Rangkiang: Lumbung Pangan dan Simbol Kesejahteraan Masyarakat Minangkabau

Rangkiang: Lumbung Pangan dan Simbol Kesejahteraan Masyarakat Minangkabau

Rangkiang bagi masyarakat Minangkabau | Pexels (Rafli)

SohIB di sini apakah sudah ada yang pernah berkunjung ke Istana Pagaruyung yang ada di Batusangkar, Kabupaten Lima Puluh Kota, Sumatra Barat?

Jika pernah mengunjungi istana Kerajaan Minangkabau di masa lampau ini, tentu kamu pernah melihat dua bangunan kecil yang ada di sudut kiri dan kanan halaman rumah adat itu.

Bangunan yang berbentuk seperti Rumah Gadang dalam ukuran kecil tersebut dikenal dengan sebutan rangkiang.

Tidak hanya di Istana Pagaruyung, bangunan rangkiang ini bisa kamu temukan hampir di seluruh Rumah Gadang yang ada di Sumatra Barat.

Sebab, rangkiang memang menjadi salah satu unsur penting yang harus ada di setiap Rumah Gadang bagi setiap suku yang ada di Minangkabau.

Lalu apa fungsi dari rangkiang bagi masyarakat Minangkabau? Yuk, simak penjelasan lengkapnya berikut ini!

Lumbung Pangan Masyarakat Minangkabau

Dikutip dari laman Pkn.id, penyebutan rangkiang pada awalnya berasal dari kata ruang hyang.

Bangunan ini memiliki fungsi utama sebagai tempat penyimpanan hasil panen dan dikelola oleh Mamak dan Bundo Kanduang yang ada dalam setiap suku Minangkabau.

Fungsi utama sebagai lumbung pangan ini membuat posisi rangkiang memang didesain terpisah dari bangunan utama Rumah Gadang.

Novia Rahmadani dan Yulfira Riza dalam artikel "Makna dan Nilai Filosofis dalam Arsitektur Rumah Gadang" yang terbit di Jurnal Studi Budaya Nusantara menyebutkan bahwa posisi rangkiang yang berjarak empat hingga lima meter dari Rumah Gadang ini berfungsi untuk menjaga simpanan pangan jika sewaktu-waktu terjadi musibah.

Jika suatu waktu Rumah Gadang tertimpa musibah, seperti kebakaran, maka diharapkan penghuni rumah tersebut tidak mengalami kelaparan karena simpanan pangan yang ada di dalam rangkiang sudah dibuat terpisah.

Mengenal Nagari: Wilayah Administratif di Bawah Kecamatan Khas Sumatra Barat

Secara bentuk, rangkiang didesain lebih tinggi dari permukaan tanah, sehingga ketika ingin mengambil simpanan pangan yang ada di dalam bangunan tersebut harus menggunakan tangga terlebih dahulu.

Hal ini bertujuan agar hasil panen yang ada di dalam rangkiang aman dan tidak dicuri oleh orang lain.

Macam-macam Jenis Rangkiang

Terdapat empat jenis rangkiang yang bisa kamu temukan dalam kebudayaan Minangkabau.

Setiap rangkiang ini memiliki fungsi dan bentuk yang berbeda-beda sesuai dengan tujuan didirikannya bangunan tersebut.

Empat macam jenis rangkiang tersebut di antaranya:

1. Rangkiang Sitinjau Lauik

Rangkiang Sitinjau Lauik memiliki empat tiang penyangga pada setiap sudut bangunannya.

Rangkiang jenis ini memiliki fungsi utama untuk menyimpan hasil panen yang akan dijual.

Hasil penjualan ini nantinya digunakan untuk membeli keperluan barang rumah tangga yang tidak bisa dibuat sendiri.

Selain itu, hasil panen yang ada di dalam Rangkiang Sitinjau Lauik biasanya juga digunakan untuk keperluan upacara adat.

5 Minuman Khas Ranah Minang yang Patut Dicoba Ketika Berkunjung ke Sumatera Barat

2. Rangkiang Si Tangguang Lapa

Sama seperti Rangkiang Sitinjau Lauik, Rangkiang Si Tangguang Lapa juga memiliki empat tiang penyangga pada setiap sisi bangunannya.

Fungsi utama dari rangkiang jenis ini adalah untuk menyimpan hasil panen yang nantinya akan digunakan ketika musim paceklik datang.

3. Rangkiang Si Bayau-bayau

Rangkiang Si Bayau-bayau juga memiliki empat tiang penyangga pada sisi bangunannya.

Rangkiang ini berfungsi untuk menyimpan hasil panen yang digunakan sebagai konsumsi makanan sehari-hari.

4. Rangkiang Kaciak

Rangkiang Kaciak berfungsi untuk menyimpan hasil panen yang nantinya akan digunakan sebagai benih pada saat mengerjakan sawah pada musim berikutnya.

Simbol Kesejahteraan Masyarakat Minangkabau

Fungsi vital dari rangkiang sebagai lumbung pangan membuat bangunan ini dilambangkan sebagai simbol kesejahteraan bagi masyarakat Minangkabau.

5 Warisan Budaya Indonesia yang Diakui UNESCO

Hampir setiap kebutuhan yang dibutuhkan oleh masyarakat Minangkabau bisa dipenuhi dari hasil panen yang disimpan pada setiap jenis rangkiang yang ada di halaman Rumah Gadang.

Balai Pelestarian Nilai Budaya Sumatra Barat dalam laman Dinaspangan.sumbarprov.go.id menuliskan bahwa secara filosofi rangkiang sudah memenuhi hal-hal duniawi bagi para penghuninya.

Selain itu, rangkiang juga dianggap memiliki manfaat yang positif bagi aspek kehidupan manusia.

Salah satu contoh bisa dilihat dari aspek medis, rangkiang yang berfungsi untuk menyimpan hasil panen diharapkan bisa memberantas gizi buruk yang masih sering ditemui di tengah-tengah masyarakat.

Oleh sebab itu, keberadaan rangkiang beserta fungsinya diharapkan tetap terus terjaga dalam kehidupan masyarakat Minangkabau.