Kuliah S2 Pendidikan Bakalan Ngapain Aja, sih?

Kuliah S2 Pendidikan Bakalan Ngapain Aja, sih?

Kerja sama dalam memecahkan masalah | Unsplash (Mimi Thian)

Studi Magister atau sering disebut kuliah S2 merupakan lanjutan studi setelah seseorang memperoleh gelar S1. Di zaman yang berkembang seperti sekarang, beragam aspek kehidupan dituntut untuk mengalami pembaruan, salah satunya ada pada lini pendidikan.

Berbeda dengan zaman dahulu yang menganggap bahwa pendidikan cukup didapatkan saat sarjana saja, sehingga peminat studi lanjut S2 bahkan S3 masih sangat sedikit. Namun, kini semua telah berubah, seperti yang dapat dilihat pada pada universitas-universitas di Indonesia yang menerima banyak sekali mahasiswa magister setiap tahun.

Hal tersebut menjadi bukti bahwa masyarakat Indonesia mulai sadar akan pentingnya melanjutkan studi ke jenjang yang lebih tinggi lagi. Selain menambah ilmu pengetahuan, pilihan untuk lanjut studi S2 menjadi persyaratan untuk menjadi dosen atau tenaga pendidik di Universitas. Sehingga, para calon mahasiswa akan memilih jurusan yang berafiliasi dengan ilmu pendidikan, atau disebut dengan S2 Pendidikan.

Ada beberapa perbedaan khusus pada jurusan S2 Pendidikan dengan jurusan nonpendidikan yang perlu SohIB pahami, khususnya bagi kalian yang memiliki keinginan untuk melanjutkan studi S2. Apa saja? Simak penjelasan berikut!

Mahasiswa Lebih Aktif dalam Pertemuan Kuliah

Keaktifan Mahasiswa di Kelas | Unsplash (Antenna)

SohIB yang ingin melanjutkan studi S2 Pendidikan perlu memahami perbedaan yang akan kalian dapatkan saat kuliah S1 dulu. Hal pertama adalah, dosen memimpin jalannya perkuliahan hanya pada pertemuan pertama di setiap semester. Poin-poin yang akan disampaikan sekitar kontrak kuliah, hingga pembagian jadwal mahasiswa untuk mneyampaikan materi pada pertemuan berikutnya.

Tujuan dari pelaksaan ini adalah melatih mahasiswa untuk paham dengan metode mengajar apabila kelak menjadi seorang dosen. Jadi, selain mengasah kemampuan public speaking, mahasiswa dapat berpikir secara kritis dan ilmiah. Kedua, teman sekelas dan dosen akan memosisikan diri sebagai mahasiswa yang akan bertanya tentang seluk-beluk pemaparan materi, dan juga sebagai pengulas yang akan memberikan kritik maupun saran.

Tahap ini sering kali menjadi momok menakutkan bagi saat masih berada disemester pertama, khususnya mahasiswa yang tidak terbiasa berbicara di depan orang banyak.

2. Menulis dan Mempublikasikan Artikel di Jurnal

Mengetik Jurnal | Unsplash (Christin Hume)

Menulis artikel jurnal merupakan kewajiban saat menjadi mahasiswa S2 maupun S3. Hal ini merupakan hal umum dilakukan baik pada ilmu pendidikan maupun nonpendidikan, karena menjadi salah satu persyaratan untuk mendapatkan gelar magister maupun doktor.

Pada jenjang S2, SohIB akan dibimbing bagaimana menulis artikel yang baik, melakukan penelitian, hingga menerbitkan artikel pada jurnal bereputasi. Beberapa Universitas mewajibkan syarat lulus adalah dengan publikasi pada jurnal nasional Sinta 2/3 hingga jurnal Internasional dan Scopus.

Nah, bagi SohIB yang memiliki keinginan untuk melanjutkan studi S2, harus persiapkan diri sejak sekarang dengan rajin membaca jurnal dan melakukan penelitian skala kecil. Mengapa perlu?

Agar kalian bisa menyesuaikan secara cepat bagaimana menulis sebuah artikel di jurnal nantinya, karena hingga sekarang, masih banyak mahasiswa S2 yang kesulitan dalam hal publikasi jurnal. Ingat, mempublikasikan artikel di jurnal Sinta 2 ataupun Scopus bukanklah hal yang mudah apabila tanpa persiapan.

3. Menulis Buku Pembelajaran/Pengayaan

Buku | Unsplash (Daria Nepriakhina)

Sebagai mahasiswa S2 Pendidikan, SohIB nantinya akan diwajibkan membuat sebuah karta tulis berupa buku pelajaran atau buku pengayaan yang berisi materi yang sesuai dengan jurusan kalian.

Contohnya, apabila SohIB kuliah pada Jurusan Magister Pendidikan Bahasa Indonesia, kalian dapat membuat sebuah buku tentang keterampilan menulis atau membaca puisi dan cerpen.

Salah satu kesulitan bagi mahasiswa adalah bagaimana mengaitkan keterampilan tersebut dengan metode atau strategi pembelajaran seperti; Ekspositori, Inkuiri, Mind Mapping, dan Problem Based-Learning

 Hal ini berkaitan dengan pengembangan sebuah bahan ajar, yang nanti akan digunakan oleh guru saat memberikan materi pada siswa. Untuk SohIB yang tertarik kuliah S2 Pendidikan, mulailah membiasakan diri untuk rajin membaca buku yang sesuai dengan ilmu yang kalian gunakan. 

4. Meneliti Fenomena Berkaitan dengan Ilmu Pendidikan dan Nonpendidikan

Penerapan Pembelajaran di Kelas | Doc. SMA Dwiwarna

Mungkin masyarakat umum berpikir bahwa kuliah S2 hanya akan menjadi dosen atau pengajar, sehingga dalam pelaksanaan perkuliahannya hanya akan diisi dengan menulis, membaca, dan praktikum mengajar. Padahal kenyataannya tidak seperti itu, di mana mahasiswa juga mengambil peran sebagai seorang peneliti. Sebagai mahasiswa S2 Pendidikan, SohIB akan diwajibkan melakukan penelitian mengenai pembelajaran, hingga hal murni yang berkaitan dengan jurusan kalian.

Sebagai contoh, mahasiswa Magister Bahasa dan Sastra Indonesia dapat melakukan penelitian mengenai pembelajaran dan praktik di kelas, serta melakukan penelitian bidang kebahasaan dan kesusastraan Indonesia dan daerah.

Adapun contoh lain yaitu mahasiswa Magister Pendidikan Biologi, yang akan melakukan penelitian pembelajaran dan praktik di kelas, tetapi bisa juga melakukan penelitian di sektor pertanian, pangan, ataupun peternakan. Hal ini karena biologi merupakan bagian dari ilmu alam. Inilah kenapa lanjut studi S2 menjadi sarana pengembangan ilmu yang tidak kita dapatkan ketika S1 dulu. 

5. Aktif Pada Kegiatan Seminar Nasional dan International

Seminar Pendidikan | Unsplash (Dom Fou)

Seminar merupakan pertemuan para akademisi dan peneliti untuk mempresentasikan hasil penelitian mereka berupak makalah/artikel pada forum yang besar. Ketika SohIB menjadi mahasiswa S2 nantinya, kalian akan sering mengikuti kegiatan seminar yang di mana hal tersebut bisa menjadi kewajiban meskipun hanya menjadi peserta.

Adapun keuntungan dalam mengikuti seminar sebagai pemakalah antara lain; menambah nilai pada matakuliah tertentu, menjadi salah satu syarat kelulusan, menambah koleksi karya ilmiah, mendapat sertifikat pemakalah, hingga menjalin relasi dengan banyak peneliti.

Pada tahap ini, sebaiknya SohIB gunakan dengan sebaik mungkin untuk belajar dan menunjukan kemampuan kalian sebagai calon peneliti muda.

6. Menulis Tesis

Seminar Pendidikan | Unsplash (Nick Morrison)

Sama seperti ketika S1 di mana SohIB harus melalui tahap skripsi yang penuh dengan perjuangan dan drama, saat S2 nanti kalian harus menyelesaikan tugas akhir yang disebut dengan Tesis.

Berbeda dengan skripsi, tesis merupakan karya ilmiah yang lebih mendalam lagi dengan tingkat analisis di atas skripsi. Jadi, buat SohIB yang pernah atau akan menggunakan jasa joki skripsi, sebaiknya hindari, dan segeralah perbaiki diri serta percaya akan kemampuan kalian. 

Itu tadi hal-hal yang akan SohIB lakukan apabila nanti menjadi mahasiswa S2 Pendidikan. Apapun yang akan kalian jalani, jangan jadikan sebagai momok hingga membuat kalian merasa down sebelum mencoba.

Selagi kalian memiliki semangat dan keinginan yang besar, percayalag kalian pasti bisa melewati semuanya hingga mendapatkan gelar Magister Pendidikan. Good Luck!