Kolaborasi Untuk Pemulihan Ekonomi Kota Bandung

Kolaborasi Untuk Pemulihan Ekonomi Kota Bandung

Bandung Kota Kenangan | dok. pribadi (Faradiba)

#SobatHebatIndonesiaBaik #JadiKontributorJadiInspirator #BerbagiMenginspirasi #SohIBBerkompetisiArtikel

Bandung adalah kota yang terkenal dengan berbagai citra yang disematkan padanya. Fashion, Kuliner, dan Pariwisata seakan melekat pada Kota Bandung. Meskipun sebagian besar tempat wisata terdapat di luar wilayah adminstrasi Kota Bandung seperti Lembang, Pangalengan, dan Ciwidey, namun keberadaan tempat wisata tersebut juga turut berperan dalam menggerakkan perekonomian di Kota Bandung. Kota Bandung juga dikenal sebagai kota kreatif dan menjadi salah satu kota inisiator smart city di Indonesia yang digagas oleh Walikota Bandung Ridwan Kamil pada tahun 2013. Namun kondisi Pandemi Covid-19 yang mulai merebak di awal tahun 2020 memberikan pukulan bagi semua pihak. Kebijakan pembatasan aktivitas berdampak pada penurunan produktivitas di berbagai sektor.

Museum Konferensi Asia Afrika yang terdapat di Kawasan Heritage Kota Bandung
Museum Konferensi Asia Afrika yang terdapat di Kawasan Heritage Kota Bandung | dok. pribadi (Faradiba)

Kebijakan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) dan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) yang ditetapkan oleh pemerintah untuk mencegah penyebaran virus Covid-19 berdampak pada berkurangnya aktivitas ataupun pergerakan masyarakat. Penutupan pusat perbelanjaan, tempat wisata, dan pembatasan layanan dine in di rumah makan atau restoran mengakibatkan banyak karyawan yang diberhentikan sementara. PSBB juga memengaruhi aktivitas di sektor pendidikan sehingga mulai diterapkan sistem pembelajaran jarak jauh (PJJ). Penerapan PJJ tersebut memiliki dampak terhadap perekonomian masyarakat secara tidak langsung. Para pedagang disekitar fasilitas pendidikan seperti kampus dan sekolah menjadi sepi pembeli. Akibatnya para pedagang mengalami penurunan omset penjualan. 

Pedagang Seblak di Jalan Ganesha Depan Kampus ITByang Tutup pada Masa PSBB
Pedagang Seblak di Jalan Ganesha yang Tutup pada Masa PSBB | dok. pribadi (Faradiba)

Upaya pemulihan ekonomi mulai dilakukan pemerintah dengan adanya relaksasi di berbagai sektor pada tahapan Adaptasi Kebiasaan Baru (AKB) atau New Normal. Pusat perbelanjaan dan tempat wisata mulai dibuka kembali dengan menerapkan beberapa aturan untuk mencegah penularan virus Covid-19. Selain itu beberapa kegiatan dilakukan secara hybrid dan virtual. Upaya pemulihan yang dilakukan oleh pemerintah tentu saja butuh dukungan dari berbagai pihak yang dapat berkontribusi dengan perannya masing-masing. Kolaborasi merupakan kunci utama dalam upaya pemulihan ekonomi akibat Pandemi Covid-19. Urgensi kolaborasi juga disampaikan oleh Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto melalui siaran pers HM.4.6/234/SET.M.EKON.3/08/2021 tanggal 24 Agustus 2021 tentang Kolaborasi Merupakan Kunci Pemulihan Ekonomi Nasional yang dikutip dari ekon.go.id.

Pusat Perbelanjaan Cihampelas Walk yang mulai buka pada tahapan AKB
Pusat Perbelanjaan Cihampelas Walk yang mulai buka pada tahapan AKB | dok. pribadi (Faradiba)

Pada level pemerintahan kolaborasi antar perangkat daerah menjadi hal yang krusial. Badan Perencanaan Pembangunan, Penelitian dan Pengembangan (Bappelitbang) sebagai perangkat daerah yang bertanggungjawab dalam perencanaan dan pembangunan daerah memiliki peran yang sangat penting dalam mengoordinasikan program dan kegiatan perangkat daerah lainnya yang mendukung pemulihan ekonomi. Perangkat daerah yang sangat terkait dengan pemulihan ekonomi antara lain Dinas Perdagangan dan Perindustrian, Dinas Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah, Dinas Kebudayaan dan Pariwisata, Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian, Dinas Sosial, Dinas Ketenagakerjaan, serta Dinas Komunikasi dan Informatika.

Kota Bandung sebagai inisiator kota cerdas telah didukung oleh pengembangan TIK yang mumpuni sehingga transformasi digital pada tahapan AKB akan lebih mudah diterapkan. Beberapa kegiatan yang dilakukan oleh pemerintah untuk pemulihan ekonomi antara lain Bandung Great Sale, Pasar Kreatif Bandung serta program SEIN FARM (Sekemala Integrated Farming). Bandung Great Sale dan Pasar Kreatif Bandung mendorong pulihnya sektor perdaganagan, UMKM dan industri perhotelan dan pariwisata. Sementara itu SEIN FARM merupakan wisata edukasi pertanian yang bertujuan untuk memberikan edukasi kepada pengunjung dalam mewujudkan ketahanan pangan. Kegiatan tersebut tidak terlepas dari digitalisasi layanan seperti reservasi online untuk mengunjungi SEIN FARM serta berburu diskon dalam kegiatan Bandung Great Sale secara online.

Kolaborasi tidak hanya dilakukan pada level pemerintah Kota Bandung namun juga diperlukan kerjasama dengan pemerintah kabupaten kota di sekitarnya seperti Kabupaten Bandung dan Kabupaten Bandung Barat yang memiliki daya tarik wisata. Kolaborasi dengan Pemerintah Provinsi Jawa Barat dan Pemerintah Pusat juga memiliki peran penting dalam mewujudkan pemulihan ekonmi Kota Bandung. Kolaborasi dengan pihak swasta dan dunia usaha seperti Asosiasi Pusat Perbelanjaan Indonesia (APPBI) dan Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI), serta media massa akan sangat mendukung percepatan pemulihan ekonomi Kota Bandung. Pada akhirnya dapat ditarik kesimpulan bahwa kolaborasi merupakan elemen penting yang dapat menjadikan Kota Bandung cerdas dan tangguh dalam pemulihan ekonomi akibat Pandemi Covid-19.