Anak Muda Banyak Terjerat Utang Karena Pinjaman Online, Waduh!

Anak Muda Banyak Terjerat Utang Karena Pinjaman Online, Waduh!

Pinjol bukanlah solusi yang tepat untuk memuaskan konsumtif | Sumber: Unsplash (Mufid Majnun)

Hayo, siapa nih, yang suka memanfaatkan layanan paylater atau sistem pembayaran tertunda? Menilik dari definisinya, sistem ini memungkinkan pengguna untuk melakukan transaksi pembelian barang dan tidak perlu membayar langsung atau dalam satu waktu. Sebagai gantinya, pembeli harus membayarkan uang yang dipinjam dalam waktu yang sudah ditentukan beserta dengan bunganya.

Dilansir dari Liputan6, Kepala Eksekutif Pengawas Perilaku Usaha Jasa Keuangan, Edukasi, dan Perlindungan Konsumen, Otoritas Jasa Keuangan (OJK), Frederica Widyasari Dewi, mengatakan bahwa ada resiko tinggi akan utang ketika paylater digunakan tidak bijaksana. Bahkan, generasi muda saat ini sudah mengalami jeratan utang paylater. Waduh!

7 Tips Perencanaan Keuangan Pribadi yang Tepat dan Efektif

Anak Muda Paling Banyak Utangnya

Laporan OJK menyebutkan, bahwa anak muda mendominasi peminjaman online di tahun 2023. Jumlah rekening aktif pada generasi usia 19ー34 tahun mencapai 10.91 juta penerima. Adapun untuk nilai pinjamannya adalah Rp26,87 triliun pada Juni 2023. Serem banget, ya?

Kabar buruk ini terus berlanjut, sebab jumlah para peminjam pinjol muda tersebut bahkan meningkat 2,6 persen dari bulan sebelumnya (6,32 juta penerima). Angka tersebut juga naik 25,9 persen bila dilihat dari periode tahun sebelumnya (8,67 juta penerima).

Di posisi pengutang terbanyak kedua ada pada mereka yang berumur 35ー54 tahun dengan 6,49 juta jiwa dan angka pinjaman mencapai Rp17,98 triliun di Juni 2023. Angka itu melesat sebanyak 2,7 persen dalam bulanan dan 43,5 persen dalam tahunan.

Di nomor ketiga ada peminjam online yang berusia di atas 54 tahun, yakni sebanyak 686.354 orang dan nominal dana Rp2 triliun. Hasil tersebut meningkat 3,2 persen apabila kita bandingkan dengan bulan sebelumnya. Namun, kabar baiknya adalah angka ini merosot drastis hingga 54,3 persen untuk tahunannya.

Untuk peminjam online yang usianya di bawah 19 tahun ada 72.142 orang dengan saluran dananya sebesar Rp168,87 miliar di bulan Juni 2023. Sayangnya, angka tersebut juga meningkat hingga 12,5 persen secara bulanan. Meski demikian, total secara tahunan menurun drastis hingga 86,5 persen.

Anak muda banyak yang terjerat pinjaman online
Anak muda banyak yang terjerat pinjaman online | Sumber: Indonesia Baik
Milenial Mengaku Tidak Punya Cukup Uang untuk Membeli Rumah

Mengapa Anak Muda Suka Menggunakan Paylater?

Sebetulnya, banyak sekali loh, kasus mengenai pinjaman online yang berakhiran buruk, terutama bagi mereka yang nekat memanfaatkan pinjol dari platform ilegal. Kamu mungkin tidak asing lagi bukan, dengan berita tentang orang yang sampai mengalami kesehatan mental karena tidak sanggup membayarkan bunga utang, anggota keluarga dan orang terdekat sampai dikejar-kejar penagih utang, atau berujung tindak kriminal lainnya?

Namun, sayangnya cerita-cerita ini tidak cukup untuk memberikan efek jera kepada para kawula muda untuk berhati-hati dengan penggunaan paylater.

OJK dalam situsnya, menuliskan dua alasan mengapa generasi masa kini suka berutang online:

Kemajuan teknologi yang pesat

Banyak aplikasi digital yang menawarkan kemudahan dalam pengajuan pinjaman secara daring, salah satunya adalah paylater. Pengajuan persyaratannya pun terbilang tidak sulit dan bisa dilakukan di mana saja. Pengguna bisa memanfaatkan fitur itu untuk beragam jenis pembelanjaan, seperti membeli barang, memesan tiket, bahkan seperti membeli makanan sekalipun. OJK mengatakan bahwa ini termasuk dalam utang konsumtif.

Gen Milenial dan Z sudah mempunyai penghasilannya sendiri

Rata-rata pasti akan setuju apabila jika sudah mempunyai penghasilan, akan ada perasaan tenang ketika meminjam uang. Sebab, kita merasa sudah mampu untuk membayar tagihan pinjol setelah gajian tiba.

Sayangnya, pemikiran seperti ini malah bisa menjerumuskan kita ke dalam jeratan setan paylater, loh. Apalagi, kita tidak pernah tahu situasi ke depannya seperti apa. Apakah keuangan akan terus safe atau ada keperluan besar yang darurat? Memanfaatkan pinjol bisa jadi adalah ‘solusi sementara’ yang semu.

OJK menyarankan kita untuk pandai mengatur keuangan dan jangan mudah tergiur dengan penawaran paylater, sekalipun ada promo potongan bunga sekalipun. Lebih selektif dalam memanajemen pengeluaran dan utamakan apa yang menjadi kebutuhanmu.

Membeli sesuatu untuk kesenangan boleh-boleh saja. Asalkan SohIB bijaksana dan tidak memaksakan diri untuk memenuhi nafsu belanjamu yang kurang realistis.

Anak Muda Banyak Terjerat Utang Karena Pinjaman Online, Waduh!

Jangan lupa untuk terus ikuti artikel-artikel seru lainnya hanya di sohib.indonesiabaik.id, ya! Banyak lo, informasi menarik nan lengkap yang harus banget kamu baca.

Nggak hanya itu aja! Jika kamu memiliki passion di bidang kepenulisan dan ingin senantiasa berkembang, join jadi kontributor SohIB dan dapatkan banyak benefit-nya!

Oiya, Indonesia Baik juga punya komunitas keren yang selalu aktif memberikan berbagai pelatihan, webinar, diskusi, dan bagi-bagi merchandise cantik, lo! Semuanya gratis! Skuy, langsung gabung aja di siniSalam Sobat Hebat Indonesia Baik! (AJ)