QRIS Tidak Gratis Lagi, Benarkah Demikian?

QRIS Tidak Gratis Lagi, Benarkah Demikian?

QRIS, pembayaran nontunai yang sedang naik daun | Sumber: Unsplash (Markus Winkler)

Baru-baru ini, sedang ramai pemberitaan tentang Bank Indonesia (BI) yang mengumumkan tentang adanya biaya pada penggunaan QRIS, dari yang sebelumnya gratis. Dikabarkan dari sejumlah media massa, tarif Merchant Discount Rate (MDR) alat pembayaran tersebut menjadi 0,3% bagi usaha mikro dan 0,7% untuk transaksi lainnya. Dengan catatan, biaya ini nggak boleh dibebankan kepada konsumen. Wah!

Mereka yang Tidak Diberlakukan MDR

QRIS tidak lagi gratis, kabar buruk?
QRIS tidak lagi gratis, kabar buruk? | Sumber: Indonesia Baik

Per 1 Juli 2023 lalu, Merchant Discount Rate (MDR) memang sudah diberlakukan kepada para pedagang. Kita sebagai konsumen pengguna, tidak diperkenankan untuk dibebankan biaya QRIS tersebut. Meski demikian, ada beberapa kelompok yang tidak dikenakan regulasi ini, SohIB. Siapa sajakah mereka?

  1. Transaksi Government to People, misalnya bantuan sosial.
  2. Transaksi People to Government, biasanya untuk pembayaran paspor, pajak, atau donasi sosial nirlaba.

Tren Pengguna QRIS Meningkat

Diinformasikan dari Indonesia Baik, laporan dari Bank Indonesia menyebutkan bahwa pengguna alat transaksi elektronik ini di negara kita terus bertambah. Terbukti pada Desember 2022, pemanfaatan QRIS mencapai 28,75 juta orang, di mana pada tahun sebelumnya selisih 15,95 juta pengguna.

Tentu saja, sebagai pulau dengan mobilisasi dan industri utama di Indonesia, Pulau Jawa menduduki peringkat tertinggi pengguna QRIS, yakni hingga 20,59 juta. Menyusul kemudian ada Pulau Sumatera (4,75 juta), Kalimantan (1,25 juta), dan Sulawesi, Maluku, dan Papua dengan angka 1,18 juta.

Di sisi lain, jumlah pedagang yang menyediakan pembayaran cashless tersebut mencapai 22,7 juta. Maka tidaklah heran, jika SohIB sedang hangout di mall atau di tempat makan, pembayaran nontunai makin mudah ditemukan. Bahkan, di stand-stand jajanan kecil sekalipun, kemudahan untuk bertransaksi online ini bukanlah sebuah kesulitan.

Pengguna QRIS makin banyak dari tahun ke tahun
Pengguna QRIS makin banyak dari tahun ke tahun | Sumber: Indonesia Baik
Tips Aman dan Nyaman di Prambanan Jazz 2023, Jaga Stamina!

Transaksi Online, Orang Jadi Makin Boros?

Mau jajan, tinggal scan.. Mau belanja baju, tinggal scan…

Yes, dengan berbagai kelancaran transaksi nontunai masa kini, ternyata menimbulkan problem baru, setidaknya untuk diri sendiri, yakni kita jadi punya potensi besar untuk lebih boros. Berdasarkan CNBC Indonesia, Bank Indonesia menyatakan bahwa nilai transaksi dan volume penggunaan QRIS melesat tinggi di tahun 2022.

Tak main-main, sebanyak 993 juta transaksi tercatat dengan nilai transaksinya yang mencapai Rp 98, 45 triliun. Lalu, pada digital banking, ada 11,7 juta transaksi bersama dengan nilainya yang menyentuh Rp 52, 37 triliun. Fantastis banget, ya! Bayangkan dengan berbagai inovasi lainnya di masa depan.

Ini artinya, jika SohIB nggak pandai mengontrol diri dalam berbelanja, maka kita akan semakin sulit untuk mengatur finansial kita. Padahal, kebutuhan seseorang tidaklah menentu. Bisa jadi, bulan ini sudah terlalu banyak, eh, di bulan depan, lebih banyak lagi.

Karena itulah, dari sekarang, yuk, kita terapkan hidup yang bijaksana dalam mengelola keuangan. Tak hanya dari menabung saja, kamu juga perlu menata nafsu impulsif belanja dan menetapkan prioritas dalam mengeluarkan uang. Bagaimana caranya?

Tips Mengatur Keuangan ala Generasi Milenial dan Z

Tips mengatur keuangan, kuncinya adalah bijaksana
Tips mengatur keuangan, kuncinya adalah bijaksana | Sumber: Unsplash (Jonas Leupe)
  1. Ketika pendapatan di awal bulan masuk (upah atau gaji), pisahkan uang yang wajib dikeluarkan setiap bulan, misalnya pulsa, uang kos, kuliah, makan, listrik, hutang kepada orang lain (bila ada), laundry, dan lainnya. Dengan demikian, ketika tanggal tagihan telah tiba, kamu tidak kebingungan lagi.
  2. Sisihkan uang yang akan kamu gunakan untuk kepentingan pribadi dan sifatnya untuk hiburan. Namun, pastikan semua pengeluaran wajib sudah kamu tata dengan seksama.
  3. Manfaatkan tabungan digital atau instrumen investasi untuk menyimpan uang jangka panjang. Akan tetapi, SohIB harus benar-benar paham dengan cara menggunakannya.
  4. Carilah penghasilan tambahan apabila pemasukan bulanan benar-benar sulit untuk untuk terpenuhi. Sesuaikan dengan jadwal harianmu dan juga beban kerjanya.
  5. Hiduplah berhemat, bukan pelit. Membeli barang-barang fancy sesekali tidaklah mengapa. Namun, pertimbangkan untuk mengurangi jatah foya-foya dan belajar menikmati hidup tanpa harus terbebani dengan gengsi. Menjadi seseorang yang berharga itu dari nilai diri kita, bukan nilai barang kita.
  6. Sediakan dana darurat setiap bulannya. Meskipun SohIB tentu tidak pernah berharap akan adanya kondisi yang urgent, tetapi berjaga-jaga itu perlu.
7 Bentuk Investasi pada Diri Sendiri, Siap Jadi Pribadi yang Hebat dan Berdaya!

Jangan lupa untuk terus ikuti artikel-artikel seru lainnya hanya di sohib.indonesiabaik.id, ya! Banyak lo, informasi menarik nan lengkap yang harus banget kamu baca.

Nggak hanya itu aja! Jika kamu memiliki passion di bidang kepenulisan dan ingin senantiasa berkembang, join jadi kontributor SohIB dan dapatkan banyak benefit-nya!

Oiya, SohIB.id juga punya komunitas keren yang selalu aktif memberikan berbagai pelatihan, webinar, diskusi, dan bagi-bagi merchandise cantik, lo! Semuanya gratis! Skuy, langsung gabung aja di siniSalam Sobat Hebat Indonesia Baik! (AJ)