Pomodoro: Sebuah Teknik Menuju Hidup Produktif

Pomodoro: Sebuah Teknik Menuju Hidup Produktif

The Pomodoro Technique | Sumber: Kemenkeu.go.id

Salah satu soft skill yang wajib dimiliki dan dikembangkan oleh setiap orang adalah kemampuan atau keterampilan dalam time management (manajemen waktu). Soft skill yang satu ini merupakan kemampuan seseorang untuk membagi waktu dalam melakukan setiap tugas agar lebih efektif dan efisien.

Bila berhasil menerapkannya, maka kita akan menjadi sosok yang cerdik dalam memilah tugas; apa yang harus segera diselesaikan (prioritas) dan apa yang masih memiliki tenggat (batas waktu) yang lebih banyak.

Dengan begitu, kita dapat menyelesaikan tugas semaksimal mungkin dengan waktu seminimal mungkin, mengantisipasi gangguan-gangguan (distraksi) yang bisa saja muncul secara tak terduga, serta menghindari stres akibat beban tugas yang menumpuk.

Kemampuan memanajemen waktu berkaitan dengan kecenderungan pribadi seseorang. Hal ini menyiratkan bahwa manajemen waktu bersinggungan dengan kepribadian dan konsistensi diri kita sendiri.

Oleh karenanya, dibutuhkan motivasi, komitmen, dan teknik yang tepat untuk mengembangkan kemampuan tersebut. Sehubungan dengan hal itu, ada sebuah teknik yang bisa kita pergunakan. Teknik itu disebut “pomodoro” (perhatikan: penulisan yang tepat adalah “pomodoro” bukan “podomoro”).

Teknik pomodoro diciptakan pada tahun 1980 oleh Fransisco Cirilo berdasarkan pengalamannya saat berkuliah. Teknik tersebut dituliskannya dengan detail dalam sebuah buku berjudul The Pomodoro Technique.

Kata “pomodoro” sendiri berasal dari bahasa Italia yang berarti “tomat”. Penamaan teknik tersebut terinspirasi dari sebuah timer (alat pengatur waktu) berbentuk tomat yang sering digunakan di dapur kala itu.

Untuk menerapkan teknik ini, maka langkah pertama yang harus dilakukan ialah menulis daftar tugas yang akan dikerjakan. Selanjutnya, sediakan semua bahan atau alat yang dibutuhkan dalam proses pengerjaannya (alat tulis, timer, dan lainnya).

Mengenai timer, kita dapat menggunakan jam atau aplikasi khusus yang memang dirancang untuk mempermudah penerapan teknik pomodoro, seperti Marinara: Pomodoro Asistant yang merupakan salah satu web extension Google. Adapun pengaturan waktunya adalah sebagai berikut:

  1. Kita akan bekerja dengan fokus pada sebuah tugas selama 25 menit.
  2. Setiap 25 menit berlalu, maka pergunakan 5 menit berikutnya untuk beristirahat.
  3. Durasi 25 menit (untuk bekerja) plus 5 menit (untuk istirahat) ini disebut “1 pomodoro”.
  4. Setiap berhasil melakukan 4 pomodoro, maka tambahkan waktu istirahat. Dari yang awalnya 5 menit menjadi 15-30 menit.

Untuk mempraktikkan teknik pomodoro, mulailah dengan mengerjakan tugas-tugas yang telah SohIB catat sebelumnya. Lalu, apabila saat fokus bekerja kamu teringat akan sesuatu yang harus dilakukan (tetapi tidak mendesak), maka (agar tidak lupa) catat saja dahulu hal tersebut ke sebuah kertas.

Kemudian, selesaikan saat waktu istirahat nanti. Umpamanya, SohIB tiba-tiba teringat untuk mengangkat jemuran, maka catat terlebih dahulu hal tersebut. Ketika waktu istirahat tiba, barulah angkat jemurannya dan tandai pada catatanmu bahwa “distraksi” itu telah diselesaikan.

Teknik pomodoro memerlukan konsentrasi yang tinggi. Oleh karena itu, sebelum menerapkannya sangat disarankan untuk memastikan bahwa jadwal kita —jadwal kuliah, jadwal mengantar orang tua ke pasar, jadwal pertemuan dengan seseorang, dan lainnya— sedang kosong.

Bila perlu, beritahu kepada orang-orang tertentu (yang biasa menghubungi atau kamu hubungi) bahwa SohIB tidak bisa berkomunikasi untuk sementara.

Selain itu, sebisa mungkin jauhkan gadget yang sering kali mengalihkan perhatian. Putar musik jika memang itu diperlukan. Namun, disarankan untuk memainkan musik instrumental (bukan musik iringan dari sebuah lagu) agar ketika musiknya mengalun, kamu benar-benar fokus mengerjakan tugas, bukannya malah menyanyikan lirik lagunya.

Teknik pomodoro ini memang bertujuan untuk menolong kita yang memiliki perhatian (atensi) yang terbatas. Umumnya, kita kesulitan mengerjakan dua tugas atau lebih sekaligus dalam waktu yang bersamaan (multitasking).

Lagi pula, banyak orang punya kecenderungan menghabiskan waktu untuk hiburan daripada melaksanakan tugas sehingga tugas-tugas pun kerap menumpuk.

Kemudian, saat mengerjakan tugas, selalu saja ada distraksi yang bisa memecah konsentrasi. Hal ini sering kali memaksa seseorang untuk bekerja lebih keras secara terus-menerus tanpa istirahat.

Dampaknya, banyak orang yang mengalami dehidrasi karena tidak minum, sakit perut karena tidak makan, bosan, lelah, bahkan stres akibat pekerjaannya. Dalam jangka waktu tertentu, hal-hal tersebut akan mempengaruhi kesehatan tubuh.

Tentu ironis, bila kita bekerja untuk mendapatkan gaji, tetapi gajinya malah habis untuk membeli obat karena sakit akibat kelelahan dalam bekerja.

Hebatnya, semua kendala dalam mengerjakan tugas —yang disebutkan di atas— dapat diditanggulangi oleh teknik pomodoro. Keunggulan teknik pomodoro membuat kita bisa bekerja dengan fokus selama 25 menit (waktu yang ideal untuk fokus terhadap sesuatu).

Adapun waktu istirahat, dapat dimanfaatkan untuk minum air putih, makan, merenggangkan tubuh, maupun melaksanakan aktivitas lainnya. Dengan demikian, kita pun menjadi lebih produktif.