Sulawesi Punya Kereta Api Baru yang Gak Kalah Sama Jakarta, lo!
#SobatHebatIndonesiaBaik #JadiKontributorJadiInspirator #BerbagiMenginspirasi
Halo, SohIB! Bagaimana puasa hari ini? Sudah ngabuburit belum? Kalau belum, yuk, mengabuburit sambil mengintip sejarah kereta api di Sulawesi! Betul banget, salah satu transportasi ini juga punya sejarah yang menarik, lo! Selain bisa jadi ajang mengabuburit yang asyik, juga bisa menambah wawasan sejarah yang kita miliki.
Bicara soal sejarah kereta api di Sulawesi, pasti banyak yang penasaran, dong. Mungkin diantara SohIB, masih ada yang belum tahu kalau kereta api di Sulawesi sudah ada sejak zaman penjajahan Belanda. Wow, keren banget ya!
Supaya lebih jelas, yuk kita mengabuburit sambil belajar tentang sejarah terciptanya kereta api di Sulawesi sampai akhirnya bisa resmi beroperasi di awal tahun 2023 kemarin!
Peninggalan Belanda
Berbicara tentang sejarah Indonesia, tentunya memiliki kaitan yang erat dengan negara Belanda. Berdasarkan buku peninggalan Belanda, yaitu Nederlandsch Indische Staatsspoor en Tramwegen (1921) halaman 108, menjelaskan sebenernya perencanaan jalan kereta di Sulawesi sudah mulai di lakukan dari tahun 1915 oleh swasta. Hasilnya jalur kereta bisa dibangun, namun karena terlihat tidak memberikan keuntungan bagi investor, maka perencanaan pembangunan jalur ini akhirnya dihentikan.
Setelah itu, di tahun 1917 peneliti dari pemerintah Indonesia melanjutkan perencanaan yang sebelumnya terhenti dan meneliti lintas Makassar ke Takalar dan Makassar—Maros—Tanete—Parepare—Sengkang. Namun, berdasarkan bujet yang dimiliki, yang bisa di lakukan adalah membangun jalur trem, bukan kereta api. Hal itu dikarenakan, menurut Staatsblad nomor 224 tahun 1892, jalur trem akan lebih mudah dibuat karena tidak serumit pembuatan jalur kereta api dan biaya yang dibutuhkan tidak sebesar membuat jalur kereta api.
Sulawesi Punya Kereta Api Baru yang Gak Kalah Sama Jakarta, lo!
Tak lama kemudian, di tahun 1922, pembangunan jalur antara Stasiun Pasar Butung, Makassar—Takalar selesai di bangun dan resmi dibuka untuk umum pada tahun 1923. Namun, dikarenakan belum masifnya pertambangan nikel dan industri perkebunan di Sulawesi, jalur trem ini pun terpaksa hanya bertahan tujuh tahun saja.
Akhirnya, jalur kereta api di Sulawesi ditutup pada tahun 1930 karena subsidi dari Staatsspoor en Tramwegen (instansi kereta api dan trem negara di Jawa) untuk Staatstramwegen op Celebes terhenti karena terkena krisis ekonomi yang melanda dunia pada tahun 1929.
Melanjutkan Perencanaan Setelah Indonesia Merdeka
Di awal tahun 2001, perencanaan jalur kereta api di Sulawesi kembali di teliti di era Pemerintahan KH Abdurrahman Wahid-Megawati Soekarnoputri. Tujuan dari pembuatan jalur ini adalah untuk menghubungan kota-kota di pulau Sulawesi dan menjadi akses baik itu untuk penumpang atau barang menuju pelabuhan laut serta bandar udara.
Setelah itu, di tahun 2002—2005, pemerintah Indonesia kembali meneliti kelayakan lintas kereta api Manado-Bitung dan Makassar-Parepare. Setelah itu kembali di perluas menjadi Makassar-Takalar-Bulukumba.
Setelah melalui banyak proses, akhirnya di tahun 2012, Kemenhub dan Pemprov Sulawesi Selatan menandatangani Nota Kesepahaman terkait Penyelenggaraan Perkeretaapian Nasional di Sulawesi. Tak lama kemudian, di tahun 2014, keluar hasil studi terkait Detail Engineering Design (DED) serta Analisis Mengenai Dampak Lingkungan (AMDAL) pada pembangunan jembatan kereta api dari Makassar-Parepare.
Sejak itulah dibangunnya rel kereta api dari Maros ke Parepare. Perjalanan yang sangat panjang bukan?
Intip 5 Kegiatan Ngabuburit Khas Daerah yang Indonesia Banget!
Nah, itulah penjelasan singkat dari kegiatan mengabuburit sambil belajar sejarah kereta api di Sulawesi yang keren, abis! Terlebih, kereta api di Sulawesi mempunyai sejarah yang panjang dan menarik, mulai dari masa penjajahan hingga sekarang. Melihat jalur kereta api yang menghubungkan berbagai daerah di Sulawesi seakan membawa kita pada petualangan tersendiri. Semoga tulisan ini dapat menginspirasi kamu, ya SohIB!
1