Mewujudkan masyarkat yang tertib, jujur dan anti hoax dalam menyambut pemilu

Mewujudkan masyarkat yang tertib, jujur dan anti hoax dalam menyambut pemilu

Persiapan Menyambut Pesta Demokrasi di Indonesia | unsplash.com; Element5 digital

#SohIBBerkompetisiArtikel

Mewujudkan Pemilu yang tertib dan Anti Hoax

Pada mulanya pemilu (Pemilihan Umum) dilaksanakan pertama kali di Indonesia pada tahun 1955. Pada kala itu pemilu hanya dipilih oleh para partai yang perwakilannya  ditunjuk untuk memilih calon presiden dan wakil rakyat. Seperti yang saya lansir dari nasional.kompas.com yaitu tahun 2019 diikuti oleh 16 partai politik dan kurang lebih 200 juta masyarakat di Indonesia yang meramaikan pesta demokrasi ini. Setelah periode berlangsung selama 5 tahun maka sebentar lagi pada tahun 2024 pesta pemilu di Indonesia akan dilaksanakan secara serentak. Para masyarakat antusias dalam memilih para calon anggota DPR, DPD, DPRD Provinsi, DPRD Kabupaten, kota dan juga yang paling ditunggu adalah pemilihan calon presiden Indonesia yang akan menjabat pada 5 tahun kedepannya. Dari pemilu ini juga nantinya akan menentukan nasib Indonesia kedepannya seperti apa, agar nantinya masyarakat Indonesia akan merasakan dampak yang luar biasa dari pilihan para pemimpin di setiap daerah, kota, dan juga negara. Pesta pemilu yang diadakan 5 tahun sekali setiap periode menghasilkan calon-calon pemimpin bangsa yang berdedikasi untuk negara dan juga tidak lupa akan janji-janji saat kampanye berlangsung

Ilustrasi Pemilu | liputanislam.com;

Mari sukseskan pemilu yang tertib dan jujur!

Menurut bbc.com pada pemilu 2019 yang lalu banyak sekali masalah yang terjadi seperti tuduhan kecurangan manipulasi data dan juga ada kasus sekitar 16 orang petugas TPS meninggal dunia. Hal ini menjadi perhatian khusus terutama ketika pemilihan umum sudah dikotori oleh berbagai kecurangan akan berdampak kedepannya. Ketika pemilu terjadi kecurangan maka pemimpin maupun wakil rakyat yang  terpilih terindikasi kecurangan maka selebihnya pada masa kepemimpinan akan selalu tidak jujur dalam mengurus urusan negara maupun rakyatnya. Untuk itu masyarakat sebagai peran penting dalam mensukseskan pesta pemilu di masa berikutnya harus menjaga ketertiban serta tidak mudah di suap hanya untuk mendapatkan keuntungan sementara tetapi harus juga melihat kedepannya bagaimana negara ini di pimpin oleh orang-orang yang sudah tidak jujur tadi

Masyarakat antusias dalam pemilu | Unsplash (Rio Lecatompessy)

Menjelang pemilu 2024 sering kali kita menjumpai hoax-hoax terkait pemilu yang ada di media sosial. Hal ini sangat berbahaya untuk para kaum muda sampai tua yang sering termakan oleh berita-berita yang faktanya tidak dapat dipertanggungjawabkan. Dilansir dari datareportal.com pada tahun 2022 pengguna internet di Indonesia mengalami kenaikan dari 2019 yakni awal COVID-19 mencapai angka 204,7 juta. Hal ini bisa menjadi masalah besar apabila masyarakat Indonesia percaya akan hoax-hoax yang berada di Internet. Untuk itu sebagai masyarakat Indonesia, generasi penerus bangsa yang cerdas dan bijak dalam menggunakan sosial media alangkah baiknya kita menyaring terlebih dahulu informasi yang akan kita terima apalagi sebentar lagi menjelang pemilu. Berikut merupakan langkah-langkah untuk mengantisipasi hoax.

Kampanye anti hoax | tirto.id (Antara Foto Yudi Mahatma)

1. Mengedukasi masyarakat dalam bermedia sosial

Dalam mengedukasi masyarakat untuk bijak dalam bermedia sosial tentunya merupakan usaha kita sebagai masyarakat Indonesia agar tidak termakan oleh berita-berita yang dipertanyakan kebenarannya. Hal ini bisa dimulai dari hal kecil didalam keluarga kita. Misal saja ada salah satu anggota keluarga kita yang mempercayai berita-berita yang tidak benar. Nah dari sini kita dapat memberitahukan dan juga menasihati anggota keluarga kita tersebut agar dicari terlebih dahulu kebenarannya

2. Jangan menyebarkan berita palsu

Dalam bermedia sosial biasanya dalam grup whatsapp dan sebagainya seringkali kita jumpai anggota keluarga kita yang sering meneruskan berita-bertia palsu yang ia dapat dari grup whatsapp lainnya. Hal ini bisa menimbulkan bahaya bahkan perpecahan apabila tidak tau faktnya seperti apa

3. Memvalidasi sumber informasi

Untuk hal ini biasanya kita cek terlebih dahulu berita berita yang kita terima dan memvalidasi dengan sumber resmi yang terkait. Kita juga harus pastikan sumber yang kita peroleh memiliki rekam jejak yang baik dan valid.

Untuk memperoleh informasi terkait pemilu, sahabat bisa langsung mengunjungi situs resmi KPU agar bisa menerima informasi yang akurat dan bisa dipertanggungjawabkan kebenarannya. Terima kasih. Dalam perang melawan kebohongan, tidak ada senjata yang lebih kuat dari kebenaran -Robin Morgan