Mengapa Budaya Berperan Penting Dalam Pemulihan?

Mengapa Budaya Berperan Penting Dalam Pemulihan?

Ilustrasi Budaya | Pixabay (pixabay.com/)

#SobatHebatIndonesiaBaik #JadiKontributorJadiInspirator #BerbagiMenginspirasi #SohIBBerkompetisiArtikel

Sudah dua tahun telah berlalu sejak dunia dilanda oleh wabah Covid-19. Banyak dampak yang terjadi karena pandemi Covid-19, salah satunya ialah gaya hidup. Pada beberapa waktu lalu, hampir seluruh dunia menerapkan lockdown dan meminta masyarakat untuk melakukan segala aktivitas di rumah mereka. Perubahan ini disebabkan karena peraturan protokol kesehatan yang dipublikasikan oleh WHO pada awal masa penyebaran Covid-19 sedang meningkat pesat.

Pada awalnya, masyarakat sulit untuk menerima perubahan ini karena banyaknya perbedaan dari rutinitas lama ke rutinintas baru. Selain itu, adanya pergeseran budaya di suatu lingkungan atau tidak adanya kegiatan berkaitan budaya karena pemerintah menghimbau masyarakat untuk tidak berinteraksi langsung. Akhirnya, banyak kegiatan yang dilakukan melalui daring.

Meskipun, sudah menemukan solusinya, tetapi masyarakat masih merasa kesulitan dalam menghadapi kehidupan seperti ini. Mereka merasa banyak yang tidak efektif serta adanya pergeseran kebiasaan tidak sesuai dengan budaya lingkungan mereka.

Tahun ini, kasus Covid-19 mulai mengalami penurunan. Hampir acara maupun kegiatan besar mulai dilakukan secara langsung. Salah satu acara besar yang diadakan adalah G20. Bagi belum tahu, G20 merupakan sebuah konferensi kerja sama multiteral yang membahas masalah perekonomian dan melibatkan 19 negara utama serta Uni Eropa. Tahun ini, Indonesia menjadi tuan rumah atau presidensi untuk penyelenggaraan G20. Oleh karena itu, presidensi G20 Indonesia menentukan tema sesuai dengan situasi sekarang, yaitu “Recover Together, Recover Stronger”.

Dilansir dari website resmi Kemendikbud, Dirjen Halmir Farid menyampaikan bagaimana agenda Pertemuan Tingkat Menteri Kebudayaan G20 nanti melalui Taklimat Media First Senior Officials Meeting pada 22 April 2022 lalu. Teman untuk pertemuan berkaitan kebudayaan ini adalah “Kebudayaan untuk Hidup Berkelanjutan”.

Berdasarkan dari tema yang ditentukan, budaya menjadi kunci utama sekaligus peran penting dalam proses pemulihan kehidupan berkelanjutan. Di antara kita, pasti ada yang bertanya. Mengapa budaya berperan penting dalam pemulihan untuk kehidupan berkelanjutan?

Jawabannya sederhana. Budaya merupakan bagian penting dalam kehidupan masyarakat di tiap negara karena terbentuk dari lingkungan, situasi sosial, maupun faktor ekonomi. Fungsi budaya bukan sekadar sebagai identitas, tetapi sebagai gaya hidup sekaligus pedoman masyarakat. Tiap budaya, pasti terdapat nilai maupun norma sosial ingin disampaikan. Melalui salah satu isu akan dibahas dalam pertemuan nanti, Dirjen Hamlir Farid mengatakan bahwa budaya menjadi faktor pendorong untuk gaya hidup berkelanjutan.

Selama pandemi Covid-19, masyarakat mulai kurang memerhatikan kebudayaan lagi karena tidak adanya kegiatan atau aktivitas berkaitan budaya. Selain itu, gaya hidup yang berubah dan cenderung berada di dalam suatu ruangan menjadi salah satu dampak mengapa masyarakat kurang memerhatikan kebudayaan. Biasanya, ini sering terjadi pada kalangan anak muda.

Namun, berkat adanya acara G20 ini, pemerintah mulai mendorong masyarakat untuk ikut berpartisipasi dalam G20, terutama kalangan anak muda. Bagaimana pun, anak muda akan menjadi pewaris selanjutnya dalam menjaga budaya sudah diwariskan secara turun-temurun ini.

Budaya tidak hanya terpaku ke satu bidang saja, tetapi berbagai bidang lainnya, seperti lingkungan, sosial, ekonomi, dan pariwisata. Pengaruh budaya memang cukup besar karena budaya seperti elemen penting dalam bidang apa pun, apalagi budaya tidak hanya membicarakan tentang kultur saja.

Oleh karena itu, presidensi G20 menjadikan budaya sebagai peran penting dalam membuka peluang bagi negara lain dalam mengenal budaya mereka. Selain terjalinnya hubungan antar negara, kita bisa juga mengenalkan budaya kita pada mereka. Ini juga menjadi salah satu cara untuk memulihkan gaya hidup lama untuk dilanjutkan dalam kehidupan atau menciptakan gaya hidup baru dalam kehidupan berkelanjutan.

Bagaimana pun, budaya akan terus berkembang karena terciptanya berbagai gaya hidup yang dipengaruhi oleh banyak faktor dan memerlukan adaptasi. Tanpa kita sadari, budaya yang kita memiliki bisa menjadi peran kuat untuk memulihkan kehidupan berkelanjutan yang diinginkan oleh dunia setelah pandemi Covid-19 ini.

Sumber Bacaan: