3 Makanan yang Bisa Mencegah Efek Negatif dari Polusi Udara

3 Makanan yang Bisa Mencegah Efek Negatif dari Polusi Udara

Polusi udara | Pexels (Chris LeBoutillier)

Dalam beberapa waktu terakhir, kita sering mendengar yang namanya pencemaran lingkungan.

Salah satu pencemaran lingkungan yang sering terjadi di kota-kota besar adalah polusi udara.

Polusi udara merupakan hasil dari sebuah proses buangan yang dihasilkan dari aktivitas manusia, baik dari sektor transportasi, industri, pembangkit listrik, perumahan, dan komersial.

Masing-masing dari sektor tersebut menyumbang berton-ton karbon dioksida (CO2). 

Tidak heran, bertambahnya jumlah manusia menjadi penyebab meningkatnya zat-zat yang mencemari udara.

Apabila pencemaran tersebut tidak segera diatasi, maka hal tersebut akan berdampak pada kesehatan dan menimbulkan beberapa penyakit di dalam tubuh.

Dampak polusi udara

Polusi udara memiliki beberapa dampak bagi kesehatan seseorang.

Setiap zat kimia yang dibuang ke udara mengandung radikal bebas dan bisa dihirup ketika seseorang melakukan aktivitas di luar ruangan.

Rusaknya integritas lipid, protein, dan DNA bisa terjadi apabila radikal bebas di dalam tubuh bertambah banyak.

Hal ini bisa berdampak pada peningkatan stress oksidatif dan menyebabkan terjadinya beberapa penyakit kardiovaskular, seperti pneumonia, stroke, penyakit jantung iskemik, penyakit paru-paru obstruktif, kanker paru-paru, penuaan dini, neurodegenerative, dan diabetes.

Makanan yang bisa mencegah efek polusi udara

Berdasarkan keadaan di atas, tubuh tentunya membutuhkan asupan gizi yang cukup agar melawan radikal bebas efek dari polusi udara.

Makanan yang memiliki kandungan antioksidan bisa menjaga tubuh dari penyakit akibat radikal bebas.

Tidak perlu untuk mengonsumsi makanan-makanan yang khusus, cukup konsumsi makanan yang seimbang dengan zat gizi yang cukup.

Berikut pilihan makanan yang dapat dikonsumsi untuk mencegah radikal bebas akibat polusi udara:

Efek Polusi Udara pada Kulit dan Tips Merawat Kulit

1. Makanan yang mengandung omega-3

Asam lemak omega 3 adalah suatu asam lemak tidak jenuh ganda. 

Omega-3 memiliki tiga bentuk, yaitu ALA, EPA, dan DHA.

Di dalam tubuh, omega-3 berfungsi untuk meningkatkan daya tahan tubuh dan memiliki sifat anti inflamasi sehingga dapat menurunkan risiko terkena penyakit akibat polusi udara. 

Omega-3 dapat ditemukan pada kedelai, ikan, tiram, udang, lobster, sapi, ayam, dan kambing.

2. Makanan yang mengandung vitamin B

Vitamin B merupakan salah satu zat yang larut air dan memiliki peran yang penting dalam bagi sel-sel tubuh.

Asap akibat polusi udara berhubungan dengan terjadinya peningkatan homosistein. 

Homosistein yang tinggi dapat memperburuk efek dari polusi udara terhadap DNA.

Vitamin B merupakan salah satu zat yang memiliki fungsi untuk memecah homosistein di dalam tubuh.

Tidak hanya itu, vitamin B juga berfungsi sebagai koenzim yang beguna untuk memproduksi energi, melakukan sintesis atau perbaikan DNA/RNA, dan memperbaiki berbagai bahan kimia yang terdapat pada saraf dan molekul pemberi sinyal.

Vitamin B dapat ditemukan pada olahan kacang kedelai (tahu, tempe, susu, dan kecap), daging, ikan, telur, dan biji-bijian.

3. Makanan yang mengandung vitamin C dan E

Vitamin C merupakan vitamin yang larut air dan memiliki fungsi sebagai koenzim atau kofaktor.

Di dalam tubuh, vitamin C berperan untuk pembentukan kolagen, menurunkan tekanan darah, kolesterol, serta serangan jantung. 

Sementara itu, vitamin E merupakan senyawa antioksidan yang bisa mencegah oksidasi.

Vitamin E juga bisa berperan dalam melawan radikal bebas yang menjadi penyebab kerusakan jaringan.

Motor Listrik Jadi Alternatif Tekan Polusi Udara: Anti Bising dan Asap!

Makanan sumber vitamin C bisa didapatkan dari:

1. Buah jeruk.

2. Paprika merah dan hijau.

3. Buah kiwi.

4. Sayur-sayuran, seperti brokoli, stroberi, melon, kentang, dan tomat.

Sementara itu, makanan sumber vitamin E bisa diperoleh dari:

1. Minyak nabati, seperti minyak bunga matahari

2. Minyak jagung dan kedelai

3. Kacang-kacangan, seperti kacang tanah, hazelnut, dan almond.

4. Biji-bijian, seperti biji bunga matahari.

5. Sayuran hijau, seperti bayam dan brokoli.

Sangat penting untuk menjaga kesehatan ditengah maraknya pencemaran lingkungan di sekitar kita.

Tidak hanya dengan aktivitas fisik saja, tetapi juga bisa menjaga pola makan dengan mengonsumsi makanan yang sehat dan bergizi untuk mencegah terjadinya penyakit akibat polusi udara.

Terapkan prinsip gizi seimbang dalam kehidupan sehari-hari, sehingga sistem imun kita dapat terus terjaga dan terhindar dari berbagai penyakit akibat pencemaran lingkungan.


Referensi:

- Rosyidah,(2018). Polusi udara dan kesehatan pernafasan. Integrasi: Jurnal Ilmiah Teknik Industri, 1(2), 1-5.
- https://www.cnnindonesia.com/teknologi/20230827103741-199-990996/5-biang-kerok-polusi-udara-jakarta#:~:text=Selain%20kendaraan%20bermotor%2C%20penyumbang%20CO,2%2C5%2C%20dan%20BC.
- Maharani,(2021).Peran Antioksidan Alami Berbahan Dasar Pangan Lokal dalam Mencegah Efek Radikal Bebas. In Prosiding Seminar Nasional Biologi (Vol. 1, No. 2, pp. 390-399).
- Pratiwy,(2021).Penyuluhan Potensi Omega-3 untuk Meningkatkan Sistem Imun (Terutama Dalam Masa pandemic Covid-19) Secara Virtual. Farmers: Journal of Community Services, 2(1), 30-34.
- https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC8638980/
- https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC4772032/
- Fenti,(2018).Analisis kandungan vitamin B pada ikan sidat (Anguilla marmorata (Q.) Gaimard) fase elver asal Danau Poso. Ghidza: Jurnal Gizi dan Kesehatan, 2(2), 49-54.
- Leo,(2022).Penentuan Kadar Vitamin C Pada Minuman Bervitamin Yang Disimpan Pada Berbagai Waktu Dengan Metode Spektrofotometri UV. Journal of Health and Medical Science, 105-115.
- Swadari,2019.Sumber Makanan Kaya Vitamin C dan E Untuk Penatalaksanaan Covid-19,Fakultas Kedokteran Universitas Mulawarman Samarinda, Kalimantan Timur.