Nasib ASN di Tangan Milenial dan Gen Z

Nasib ASN di Tangan Milenial dan Gen Z

PNS | jadiberita.com (fitrafirdaus)

#SobatHebatIndonesiaBaik #JadiKontribusiJadiInspirator #BerbagiMenginspirasi #SohIBBerkompetisiArtikel

Sekarang kita berada di tahun 2022, dimana di tahun ini kebanyakan diisi oleh generasi milenial, generasi Z dan juga generasi alpha. Perbedaan penamaan istilah dari generasi ke generasi ini digunakan untuk mengelompokkan orang-orang yang lahir dalam rentang tahun yang sama dan juga dengan kondisi lingkungan yang sama.

Menurut Beresfod Reaearch secara umum mengelompokkan istilah generasi, yakni generasi Y atau biasa disebut sebagai generasi milenial adalah generasi yang lahir di tahun 1981-1996 yang sekarang berada di kisaran umur 26- 41 tahun pada tahun 2022. Generasi Z merupakan generasi pertama yang lahir dengan awal perkembangan internet, mereka lahir pada tahun 1997-2010 dan berada di kisaran umur 10-25 tahun pada tahun 2022. Sedangkan generasi alpha merupakan anak-anak yang dilahirkan dari generasi milenial yang kelahirannya sudah akrab dengan teknologi dan internet dengan kelahiran yang terjadi pada tahun 2010 hingga sekarang.

PNS di Mata Milenial dan Gen Z

Fenomena generasi milenial dan gen Z yang kurang berminat menjadi PNS merupkan fakta baru yang tidak biasa terjadi di generasi-generasi sebelumnya. Berbeda dengan generasi milenial dan gen Z, generasi X dan baby boomers cenderung banyak yang memilih PNS sebagai pekerjaan dimasa depan. Tak dapat disangkal bahwa dulu PNS merupakan pekerjaan primadona bagi semua orang.

Para orang tua akan mengarahkan anak-anaknya untuk menjadi PNS, pasalnya kehidupan menjadi PNS sudah dijamin oleh pemerintah hingga masa pensuin dengan pemberian dana pensiun. Sayangnya anak-anak di zaman sekarang memiliki minat yang cukup rendah dibandingkan dengan generasi sebelumnya. Milenial dan gen Z yang mempunyai karakteristik yang amat berbeda dengan generasi X dan baby boomers lebih tertarik dengan pekerjaan yang fleksibel.

PNS merupakan kepanjangan dari Pegawai Negeri Sipil yang menjadi bagian dari ASN. UU tentang ASN pasal 1 menjelaskan bahwa pegawai Aparatur Sipil Negara yang selanjutnya disebut Pegawai ASN adalah pegawai negeri sipil dan pegawai pemerintah dengan perjanjian kerja yang diangkat oleh pejabat pembina kepegawaian dan diserahi tugas dalam suatu jabatan pemerintahan atau diserahi tugas negara lainnya dan digaji berdasarkan peraturan perundang-undangan.

Minat yang Cenderung Menurun

Jumlah pendaftar Seleksi Calon Aparatur Sipil Negara (CASN) cenderung menurun dari tahun ke tahun. Data dari Kementrian Pemberdayaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi menyebutkan bahwa di tahun 2020 jumlah pendaftar tes CASN mencapai sekitar 4,2 juta orang, sedangkan tahun 2021 turun menjadi sekitar 4 juta orang. Walaupun seleksi CASN umum jumlahnya cenderung menurun, namun seleksi masuk sekolah kedinasan mengalami kenaikan. Hal ini menunjukkan bahwa kebanyakan para calon PNS lebih memilih masuk melalui sekolah kedinasan daripada tes CPNS umum.

Dibandingkan dengan CPNS umum, sekolah kedinasan lebih memberikan kepastian karier dan menawarkan jaminan posisi sebagai pemimpin di masa depan. Terlebih sudah menjadi rahasia umum di masyarakat Indonesia bahwa terdapat oknum-oknum yang melakukan aksi kecurangan dalam tes pendaftaram CPNS umum. Hal itulah yang menjadi salah satu alasan mengapa generasi milenial dan gen Z kurang berminat mendaftar melalui seleksi CPNS umum.

Jika dibiarkan secara terus menerus, minat generasi milenial dan gen Z menjadi PNS akan semakin menurun. Terlebih banyak pendaftar yang mengikuti seleksi CPNS hanya karena tuntutan orang tua, bukan semata-mata untuk mengabdi kepada negara. Karakteristik generasi milenial muda dan gen Z yang cenderung menyukai pekerjaan yang lebih fleksibel dengan fasilitas teknologi, budaya kerja dengan karakter komunikasi yang terbuka, berani dan kritis.

Sedangkan iklim kerja seorang PNS cenderung kaku, dimana harus mengikuti apel setiap pagi, sulit menyalurkan ide atau gagasan karena terikat dengan peraturan dan birokrasi pemerintah, sehingga kurang menarik bagi generasi sekarang yang mempunyai idealisme yang tinggi. Beberapa hal tersebut yang membuat pekerjaan PNS menjadi bukan pilihan utama bagi generasi sekarang.

Untuk itu pemerintah harus segera berbenah untuk membangkitkan minat agar posisi-posisi yang ada sebagai pegawai negeri sipil ditempati oleh orang-orang yang kompeten.

Agar peminat PNS meningkat, pemerintah perlu memperbaiki iklim kerja. Iklim kerja yang cenderung fleksibel dengan dukungan teknologi digital akan membuat pekerjaan lebih mudah dan cepat. Selain itu membentuk budaya kerja yang menghargai ide atau gagasan dari semua pegawai di tingkatan manapun juga sangat penting dilakukan. Beberapa hal tersebut sangat relevan dengan karakteristik generasi milenial dan gen Z dalam bekerja. Sehingga diharapkan penerapannya akan membuat minat menjadi PNS menjadi naik.

PNS di Tangan Milenial dan Gen Z

Generasi milenial dan gen Z yang peka terhadap kecanggihan teknologi dan fleksibel dalam mengahadapi perubahan akan membuat pekerjaan PNS menjadi semakin terdigitalisasi. Penerapan teknologi akan membuat pekejaan menjadi lebih efektif dan efisien. Dibandingkan dengan generasi X dan baby boomers yang sulit dalam menghadapi perubahan, milenial dan gen Z akan mudah beradaptasi dengan percepatan perubahan di dunia, termasuk perubahan teknologi digital.

Milenial dan gen Z akan menyukai konsep kerja yang terbuka yakni antara bawahan dengan atasan mempunyai sistem komunikasi yang saling terbuka, dapat mengutarakan pendapat dengan bebas. Keterbukaan antar pegawai akan membuat kerja menjadi lebih rileks dan tidak kaku. Hal tersebut akan membuat lingkungan kerja menjadi lebih menyenangkan.

Jika pemerintah dapat menarik minat milenial dan gen Z bekerja menjadi ASN yang memang ingin memberikan konstribusi bagi negara, bukan tuntutan atau desakan orang tua, maka pegawai-pegawai ASN akan mempunyai SDM yang kompeten. Pekerjaan menjadi lebih cepat, sistem menjadi lebih fleksibel, budaya kerja lebih menyenangkan dan ide-ide serta gagasan baru dapat disampaikan dan dituangkan ditempat yang tepat untuk membangun ASN di Indonesia menjadi lebih baik lagi.