun, sebenarnya sejarah penting untuk dipelajari.

Sejarah dapat membantu memahami dunia di sekitar kita. Dengan mempelajari sejarah, kita dapat belajar dari kesalahan masa lalu dan menghindari mengulanginya. Selain itu, sejarah mampu membantu manusia untuk mengenal budaya dan peradaban di dunia, sehingga kita dapat lebih menghargai keberagaman.

Pengetahuan

Skill pertama menjadi sejarawan kompeten adalah menguasai pengetahuan tentang masa lalu satu negara. Dalam hal ini, tentu SohIB musti menguasai pengetahuan tentang sejarah negeri sendiri.

Salah satu caranya adalah dengan menjadi detektif sejarah. Ya, SohIB pasti pernah membaca karya Sherlock Holmes atau Detektif Conan. Keduanya dua tokoh yang memiliki skill detektif atau pencarian masalah, pengungkapan fakta, dan pembuatan rangkuman hasil dari penyelidikannya. Yup, seperti itulah awalnya kerja seorang sejarawan kompeten.

Oleh karena itu, SohIB pertama-tama harus sadar bahwa belajar sejarah di perguruan tinggi tidaklah selalu seputar menghafal tanggal-tanggal penting.

Sebaliknya, coba bayangkan dirimu sebagai seorang detektif sejarah. Selidiki, teliti, dan cari tahu alasan di balik peristiwa-peristiwa bersejarah. Baca catatan-catatan asli, surat-surat, dan dokumen-dokumen era tersebut. Ini akan membantu SohIB untuk memahami konteks historis yang lebih dalam.

Baca Juga: Panggilan Kekerabatan dalam Masyarakat Minangkabau, Apa Saja?

Metode sejarah

Kompetensi kedua yang mesti calon sejarawan miliki bila belajar di kampus adalah penguasaan metode. Semakin SohIB menguasai metode sejarah, akan makin jauh di depan di banding orang-orang awam menulis sejarah. Namun, apa itu metode sejarah?

Metode sejarah terdiri dari beberapa tahapan penting, meliputi heuristik, kritik sumber, interpretasi, dan historiografi.

Heuristik merupakan langkah awal dalam penelitian sejarah. Heuristik berarti melibatkan pengumpulan sumber-sumber yang relevan. Pekerjaan pengumpulan itu mencakup penelitian arsip, buku, surat, catatan, dan benda-benda bersejarah.

Langkah pengumpulan sumber ini memungkinkan SohIB untuk mengidentifikasi sumber dan data-data sejarah yang relevan, serta memahami latar belakang suatu topik penelitian masa lalu sebelum melanjutkan ke langkah berikutnya.

Langkah berikut dari metode sejarah adalah tahap kritik sumber. Pada tahap ini SohIB akan mengevaluasi keandalan dan keberlakuan sumber-sumber yang kalian temukan.

SohIB harus bisa mencari bias, ketidaksesuaian, dan pertanyaan-pertanyaan penting tentang siapa yang menulis sumber tersebut dan mengapa. Ini adalah langkah kritis untuk memastikan keakuratan sejarah yang akan ditulis nantinya dalam bentuk historiografi.

Baca Juga: Selamat Hari Radio Nasional 2023! Yuk Intip Sejarahnya!

Langkah ketiga dari metode sejarah adalah interpretasi. Para sejarawan akan mengorganisasi dan menganalisis informasi yang telah dikumpulkannya dari data-data yang didapat dari sumber-sumber yang telah dicari di langkah pertama tadi.

Saat ini, para sejarawan tengah mengembangkan pemahaman yang lebih mendalam tentang konteks, motif, dan implikasi peristiwa sejarah. Interpretasi ini menciptakan narasi yang koheren dan informatif.

Tahapan terakhir dari metode sejarah adalah historiografi. Historiografi merupakan langkah para sejarawan menuliskan hasil interpretasinyta ke dalam sebuah karya sejarah. Temuannya berupa data-data akan membantu dirinya menggambarkan peristiwa, tokoh, dan struktur sejarah dalam konteks ruang dan waktu yang merentang.

Singkatnya metode sejarah adalah skil utama mencari, menemukan, dan menuliskan lapis demi lapisan masa lalu. Metode ini berbeda dengan metode ilmu lain, seperti sosiologi atau antropologi.

Metode sejarah memungkinkan SohIB menggali lebih dalam ke lautan peristiwa dan tokoh-tokoh yang telah lama berlalu, sambil menjaga integritas akademik, serta memahami dinamika karya sejarah  yang lahir dari metode ini.

Historiografi

Sejarawan sejatinya adalah arkeolog waktu yang membawa kita kembali ke masa lalu dan membantu kita memahami bagaimana dunia ini berkembang hingga saat ini. Mereka bukan hanya "pencatat kejadian," tetapi juga penafsir yang mengungkap makna di balik fakta-fakta sejarah.

Karya-karya sejarah sejarawan yang keren akan menjadi tuntunan, sekaligus berpengaruh besar pada jalannya sebuah bangsa menjadi besar.

Baca Juga: Sekjen PBB Puji Semboyan Bhineka Tunggal Ika, "Bukan Hanya untuk Indonesia tapi Juga Dunia"

Di Indonesia, karya-karya sejarawan telah berperan penting dalam memahami perjalanan bangsa ini, dari masa kerajaan-kerajaan kuno hingga perjuangan kemerdekaan. Karya-karya itu merupakan penjaga memori kolektif kita, sekaligus pembimbing agar kita tidak melupakan akar dan nilai-nilai yang membentuk identitas keindonesiaan kita.

Di antara karya-karya sejarah yang menjadi payung pengetahuan kita tentang masa lalu negeri ini adalah Sejarah Nasional Indonesia (SNI), terdiri dari 6 jilid. SNI ini sangat lengkap mengungkap fakta-fakta sejarah negeri kita mulai dari zaman pra-sejarah sampai masa Orde Baru.

Di tingkat global, karya tulis seorang sejarawan juga memainkan peran kunci dalam mengadvokasi masa lalu. Mereka membantu warga-dunia menghindari kesalahan yang sama, menginspirasi perubahan positif, dan membangun jembatan antara budaya-budaya yang berbeda.

Kalau SohIB suka dengan ilmu sejarah, atau tengah mencari-cari wahana pemuas rasa ingin tahumu, teruskan pencarian, dan bersiaplah untuk mengeksplorasi dunia sejarah yang menakjubkan.

Mari bersama-sama menghargai peran penting sejarah dan para sejarawan Indonesia dalam membentuk masa depan.