Yuk Peduli Sampah!

Yuk Peduli Sampah!

Hujan Lebat, Banjir Rendam Dayeuh kolot dan Bale Endah

 

Yuk Peduli Sampah!

#SobatHebatIndonesiaBaik #JadiKontributorJadiInspirator #BerbagiMenginspirasi #SohIBBerkompetisiArtikel

Awal dari tulisan yang ku buat adalah untuk memberi tahu kepada yang lainnya bahwa apakah benar alam yang sedang kita tempati.. Alam yang sedang kita duduki ini.. Sedang sekarat? Adakah yang sepaham dengan pemikiranku ini?

***

            Pemikiran ini bermula dari yang awalnya aku kala itu menjalani masa orientasi  mahasiswa di salah satu universitas swasta di Kabupaten Bandung 11 tahun yang lalu. Saat itu aku dengan teman – teman satu grup lainnya sedang membersihkan sampah sebagai sosialisasi dengan warga sekitar universitas. Kami temukan banyak sekali sampah yang berserakan, baik itu di pemukiman warga maupun di selokan. Sampah seperti bungkus kemasan makanan dan minuman adalah yang paling banyak kami temukan. Namun jumlah  itu tidak ada apa - apnya bila dibandingkan dengan banyaknya tumpukan plastik yang menggunung serta dikerubungi lalat. Tadinya kami bersedia membersihkan sampah – sampah tadi, namun dari tim panitia ospek memberikan arahan agar tidak perlu mengambil tindakan sejauh itu. Karena sudah ada petugas khusus yang rutin bekerja untuk mengatasi masalah tersebut.

            Tanpa pikir panjang, ku iyakan saja ucapan dari senior ku. Entah bagaimana jadinya nasib nya sampah yang menggunung itu dikemudian hari ….

            Pada akhirnya, hal yang tidak diinginkan terjadi. Daerah kabupaten dengan langganan banjir ini pun mau tidak mau harus menanggung akibatnya. Memang secara langsung efeknya tidak memberikan dampak yang begitu berarti untuk daerah sekitar kampus. Tapi akibatnya sungai di dekatnya menjadi  meluap hingga mengeluarkan bau amis yang tidak sedap, sampah seperti bekas deterjen dan lainnya seperti kaleng minuman yang turut menghiasi luapan sungai ini. Entah sampai kapan peristiwa memilukan ini akan terus terulang.

            Terkadang meski tempat kuliah ku sudah bukan disana lagi, aku masih mengunjunginya untuk sekedar ber-nostalgia. Menyebalkan, aku masih menemukan pemandangan yang tidak elok untuk dilihat. Penduduk sekitar dengan seenaknya melempar plastik berisi sampah ke sungai. Padahal sudah jelas sebelumnya kami membersihkan wilayah sekitaran kampus dan mengkampanyekan pentingnya kebersihan. Diakhir acara kami sengaja memasang plang bertuliskan “Jangan buang sampah ke sungai. Mau banjir lagi?” dengan karakteristik berwarna putih besar supaya terbaca. Sepertinya mereka menghiraukan tulisan tersebut dan membuangnya karena aku sendiri sudah tidak melihatnya lagi.

           Apakah cara kami yang kurang baik bersosialisasi dengan warga sekitar atau kami tidak dapat memahami mereka? Atau memang peristiwa banjir ini memang sudah menjadi agenda tahunan yang akan selalu mereka rayakan setiap tahunnya? Entahlah.

            Hal seperti ini bukanlah hal yang baru. Tentu sampah sudah menjadi bagian dari keseharian hidup kita. Sejujurnya aku sendiri masih membuang sampah sembarangan sewaktu dulu di bangku sekolah. Saat aku duduk dibangku SMP kelas 1, ada sahabatku yang tak pernah lupa untuk mengingatkan bahwa membuang sampah sembarangan akan dikenakan denda. Namun aku selalu saja mengabaikan ucapannya karena kupikir ia hanya menakut – nakuti ku saja. Jajanan seperti bekas plastik makanan, baik itu makanan ringan dan minuman lainnya selalu ku buang di sembarang tempat. Di waktu yang sama, Aku sempat terheran - heran melihat seseorang di angkot yang menyimpan sampah nya sendiri di saku bajunya. Aku pun bingung mengapa orang tersebut mau menyimpan sampah bekas makanannya di saku baju nya …. Disaat yang sama, aku menanyakan kepada temanku yang bernama Eri. Sahabat ku sewaktu SMP inilah yang sering pulang berbarengan dengan ku karena jalur angkot kami yang searah. Dia yang sering mengingatkanku akan pentingnya buang sampah pada tempatnya.

           Kenapa ya orang yg barusan tadi malah nyimpen sampahnya di baju nya? Bukan nya langsung dibuang aja ke luar angkot, kan aneh!”Aku bicara yang sambil cengengesan.

Aku tidak tahu apa yang akan sahabat ku ucapkan karena kami sering bercanda dan berbicara santai. Namun kali ini sepertinya ia menanggapi topik pembicaraanku kali ini dengan serius.

           “PIKIR! Coba kalau semua orang sama kaya kamu Reza! Jalanan kota bakal berserakan gara – gara sampah. Mana jenis sampahnya kaya gitu lagi plastik semua. Bakalan ga enak dilihat juga kan akhirnya. Belum lagi kalau banjir ujung – ujungnya mah!” Eri bicara sambil serius menatap kearah ku.

            Sejujurnya aku sendiri hanya bisa terdiam sambil berusaha menutupi rasa malu saat mendengarkannya. Sampai saat ini, kadang ucapan tadi masih terngiang – ngiang di kepala. Padahal awalnya ucapan yang aku lontarkan tadi pada saat itu hanyalah sekedar bertanya saja. Namun berujung pada kalimat yang membuat diri ini tersudut terdiam.

            Dampaknya sangat terasa, hingga kini terkadang kalau melihat banjir ternyata penyebabnya tidak begitu jauh, faktor utamanya tidak lain adalah dari manusia itu sendiri. Sampah yang selalu kita buang, yang kita anggap remeh ternyata membawa dampak begitu besar. Bayangkan saat hujan turun lebat, setelahnya sampah – sampah tersebut akan terapung dan banjir dengan luapan sampah tadi.

            Mungkin pada saat itu aku berpikir bahwa hanya aku “seorang diri” yang membuang sampah sembarangan dengan remehnya. Namun apabila orang seperti ku ini jumlahnya banyak tidak karuan, tentu dampaknya akan fatal pada akhirnya.

            Bersyukur aku memiliki kedua orang tua yang mengingatkan sampai saat ini serta kejadian terdahulu teman SMP ku yang tiada bosannya memberi tahu hal tersebut berulang - ulang kali akan bahaya nya sampah. Mungkin apabila aku enggan bertanya padanya saat itu, sifat jelek ini tidak akan berubah hingga tulisan ini diketik. Membuang sampah sembarangan adalah hal buruk yang harus kita dihentikan.

            Zaman sekarang? Bagaimana yang terjadi dengan saat ini? Tampaknya media sosial menjadi salah satu teknologi yang ampuh untuk membuat masyarakat jera dengan perilaku buang sampah sembarangan. Beberapa kali kita semua bisa lihat di TV ataupun sosial media pemberitaan buang sampah oleh oknum yang tidak bertanggung jawab disebarluaskan agar si pelaku mendapatkan efek jera. Menanggung malu? Iya. Viral? Jadi terkenal? Sudah pasti. Namun karena sikap buruk nya. Salah satunya dari media Detik.com yang malah ngotot marah – marah karena buang sampah sembarangan. Jangan sampai kita menjadi viral karena hal buruk ini ya! Yuk sama – sama mulai dari sekarang! Sadar buang sampah wajib pada tempatnya.

Karena sampah adalah tanggung jawab kita! Untuk Indonesia yang lebih sehat, Indonesia kita tercinta!

 
Ilustrasi seseorang yang sedang buang sampah sembarangan
https://www.ayobandung.com/bandung/pr-79611238/naser-contek-emil-orang-buang-sampah-ke-sungai-foto-saja



Viral video beredar seorang Bapak yang membuang sampah sembarangan marah ketika ditegur
https://news.detik.com/berita/d-6088224/viral-pria-di-bekasi-marah-saat-ditegur-buang-sekarung-sampah-sembarangan


In Picture: Hujan Lebat, Banjir Rendam Dayeuh kolot dan Bale Endah
https://www.republika.co.id/berita/r368cv314/hujan-lebat-banjir-rendam-dayeuhkolot-dan-bale-endah-1

Label: