Sejarah GANEFO: Turnamen Tandingan Olimpiade yang Digagas oleh Soekarno

Sejarah GANEFO: Turnamen Tandingan Olimpiade yang Digagas oleh Soekarno

GANEFO di Jakarta pada 1963 | Wikimedia Commons

10 November selalu identik dengan Peringatan Hari Pahlawan setiap tahunnya.

Peringatan ini didasari pada perjuangan rakyat Surabaya yang bertempur habis-habisan melawan tentara Belanda bersama sekutu yang datang kembali ke Indonesia usai diproklamasikannya kemerdekaan pada 17 Agustus 1945.

Namun, tahukah SohIB bahwa pertempuran di Surabaya bukanlah satu-satunya momen penting yang pernah terjadi di Indonesia pada 10 November?

Masih terdapat peristiwa penting lainnya dalam sejarah Indonesia yang terjadi pada tanggal tersebut.

Salah satu momen lain yang juga terjadi pada 10 November adalah diselenggarakannya GANEFO yang digagas oleh presiden pertama Indonesia, Ir. Soekarno.

Bagaimana cerita dari turnamen yang diciptakan untuk menandingi Olimpiade tersebut?

Baca juga: Cacar Monyet di Indonesia, Ini Gejalanya!

Sejarah GANEFO

GANEFO atau Games of New Emerging Forces adalah turnamen multi event yang dicanangkan oleh Presiden Soekarno bagi negara-negara berkembang untuk menandingi kompetisi lainnya, yakni Olimpiade.

Terselenggaranya GANEFO di Indonesia sebagai turnamen tandingan dari Olimpiade erat kaitannya dengan situasi yang tengah terjadi pada periode tersebut.

Dikutip dari artikel Bayu Kurniawan dalam Jurnal AVATARA, setidaknya terdapat dua momen penting yang mengakibatkan terselenggaranya turnamen ini.

Momen pertama adalah gelaran Asian Games yang diselenggarakan di Jakarta pada 1962.

Pada gelaran tersebut, Indonesia sebagai tuan rumah memutuskan untuk tidak mengundang Israel dan Taiwan pada turnamen tersebut.

Hal ini dilakukan agar Indonesia bisa menjaga hubungan baik dengan Republik Rakyat Tiongkok dan negara-negara Arab lainnya.

Jika dilihat lebih jauh, kejadian ini berhubungan dengan situasi politik internasional yang tengah terjadi pada saat itu.

Perang Dingin yang tengah terjadi antara negara-negara besar dunia berimbas pada berbagai hal, salah satunya pada dunia olahraga.

Salah satu contoh dampak Perang Dingin kepada dunia olahraga adalah adanya intervensi negara Barat yang melarang Republik Rakyat Tiongkok untuk mengikuti turnamen besar dunia, seperti Olimpiade dan Asian Games.

Kejadian yang terjadi pada Asian Games 1962 tersebut akhirnya berdampak pada momen berikutnya, yaitu sanksi yang diberikan oleh IOC (International Olympic Committee) kepada Indonesia.

Imbasnya, Indonesia dilarang untuk ikut serta pada gelaran Olimpiade Tokyo yang diadakan pada 1964.

Situasi inilah yang membuat Presiden Soekarno mencanangkan GANEFO dan menjadikannya sebagai turnamen tandingan Olimpiade, karena menganggap IOC sebagai wujud dari imperialisme.

Jakarta menjadi tuan rumah pertama pada gelaran ini dan diselenggarakan pada 10-22 November 1963 lalu.

Pembukaan GANEFO dilaksanakan pada 10 November 1063 dan dibuka langsung oleh Presiden Soekarno.

Turnamen ini diikuti oleh ribuan atlet yang berasal dari 51 negara yang ada di benua Asia, Afrika, Eropa, dan Amerika Latin.

Terdapat 20 cabang olahraga yang dipertandingkan pada turnamen antar negara ini.

Beberapa cabang olahraga yang dipertandingkan di antaranya sepakbola, bulutangkis, atletik, basket, tinju, dan cabor lainnya.

Turnamen GANEFO resmi ditutup pada 22 November 1963.

Republik Rakyat Tiongkok keluar sebagai juara umum pada turnamen ini dengan memperoleh 171 medali.

Sementara itu, tuan rumah Indonesia berada di urutan kedua dengan meraih 81 medali.

Juara ketiga dari turnamen GANEFO di Jakarta ini ditempati oleh Uni Soviet yang berhasil mengumpulkan 57 medali.

Baca juga: Mak Itam: Lokomotif Uap Legendaris dari Ranah Minang

Tidak Bertahan Lama

Meskipun berhasil terselenggara dengan baik di Indonesia, turnamen GANEFO tidak bertahan lama pada tahun-tahun berikutnya.

Turnamen ini hanya berhasil terselenggara sekali setelah gelaran GANEFO Jakarta, yakni GANEFO kedua yang diselenggarakan di Phnom Penh, Kamboja pada 25 November hingga 6 Desember 1966.

Awalnya, GANEFO kedua ini direncanakan akan diselenggarakan di Kairo, Mesir pada 1967, tetapi batal terlaksana.

Setelah gelaran GANEFO kedua, turnamen selanjutnya sudah direncanakan akan diadakan di Beijing, Tiongkok pada 1970, yang kemudian dialihkan ke Pyongyang, Korea Utara.

Meskipun demikian, gelaran GANEFO ketiga ini tidak pernah terselenggara sekaligus menandai akhir dari turnamen tersebut.

 

 

 

Referensi:
- Bayu Kurniawan, "Ganefo Sebagai Wahana dalam Mewujudkan Konsepsi Politik Luar Negeri Soekarno 1963-1967" dalam Jurnal AVATARA, vol. 1, no. 2, 2013, hal. 188-197.