Musikalisasi Puisi Oleh Pharaswara Etnika, Belgi Alhuda Bawakan Kesenian

Musikalisasi Puisi Oleh Pharaswara Etnika, Belgi Alhuda Bawakan Kesenian

Musikalisasi Puisi oleh Pharaswara Etnika | Sumber: Dok. Belgi Alhuda

Dalam rangka pengembangan ekonomi kreatif di wilayah kabupaten Bogor, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bogor melalui Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Kabupaten Bogor dan Bidang SDM, Ekonomi Kreatif dan Pariwisata menggelar kegiatan pelatihan, bimbingan teknis dan pendampingan ekonomi kreatif (Ekraf).

Pelatihan tersebut ditujukan pada peserta yang tergabung dalam pelaku ekonomi kreatif di Kabupaten Bogor. Acara ini bertajuk "Pengelolaan Pajak Bagi Pelaku Usaha Ekonomi Kreatif", bertempat di Cahaya Village Hotel dan Resort, Megamendung, Puncak, Bogor.

Kegiatan ini diselenggarakan selama empat hari yang telah dimulai pada hari Senin—Kamis (11—14/12/2023).

Event ini dihadiri oleh Kepala Bidang (Kabid) SDM, Ekonomi Kreatif dan Pariwisata dan dibuka oleh Plt. Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Plt. Kadisbudpar) Kabupaten Bogor dengan melibatkan peserta dari pelaku ekonomi kreatif Kabupaten Bogor yang berjumlah 55 orang peserta.

Pharaswara Etnika kembali mempersembahkan musik instrument Sunda dan memukau peserta pelatihan. Pharaswara Etnika mengiringi pembukaan sesi pelatihan dengan membawakan harmonisasi musik etnik yang bertajuk 'Musikalisasi Puisi' yang dibawakan oleh Belgi Alhuda. Senin, (11/12/2023)

Foto bersama Plt. Kadisbudpar | Sumber: Dok. Pribadi Belgi Alhuda

Belgi Alhuda, pelaku ekraf yang juga pemilik usaha Belgi Art, menjelaskan bahwasanya dirinya bersama kelompok musik Pharaswara Etnika berkesempatan untuk menghibur para peserta pelatihan dihadapan Plt. Kadisbudpar.

Masih kata Belgi, menurut dirinya musik etnik yang dibawakannya berasal dari alat musik khas sunda. Di samping itu masing-masing pelaku ekraf ini membuat alat instrument yang berasal dari masing-masing karya. Ada marakas dan rain stik dari limbah pvc yang dibuat Kang Othing, celempung, karinding, tarawtarawangsa dibuat oleh Kang AbanAban dengan brand Sagala Tina AwiAwi. 

"Yang ditawarkan kepada para penikmat musik, sebagaimana para pelaku ekraf yang mengkreasikan dan mengkreatifkan segalanya untuk menghasilkan karya," ucap Belgi ditemui di tempat.

Ia berharap semoga acara ini selalu dapat merangkul dan menjembatani para pelaku ekonomi kreatif salah satunya dalam bidang musik untuk ambil peranan dalam memperkenalkan kembali unsur-unsur kebudayaan yang ada di tanah padjajaran.

"Terima kasih kepada Disbudpar Kabupaten Bogor, kami berharap dapat terus berkolaborasi dan berkelanjutan sehingga Pharaswara Etnika dapat selalu kompak dan mendapatkan dorongan dari Disbudpar Kabupaten Bogor, " tutup Belgi.

Perform Pharaswara Etnika | Sumber: Dok. Belgi Alhuda

Senada dengan Belgi, Othing, menjelaskan bahwasanya kali ini Pharaswara Etnika membawakan penampilan Musikalisasi Puisi yang pembacaan puisinya dibawakan oleh Kang Belgi. Kata Othing

Lebih lanjut, pria pemilik usaha Sharaga Art asal Karadenan ini memiliki harapan agar Pharaswara Etnika dapat dikenal luas dan mendapatkan tempat dihati masyarakat. Pungkasnya

"Musik yang kami bawakan adalah musik khas sunda dan alat musiknya juga dari kebudayaan sunda, kami harap dapat membantu peran pemerintah dalam pengembangan kebudayaan khususnya di Kabupaten Bogor," tutur Othing.

Penampilan Musik Etnik Pharaswara Etnika | Sumber: Dok. Pribadi Belgi Alhuda (Disbudpar)

Aban Sudrajat, pemilik ekraf Sagala Tina Awi yang juga anggota Pharaswara Etnika menyampaikan hal yang senada. Terlebih dirinya memproduksi alat musik tradisional sunda seperti karinding, celempung dan tarawangsa.

Dalam kesempatan sesi pemaparan, pria asal Cigombong yang juga aktif di Karang Taruna memiliki harapan agar seni musik tradisional tidak lekang oleh jaman dan memiliki banyak penerus dikalangan generasi muda khususnya di kecamatan Cigombong, Kabupaten Bogor.

"Semoga produk ekraf dan musik tradisional dapat menarik minat anak muda dan menjadi kebanggaan kita akan kayanya negeri ini dengan seni budaya,"  sebut Aban mengakhiri pembicaraannya.