Pemuda:Kaum Rebahan atau Pembawa Perubahan?

Pemuda:Kaum Rebahan atau Pembawa Perubahan?

Ilustrasi Pemuda|Google(pahamify.com)

#SobatHebatIndonesiaBaik #JadiKontributorJadiInspirator #BerbagiMenginspirasi #SohIBBerkompetensiArtikel

Masa Depan adalah milik mereka yang menyiapkan hari ini. Mereka yang mau berkembang dan memajukan bangsanya. Dalam pepatah Arab disebutkan bahwa"Inna fi yadi syubban amrol ummah, wa fi aqdamihim hayatha" artinya: Sesungguhnya ditangan dan langkah pemudalah urusan dan hidupnya suatu umat/masyarakat.

Apa pengertian pemuda menurut para ahli?

Ilustrasi Pemuda|Google(pahamify.com)

Pemuda adalah pengganti tetua dan generasi penerus bangsa. Seseorang yang diharapkan banyak masyarakat guna membawa perubahan kearah yang lebih baik. Masa depan suatu bangsa sangat ditentukan oleh kondisi pemuda saat ini. Jika, saat ini para pemuda hancur maka hancur pula masa depan suatu bangsa, dan apabila pemuda saat ini cemerlang maka cemerlang pula bangsa itu sendiri.

Lantas, bagaimana peran pemuda disaat tantangan zaman yang terus-menerus datang?

Pemuda memiliki peran dan tanggung jawab yang besar terhadap kesatuan dan persatuan bangsa Indonesia. Peran yang begitu besar pernah dipidatokan oleh salah satu pahlawan bangsa Indonesia, Bung Karno

Pidato Bung Karno|Google(jogja.tribunnews.com)

"Berikan aku seribu orang tua niscaya kucabut Semeru dari akarnya, berikan aku sepuluh pemuda yang membara cintanya kepada tanah air dan akan ku guncangkan dunia."

Pernyataan fenomenal inilah yang sudah tak asing ditelinga masyarakat Indonesia. Pernyataan yang membakar semangat pemuda dahulu untuk melawan sang penjajah Nusantara. Generasi muda dan tua berjuang bersama membangun tonggak yang kuat demi terwujudnya cita-cita bangsa. Di sini, usia bukan lagi menjadi penghalang seseorang untuk mempertahankan negara tercinta. Bedanya, jika dahulu dihadapkan dengan penjajahan oleh negara lain, maka pemuda masa kini dihadapkan dengan tantangan zaman.

Pemuda dahulu VS masa sekarang

Di tengah arus derasnya globalisasi, pemuda saat ini dituntut bisa mengikuti perkembangan dunia, terutama dibidang teknologi. Para pemuda diharapkan tidak gagap dalam menanggapinya. Sebab, akan membuahkan masalah. Masalah yang timbul akibat ketertinggalan dengan bangsa lain pada masa mendatang.

Namun faktanya, sekarang banyak pemuda yang menyia-nyiakan masa mudanya. Dengan dalih, masa muda adalah masa menikmati hidup. Lantas, apakah selama satu tahun kedepan, anda-para pemuda- tetap berada pada ruang sendiri? Bersikap acuh terhadap tugasnya, 24/7 mengescroll media sosial, dan membeli barang sesuka hati tanpa memilah mana kebutuhan, mana keinginan. Definisi menyia-nyiakan bukan?

Penggunaan Gawai|Google(eksekutif.com)

Terjebak oleh ruang sendiri dengan berbekal alat kemajuan teknologi, seperti gawai. Menurut ketua umum Asosiasi Penyelenggaran Jasa Internet(APJII), Muhammad Arif berkata, kurang lebih 73,7% penduduk Indonesia sudah menggunakan internet pada awal tahun 2022. Begitu banyak penggunanya, entah digunakan untuk kebutuhan maupun pelampiasan kebosanan. Sekarang, segala kebutuhan sudah dijamah teknologi. Tak perlu repot, tak perlu waktu lama. Istilah gaulnya, serba sat set. Kemudahan inilah yang kemudian membuat pola pikir para pemuda seperti dimanja. Hanya menjadi penikmat tanpa pemberi inovasi.

Solusi yang tepat seperti apa?

Pemuda harus dibekali dengan pola pemikiran dan skill yang positif. Karena, menjadi cerdas itu memang hebat, namun apalah arti kecerdasan jika tidak dibarengi dengan moral yang baik. Para pemuda diharuskan memilih antara dua pilihan, tetap menjadi kaum rebahan atau kaum pembawa perubahan.

Mari kita saling bahu membahu dalam menghadapi tantangan zaman. Untuk bisa menjadi pemuda yang berkualitas pada masa mendatang, berhentilah membuang waktu anda! Karena, masa muda adalah masa emas, di mana pada saat mudalah kesempatan untuk berkarya, mencoba hal baru, atau menciptakan hal baru. Masa muda adalah periode yang singkat waktunya. Waktu berjalan begitu cepat sampai tidak disadari.  Jangan sampai menyesali sesuatu yang dilakukan atau belum melakukannya sama sekali.

Sebagai anak muda yang mempunyai banyak waktu, cobalah hal baru guna menjadi cerita untuk anak cucu. Seperti, menambah relasi pertemanan, mencoba bisnis berskala kecil, mengikuti komunitas atau seminar pemuda Indonesia, dan tak lupa mengasah kemampuan diri. Jika cara tersebut sudah terlaksana, maka tinggal tugasnya pemerintah untuk menyokong semangat juang pemuda. Dengan memberikan pendidikan yang layak, penguatan kapasitas kelembagaan, peningkatan partisipasi aktif sosial dan politik pemuda, serta pencegahan perilaku berisiko pada pemuda.