Capai Target Water Sustainability Global, Indonesia Ajak Dunia Prioritaskan Isu Air Bersih

Capai Target Water Sustainability Global, Indonesia Ajak Dunia Prioritaskan Isu Air Bersih

Menteri PUPR saat menghadiri Global Water Security Seminar di Beijing | KemenPUPR (KemenPUPR)

Perubahan iklim global menjadi salah satu permasalahan yang menyebabkan keseimbangan alam di bumi terganggu. Suhu yang semakin meningkat dan tidak stabil membuat pola cuaca berubah dan mengganggu kehidupan makhluk hidup.

PBB menyebut bahwa krisis iklim global ini tidak dapat dipisahkan dari air. Perubahan yang signifikan membuat cuaca ekstrem dan membuat ketersediaan air menurun drastis. Jika dibiarkan, bukan tidak mungkin jika dunia akan mengalami penurunan kualitas air dan mengancam keberlanjutan pembangunan.

SohIB pasti tahu bahwa air dan sanitasi yang layak adalah kebutuhan dasar manusia, kan? Hal ini yang mendorong dunia untuk membuat Sustainable Development Goals (SDGs) atau Tujuan Pembangunan Berkelanjutan.

SDGs yang digagas oleh PBB ini merupakan sebuah panduan bagi seluruh negara di dunia untuk mencapai pembangunan berkelanjutan. PBB juga menargetkan SDGs ini dapat tercapai hingga 2030 nanti.

SohIB, dari laman resmi Bappenas dijelaskan bahwa SDGs bertujuan untuk meningkatkan kesejahteraan ekonomi masyarakat secara berkesinambungan, menjaga keberlanjutan kehidupan sosial masyarakat, menjaga kualitas lingkungan hidup, serta pembangunan yang inklusif dan terlaksananya tata kelola untuk peningkatan kualitas hidup generasi selanjutnya.

Indonesia dalam 18th World Water Congress yang digelar 11—15 September 2023 lalu di Beijing menyerukan kepada pemerintah dan kepala negara di dunia untuk menempatkan isu air bersih dan sanitasi sebagai agenda prioritas.

Mewujudkan Akses Air dan Sanitasi untuk Semua Sesuai Goal SDG Nomor 6!

Komitmen Indonesia Demi Target SDGs

Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) sekaligus Wakil Ketua Panitia Pelaksana Nasional (NOC) Forum Air Sedunia ke-10, Basuki Hadimuljono dalam kongres di Beijing memastikan bahwa akselerasi SGD 6 bertujuan untuk memastikan kebutuhan air bersih dan sanitasi berkelanjutan pada 2030.

Hal ini harus menjadi kesadaran global dari semua pemangku kepentingan, termasuk para pemimpin politik,” ujarnya.

Mengutip press release, air masih sangat terkait dengan beberapa poin dalam SDGs, loh, SohIB. Beberapa poin SDGs yang lain adalah Nol Kelaparan (SDG 2), Kehidupan Sehat dan Sejahtera (SDG 3), dan Ekosistem Laut (SDG 14). Air dan sanitasi sendiri termasuk ke dalam SDG 6.

Indonesia sudah menerapkan beberapa program penyediaan air bersih di daerah perkotaan hingga perdesaan sampai 2022 kemarin. Kerennya, nih, akses air bersih di Indonesia sudah mencapai 90% dan sanitasi mencapai 80%!

Kemajuan dan pemerataan program ini menunjukkan komitmen Indonesia dalam memastikan lingkungan yang lebih sehat bagi semua orang. Mantap!

Selain itu, Menteri PUPR juga mengajak semua pemimpin dunia untuk memperkuat dan menyatukan komitmen global demi mewujudkan pelestarian air yang aman bagi generasi mendatang.

Mengapa Dunia Krisis Air Bersih?

Indonesia Turut Kenalkan Prinsip Sustainability dalam Subak, Bali

subak
Subak di Bali | Indonesia Travel (indonesia.travel)

SohIB, pemerintah benar-benar bertekad untuk mewujudkan water sustainability di Indonesia, loh! Pemerintah sudah mulai untuk membuat smart water management system yang bertujuan untuk mengontrol penggunaan air secara efektif dan efisien.

Namun, jauh sebelum adanya sistem manajemen air tersebut, terdapat kearifan lokal khas Bali yang sudah mengadopsi sistem pengairan berkelanjutan. Masyarakat Pulau Dewata sudah mulai mengelola sumber daya air lewat Subak yang berfungsi untuk pengelolaan irigasi yang inklusif dan berkelanjutan.

Luar biasanya, Subak ini sudah dimanfaatkan sejak 1071 M sampai sekarang! Keren, ya!

FYI, Subak melibatkan tugas dan fungsi masyarakat setempat yang membuat Bali mampu membangun budaya sekaligus penghidupan. Pada akhirnya, lewat Subak, masyarakat dapat mengakses, mendistribusikan, dan memanfaatkan sumber daya air dengan efektif dan efisien.

Subak sendiri juga akan menjadi salah satu destinasi kunjungan lapangan bagi pemimpin dunia dalam Forum Air Sedunia yang akan diselenggarakan di Bali 2024 mendatang. Menteri PUPR menyebut bahwa momentum ini bisa menjadi kesempatan luar biasa bagi masyarakat global untuk mempelajari water sustainability Subak secara langsung.

Pemerintah Indonesia bersama organisasi internasional menegaskan agar kolaborasi dalam mewujudkan sanitasi dan air yang layak bagi semua orang ini harus dilakukan bersama.

 

Referensi:

https://sdgs.bappenas.go.id/

https://www.unwater.org/