Manfaat Journaling, Jaga Privasi dan Stabilkan Kesehatan Mentalmu!

Manfaat Journaling, Jaga Privasi dan Stabilkan Kesehatan Mentalmu!

Journaling adalah aktivitas yang menyehatkan | Unsplash.com (Aaron Burden)

“Duh, kerjaan banyak banget!”

“Tugas ini kapan kelarnya elah!”

Mungkin masih banyak lagi keluhan  kepada tugas atau pekerjaan kantor. Gimana nih, cara SohIB ngeluhin kerjaan? Kalo kata orang Jawa, perasaan seseorang yang mengeluhkan sesuatu namanya ‘sambat’. Tempat yang oke buat sambat di mana sih, jika bukan di sosial media, apalagi di fitur close friend? Namun, terkadang rasa khawatir melanda, sebab bisa saja teman yang kita percaya membocorkan ke orang lain atau menganggap kita terlalu mudah mengeluh.

Well, terkadang emosi menguasai dan akhirnya lupa mengerem apa yang seharusnya enggak perlu diceritain ke orang lain. Mau meluapkan emosi, malah dikira punya kepribadian ganda atau mengganggu aktivitas orang lain. Kan nggak enak banget!

Melalui beberapa penelitian, Dr. James Pennebaker, PhD, seorang psikolog, mengemukakan bahwa seseorang yang mencurahkan perasaan atau emosi selama 20 menit dengan kurun 3 atau 4 hari akan meningkatkan kekebalan tubuh. Singkatnya, Center for Journal Therapy menyatakan bahwa journaling dapat memberikan pengaruh positif terhadap mental, emosional, dan kesehatan fisik seseorang. Hal ini akan jauh lebih baik apabila dibandingkan dengan berkoar di media sosial nih, sob!

Artikel kali ini akan membahas  seputar manfaat journaling yang sedang tren sekarang ini. Bisa jadi, journaling menjadi jalan ninja agar SohIB enggak sambat lagi di sosial media. So, enjoy to read!

Beda Journaling dengan Menulis Diary

SohIB pernah menulis buku harian? Pada dasarnya, journaling berawal dari tulis-menulis perasaan. Journaling dan menulis diary memang sama-sama merupakan aktivitas yang dilakukan untuk mencurahkan emosi pada kertas atausecara digital. Namun, sebetulnya keduanya sedikit berbeda, lo! Letak perbedaannya terdapat pada cara pengemasan dalam menuangkan emosi.

Journaling biasanya dijadikan sebagai wadah mencurahkan emosi sekaligus refleksi bagi penulis terhadap peristiwa tertentu dan ingin diabadikan. Sedangkan diary hanya menuliskan luapan emosi pada peristiwa yang terjadi di hari itu, lebih seperti log book.

Perbedaan keduanya ada pada waktu penulisannya, di mana journaling bisa lebih kompleks spesifik, dan tertata. Kamu mungkin tidak harus menuliskannya setiap hari, hanya ketika benar-benar perlu saja. Sedangkan diary sebagian besar justru rajin diisi setiap hari, sebab untuk menceritakan serangkaian kejadian yang dialami penulis setiap hari, layaknya sebuah memo.

Teknik Journaling: Lebih Baik Ditulis atau Diketik?

Kelihatannya jaman sekarang sudah enggak keren nulis pakai pulpen di kertas atau buku, ya? Eits, siapa bilang? ! Malahan kata Edouard Gentax, seorang profesor Developmental Psychology dari Universitas Geneva mengatakan bahwa menulis dengan tangan dinilai lebih bebas dalam berekspresi dan meluapkan segala emosi, dibandingkan dengan mengetik yang hanya menekan tombol-tombol pada papan keyboard.

Jika SohIB ingin tetap menulis di gadget, kamu bisa memanfaatkan stylus di notes dengan pen, daripada hanya mengetikkan huruf per huruf di papan keyboard.

Manfaat Journaling Bagi Kesehatan Mental

menulis jurnal
Menulis jurnal itu menyehatkan mental | Sumber: Unsplash.com (lilartsy)

Seperti yang sudah disinggung sebelumnya, journaling hampir mirip dengan buku harian dan lebih direkomendasikan ditulis dengan media kertas agar mengungkapkan emosi yang dirasakan lebih ekspresif. Kabar baiknya, journaling sangat bermanfaat bagi kesehatan mental. Melansir dari Alodokter, seperti inilah penjelasannya!

  1. Mampu membantu mengekspresikan perasaan sehingga mental kita bisa lebih sehat dan merasa aman.yang sempat berkali-kali disinggung karena journaling dapat mencurahkan berbagai emosi dengan aman dan sehat.
  2. Bisa membantu mengendalikan emosi kita. Journaling sebagai aktivitas produktif dapat menampung semua emosi yang dialami sekaligus mengidentifikasi pemicu munculnya perubahan mood tersebut. SohIB akan lebih mudah mencari solusi setelah mengontrol emosi yang dirasakan.
  3. Journaling adalah cerminan kita. Tidak hanya emosi yang dipantulkan, tetapi SohIB bisa menemukan dan mempelajari diri sendiri lebih dalam, seperti apa kesukaan kita, impian, hingga hal-hal yang tidak disukai.
  4. Meredakan stres dan rasa cemas. Biasanya, orang akan merasa lebih rileks setelah uneg-uneg dikeluarkan lewat tulisan atau gambar, daripada menyimpan semuanya di dalam hati.

Sudah Siap Memulai Journaling?

menulis jurnal
Yuk, mulai menulis jurnal dari sekarang! | Sumber: Unsplash (Thought Catalog)

Ternyata, manfaat menulis jurnal enggak nanggung-nanggung, ya? Sekarang, sudah waktunya bagi SohIB memulai journaling. Inilah hal-hal yang akan kamu butuhkan untuk memulai aktivitas menyehatkan tersebut! Check this out!

Tentukan Alat Tulisnya!

SohIB perlu memperhatikan alat tulis dan media apa yang hendak digunakan saat akan menulis jurnal, seperti pena, kertas atau notes pada gadget. Oiya, buku apa saja bisa kamu pergunakan dan tidak harus yang mahal. SohIB juga bisa memanfaatkan aplikasi journaling seperti Happyfeed, Diaro, dan Reflectly yang dengan mudah bisa kamu unduh di Play Store maupun App Store.

Bagaimana Gaya Tulis Kita?

Pertimbangkan journaling dengan gaya menulis yang sesuai dirimu dan membuat nyaman. Biarkan tangan dan pena mengalir begitu saja dengan apapun yang terlintas di kepala. Style menulis kita tak akan pernah salah, terlebih lagi ini ditujukan untuk diri sendiri.

Pilih Waktu Terbaik untuk Menulis

Cari waktu terbaik untuk menulis agar pikiran dan hati lebih leluasa ketika mencurahkan perasaan. Jangan sampai kita merasa terburu-buru waktu. Cek jadwalmu kembali, apakah ada waktu luang untuk journaling? Biasanya, orang akan memanfaatkan waktu di pagi hari setelah bangun tidur atau malam hari sebelum tidur. Jika dirasa waktunya pas, selamat menulis!

Luangkan Waktu

Kebiasaan yang baik tidak akan menjadi rutinitas selama kita memang tidak ada keinginan untuk meluangkan waktu. SohIB sebetulnya hanya perlu menyisihkan waktu setidaknya 5 -10 menit untuk journaling dan itu juga tergantung dengan seberapa banyak yang ingin ditulis.

Journaling is My Routine!

Jadikan journaling sebagai bagian dari rutinitas.Tidak masalah jika suatu hari akan terlewatkan 1-2 hari, yang terpenting adalah SohIB merasa nyaman dan mulai menikmati proses dari journaling itu sendiri.

Menulis jurnal memang cara paling simple agar privasi tetap aman dan meningkatkan good mood. Jadikan kebiasaan journaling menjadi rutinitas yang fun ketika dilakukan. Hopefully, dari kebiasaan tersebut, kamu bisa ikutan nulis artikel bareng di komunitas Sobat Hebat Indonesia Baik!