Mengenal Satelit SATRIA-1 Milik Indonesia yang Baru Saja Diluncurkan Hari Ini!

Mengenal Satelit SATRIA-1 Milik Indonesia yang Baru Saja Diluncurkan Hari Ini!

Peluncuran Satelit SATRIA-1 milik Indonesia | Youtube: Presiden Joko WIdodo

#SobatHebatIndonesiaBaik #JadiKontributorJadiInspirator #BerbagiMenginspirasi 

Tidak dapat dipungkiri lagi, bahwa negara Indonesia memang memiliki wilayah yang super luas. Selain daratan yang memiliki keanekaragaman flora dan faunia, kita juga memiliki wilayah perairan yang melimpah ruah, bahkan mencakup 2/3 dari keseluruhan wilayah Indonesia. Gimana nggak bangga, ya?

Menurut informasi dari indonesiabaik.id, di tahun 2022, Indonesia tercatat memiliki lebih dari 17.000 pulau, lo! Meskipun Indonesia memiliki wilayah yang luas, namun nyatanya tingkat pemerataan pelayanan publik digital di Indonesia masih belum merata, nih SohIB, terutama di wilayah 3T yaitu Tertinggal, Terdepan, dan Terluar.

Menurut data dari Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia atau APJII, jumlah masyarakat Indonesia di tahun 2023 yang bisa mengakses internet hanya 78% saja. Hal ini menjadi "PR" untuk pemerintah Indonesia agar bisa memaksimalkan peredaran internet di seluruh Indonesia.

Namun, jangan khawatir, karena pemerintah kita nggak tinggal diam saja, kok! Mereka terus berusaha keras untuk memajukan negeri ini, termasuk dalam bidang teknologi dan komunikasi. Salah satu langkah yang baru aja dilakukan adalah dengan meluncurkan satelit SATRIA-1 yang luar biasa! Apa sih Satelit SATRIA-1 ini dan bagaimana peran pentingnya? Yuk, simak terus artikel ini, SohIB!

Merupakah Satelit Multifungsi Pertama yang Dimiliki Indonesia

Satelit SATRIA-1 milik Indonesia
Satelit SATRIA-1 milik Indonesia | Sumber: selular.id

Meskipun Indonesia sudah memiliki banyak satelit yang diluncurkan ke luar angkasa, namun Satelit Republik Indonesia (SATRIA) 1 adalah satelit pertama yang mempunyai beragam spesifikasi yang memukau dan dikendalikan sepenuhnya oleh pemerintah Indonesia sendiri, lo!  

Satelit ini diciptakan oleh perusahaan dari Prancis yaitu Thales Alenia Space pada tahun 2020. Salah satu teknologi yang digunakan oleh satelit ini adalah Very High Throughput Satellite (VHTS) dengan kapasitas terbesar di Asia, yaitu mencapai 150 gigabita per detik (GBPS) dan menggunakan frekuensi Ka-Band yang canggih.

Bagi kamu yang belum tahu, ukuran dari SATRIA-1 sangat besar, lo! Tinggi dari Satelit ini mencapai 6,5 meter dan bobotnya seberat 4,5 ton. Meskipun demikian, satelit ini diperkirakan bisa beroperasi minimal 15 tahun setelah diluncurkan ke orbit.

Pendanaan yang dibutuhkan oleh projek ini sekitar Rp8 Triliun atau US$ 540 juta, SohIB! Angka yang besar banget, ya! Nah, agar biar bisa dioperasikan dengan lancar, Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) dan Badan Aksesibilitas Telekomunikasi dan Informatika (BAKTI) menggandeng PT Pasifik Satelit Nusantara (PSN) melalui Kerja Sama Pemerintah dan Badan Usaha (KPBU).

10 Teknologi Utama Menuju Indonesia Maju 2045, Apa Itu?

PSN pun bertindak sebagai Badan Usaha Pelaksana (BUP), yang terdiri dari PSN, PT Pintar Nusantara Sejahtera, PT Dian Semesta Sentosa, dan PT Nusantara Satelit Sejahtera yang juga terlibat dalam pengoperasian SATRIA-1. Projek yang tidak main-main ya, SohIB!

Sebagai Upaya Pemerintah Memperkuat Jaringan Internet dan Layanan Digital di Wilayah 3T

Peluncuran satelit untuk mendukung pemerataan internet di Indonesia
Peluncuran satelit untuk mendukung pemerataan internet di Indonesia | Unsplash (NASA)

Setelah diluncurkan hari ini (19/06/2023) dari SpaceX Cape Canaveral, Air Force Station, Florida, Amerika Serikat, SATRIA-1 meluncur dengan gagah. Beberapa dari kamu yang mungkin berdomisili di Jakarta mungkin sempat ikut serta dalam acara nobar atau nonton bersama di anjungan Skyworld, Taman Mini Indonesia Indah (TMII) pada jam 4 subuh dini hari tadi.

SATRIA-1 memiliki peran yang sangat penting dalam meningkatkan jaringan internet dan layanan digital di Indonesia, terutama di daerah-daerah tertinggal, terdepan, dan terluar. Satelit ini direncanakan akan meng-cover sekitar 150.000 titik di seluruh Indonesia dengan rincian 54.400 titik di Sumatra, 19.300 titik di Kalimantan, 23.900 titik di Sulawesi, 18.500 titik di Papua dan Maluku, 13.500 titik di Bali dan Nusa Tenggara, serta 19.400 titik di Pulau Jawa.

Nah, berdasarkan informasi dari Indonesia.baik, semua titik ini akan fokus pada sektor layanan publik yang penting, SohIB. 93.400 titik akan ditujukan untuk sekolah, 3.700 titik untuk layanan kesehatan, 3.900 titik untuk sektor keamanan, dan 47.900 titik untuk kantor daerah.

Dengan adanya akses internet yang lebih baik, diharapkan mampu mendukung kegiatan belajar-mengajar di sekolah, menyediakan data kesehatan di puskesmas, memperkuat pengawasan keamanan oleh pihak kepolisian dan TNI, serta meningkatkan layanan pemerintah di kantor-kantor daerah.

Ini adalah langkah yang luar biasa dalam mewujudkan konektivitas yang merata di seluruh Indonesia. Dengan bantuan SATRIA-1, kita bisa mempercepat perkembangan teknologi dan memberikan manfaat nyata bagi masyarakat di berbagai wilayah tanpa terkecuali! Yuk, kita dukung dan sambut kehadiran SATRIA-1 dengan antusias, karena ini merupakan prestasi besar untuk negeri kita! Bangga banget!