Mengapa Dunia Krisis Air Bersih?

Mengapa Dunia Krisis Air Bersih?

Indonesia menjadi tuan rumah WWF ke-10 2024 | Sumber: Press release WWF

Berdasarkan press release WWF, data World Bank 2022, memperkirakan hingga saat ini, terdapat 2 miliar masyarakat di seluruh dunia tidak dapat mengakses sarana air minum, 3.6 miliar tidak memiliki fasilitas sanitasi yang memadai, dan 2.3 miliar orang tidak memiliki fasilitas cuci tangan.

Padahal, seperti yang kita ketahui bersama, pertumbuhan ekonomi dan pembangunan berkelanjutan dapat terhambat dengan adanya masalah tersebut. Manakala sumber daya air melimpah (terutama air bersih yang layak pakai) dan mudah diakses, maka kesejahteraan masyarakat global tentunya akan terjamin.

Menjadi tugas bersama dalam mengatasi problematika tersebut, kita perlu mengetahui terlebih dahulu nih, SohIB, apa saja sih, faktor yang menyebabkan dunia menjadi krisis air bersih?

Alasan Dunia Krisis Air Bersih

Mengapa dunia krisis air layak pakai?
Mengapa dunia krisis air layak pakai? | Sumber: Unsplash (Greg Rosenke)

Diinformasikan dari website PPID Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan,  Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK), Siti Nurbaya, menyampaikan pidatonya dalam pertemuan NFS ke-3.

Ia menerangkan bahwa, kehidupan makhluk hidup sangat bergantung pada keberadaan dan ketersediaan air. “Biasanya pemukiman manusia selalu berusaha berada dekat dengan mata air, sungai, danau atau daerah yang air tanahnya mudah dijangkau. Hal ini menunjukkan bahwa sumber daya air yang cukup baik dari segi kuantitas maupun kualitas memegang peranan penting dalam pembangunan sosial dan ekonomi suatu wilayah.”

Terus, sebetulnya apa sih, alasan dunia kesulitan mendapatkan air bersih? Press release WWF menuliskan, kesenjangan terhadap akses air bersih saat ini disebabkan oleh beberapa faktor. Misalnya adalah polusi, pertumbuhan populasi yang tidak sejalan dengan jumlah produksi air, peningkatan variabilitas curah hujan, dan yang lainnya.

Peran Indonesia dalam World Water Forum 2024 di Bali

Apakah Air di Indonesia Sudah Bersih?

Air di Indonesia masih mencapai angka sanitasi yang rendah
Air di Indonesia masih mencapai angka sanitasi yang rendah | Sumber: Unsplash (Alexander Lindell)

Pusat Studi Lingkungan Hidup, Universitas Gadjah Mada merilis, berdasarkan hasil Studi Kualitas Air Minum Rumah Tangga (SKAMRT) dari Kementerian Kesehatan pada tahun 2020 menyatakan bahwa 7 dari 10 rumah tangga Indonesia mengonsumsi air minum yang terkontaminasi bakteri Escherichia coli (E-coli). Waduh, kok serem banget, sih!

Satu fakta yang menyedihkan lagi, Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional mengatakan kalau capaian sanitasi aman Indonesia masih sangat rendah. Angka sanitasi aman kita baru mencapai 7% di tahun 2020. Padahal, dua negara tetangga kita, Thailand dan India, masing-masing mempunyai angka sanitasi hingga 26% dan 46%.

Drainase air di jalanan, terutama pada kawasan perkotaan, masih dalam situasi yang buruk. Isu banjir bukan lagi hal baru di beberapa wilayah di Indonesia. Sulitnya sungai menampung air dengan lancar akibat tercemarnya polusi sampah membuat air meluap. Tercemarnya air pun tidak bisa terelakkan. Sehingga mengakibatkan potensi air bersih makin berkurang.

Indonesia juga harus menghadapi kasus yang pahit, di mana masih banyak mafia air yang melakukan tindakan tak terpuji. Mereka memotong pipa perusahaan air dan membuat saluran untuk warga yang membayar iuran lebih mahal. Inilah mengapa Indonesia juga tidak bisa lari dari adanya darurat air.

Menurut SohIB, apakah ini ada hubungannya dengan mengapa kita belum bisa minum air langsung dari keran?

Indonesia Menjadi Tuan Rumah World Water Forum ke-10 2024

Indonesia menjadi tuan rumah WWF ke-10 2024
Indonesia menjadi tuan rumah WWF ke-10 2024 | Sumber: Press release WWF

Dilansir dari laman resmi Kementerian PUPR, Indonesia secara resmi terpilih sebagai tuan rumah World Water Forum (WWF) ke-10 tahun 2024 mendatang. Hal tersebut telah diputuskan pada WWF ke-9 di Dakar, Senegal, pada Sabtu (19/3/2022).

Nah, pada pertemuan ini, negara kita memperoleh 30 suara dari total 36 suara Dewan Gubernur (Board of Governors) World Water Council. Adapun perwakilan Indonesia yang turut mewakili pada ajang tersebut ialah Menteri PUPR, Basuki Hadimuljono, didampingi Duta Besar RI Dakar untuk Senegal.

Masih di laman yang sama, rencananya, WWF ke-10 akan diselenggarakan di Bali dengan mengangkat tema “Water for Shared Prosperity”. Hal ini untuk menjawab tantangan dan potensi global yang diakibatkan oleh peningkatan pertumbuhan penduduk dan urbanisasi.

Harapannya, pertemuan besar tersebut adalah sebagai ‘jawaban’ permasalahan air global, salah satunya adalah kepastian ketersediaan dan pengelolaan air, serta sanitasi yang berkelanjutan.

FYI, sekali lagi, Indonesia diberikan kehormatan dalam menyelenggarakan event dunia yang bergengsi. Menteri Basuki mengatakan bahwa Bali memiliki pengalaman yang kaya dan fasilitas pendukung yang sangat baik untuk mengadakan acara internasional, sehingga diyakini dapat mendukung pelaksanaan agenda WWF ke 10 tahun 2024 dengan baik. Kita tunggu saja ya, bakal seperti apa!

Mengenal Urgensi World Water Forum 2024 bagi Dunia

Jangan lupa untuk terus ikuti artikel-artikel seru lainnya hanya di sohib.indonesiabaik.id, ya! Banyak lo, informasi menarik nan lengkap yang harus banget kamu baca.

Nggak hanya itu aja! Jika kamu memiliki passion di bidang kepenulisan dan ingin senantiasa berkembang, join jadi kontributor SohIB dan dapatkan banyak benefit-nya!

Oiya, SohIB.id juga punya komunitas keren yang selalu aktif memberikan berbagai pelatihan, webinar, diskusi, dan bagi-bagi merchandise cantik, lo! Semuanya gratis! Skuy, langsung gabung aja di sini! Salam Sobat Hebat Indonesia Baik! (AJ)