Istirahat itu Hak Prerogatif Manusia, Yuk, Hargai!

Istirahat itu Hak Prerogatif Manusia, Yuk, Hargai!

Beristirahat | Sumber: Unsplash.com (@valeria)

Di kala bekerja atau bersekolah, istilah istirahat digunakan untuk memberikan waktu jeda bagi pekerja ataupun pelajar melakukan peregangan dan melanjutkan kegiatan yang disenanginya. Setelah itu, aktivitas dilanjutkan lagi dengan wajah yang lebih segar.

Memang, istirahat difungsikan sebagai bentuk dari mengecas energi yang dibutuhkan setelah lembur atau beraktivitas seharian. Namun, meskipun sedang banyak tugas, pekerjaan menumpuk, bahkan mendekati deadline, masih sering menimbulkan perasaan bersalah pada individu yang mengambil jeda ini.

Di kondisi seperti itu, mana yang biasanya SohIB pilih? Lebih baik menyelesaikan pekerjaan hingga tuntas atau istirahat sejenak, lalu lanjut lagi? Rata-rata mungkin akan menjawab untuk menyelesaikan terlebih dahulu hingga tuntas agar pekerjaan tidak menumpuk dan bisa beralih ke lainnya.

Pokoknya pantang pulang sebelum kelar! Padahal, istirahat itu sangatlah penting karena tidak ada yang lebih baik dibanding memberi waktu jeda bagi diri sendiri. Artikel kali ini bakal jadi refleksi bagi SohIB yang tim super sibuk untuk memperoleh hak istimewamu, yaitu istirahat.

Istirahat membaca buku | unsplash.com @lisafotios

Esensi Istirahat dan Manfaatnya Jangka Panjang

SohIB yang sudah bekerja mungkin akan merelakan waktu istirahatnya, daripada proyek event enggak rampung. Atau sebagian yang lain mungkin pengen produktif dan berkarya sehingga lupa istirahat. Oke, ini jelas pemahaman yang salah terkait solidaritas pekerjaan dan produktif. Kenapa demikian?

Sesekali, SohIB boleh kok, untuk terlalu fokus dalam pekerjaan. Namun, ini tidak berarti sehat untuk dilakukan terus-menerus. Tak hanya itu, kamu juga sebetulnya tidak dituntut untuk selalu aktif dan bukan pula sebuah akan menjadi evaluasi yang perlu dibenahi. 

Tidak ada salahnya nih, SohIB mencoba menjalani keseharian dengan tempo lambat atau lebih santai dari biasanya. Sebab, kita adalah manusia yang tetap membutuhkan rehat sejenak di tengah padatnya aktivitas.

Konsep tersebut perlu ditanamkan pada diri sendiri yang super-duper sibuk agar tidak mengalami burnout di tengah-tengah pekerjaan. Kamu juga tidak perlu merasa bersalah, khawatir, dan overthinking terhadap tugas yang ada kalau memang pengen istirahat.

Biar lebih ngena lagi, coba perhatikan poin pentingnya beristirahat bagi tubuh kita yang telah diteliti oleh para ahli berikut:

  • Bekerja berlebihan dari jam yang ditentukan (biasanya 8 jam sehari) dapat mengurangi produktivitas kerja secara keseluruhan.
  • Mampu mmperlambat denyut jantung agar tekanan darah tetap stabil dan menjaga kesehatan.
  • Mengurangi tingkat kecemasan di keseharian.
  • Melancarkan saluran pencernaan.
  • Meningkatkan imunitas tubuh.
  • Menguatkan sistem kardiovaskular guna meningkatkan aliran darah ke seluruh otot.
Istirahat di sela-sela aktivitas | Sumber: Unsplash.com (@andreapiacquadio)

Sistem organ tubuh kita pasti akan sangat berterima kasih karena pemilik tubuh karena  sudah mau mengambil rehatnya dan keluar sebentar dari padatnya kesibukan. Adapun tipe istirahat yang dibutuhkan bagi tubuh kita, berdasarkan Dr. Dalton Smith dalam bukunya, Sacred Rest, adalah:

  • Istirahat fisik dengan meregangkan otot di sela-sela bekerja agar otot-otot yang tegang bisa relaks kembali.
  • Istirahat pasif alias tidur. Istirahat total di bawah jam 10 malam dapat mengembalikan energi di dalam tubuh, seperti kata kak Sheika Rauf. Jika disempatkan tidur siang, maka ada manfaat lebih besar yang dapat dirasakan.
  • Istirahat aktif seperti melakukan yoga dan olahraga dari intensitas sedang ke tinggi.
  • Istirahat mental. SohIB dapat mengambil jeda di sela-sela kesibukan dengan menenangkan pikiran dan menarik-hembuskan nafas. Bisa juga melakukan journaling.
  • Istirahat sensori. Poin ini dibutuhkan agar mata kita rehat sejenak dari cahaya laptop atau gadget dengan aktivitas non screen time lainnya. Misalnya dengan membaca buku, membersihkan rumah, berjemur, ataupun berkebun.
  • Istirahat kreatif, sama halnya dengan liburan atau sekadar memanjakan mata dengan melihat pemandangan alam dan hasil karya seni.
  • Istirahat emosional dengan membatasi diri dari keterlibatan secara sosial, berani berkata ‘tidak’, dan belajar mengekspresikan suasana hati melalui gambar ataupun nyanyian.
  • Istirahat spiritual dengan mendekatkan diri kepada Tuhan, melakukan meditasi, dan mengikuti berbagai aktivitas volunteering.

Dampak istirahat untuk menjaga kestabilan kinerja dan kualitas kerja sangat tergambar jelas. Segala aspek kehidupan akan tetap stabil dengan beristirahat. So, bagi SohIB tim super sibuk jangan merasa bersalah pada diri sendiri jikalau dapat beristirahat dan enggak ngelakuin apa-apa sekalipun. Istirahat secukupnya merupakan salah satu kunci dari terciptanya suasana kerja yang produktif dan mengurangi gejala burnout kerja.

SohIB cukup percayakan saja pada sistem kerja tubuh, maka banyak manfaat yang bisa kamu klaim, termasuk kesehatan. Pilihlah waktu rehat sebelum pilihan tersebut diambil darimu.