Kehidupan di Perkuliahan dan di Sekolah Berbeda, Jangan Kaget!

Kehidupan di Perkuliahan dan di Sekolah Berbeda, Jangan Kaget!

Kehidupan kampus dan sekolah bisa sangat berbeda | Sumber: Unpsplash (Siora Photography)

Beberapa dari SohIB mungkin pernah mempertanyakan, apakah kehidupan di perkuliahan dan sekolah itu berbeda? Jawabannya adalah ya dan tidak. Bisa dibilang, menjadi mahasiswa adalah gerbang awal seseorang dianggap cukup dewasa untuk memilih jalan hidupnya.

Kalau di usia 17 tahun, mungkin kamu sudah bisa dipercaya untuk mempunyai Surat Izin Mengemudi (SIM). Namun, ketika menjadi mahasiswa, akan lebih banyak hal lagi yang dipercayakan kepada dirimu. Dan salah satu yang paling terasa di bagian ini adalah ketika mengenyam pendidikan di kampus. Mau tahu apa saja?

Kamu Menentukan Sendiri yang Ingin Dipelajari

Tentukan sendiri pilihan dan jalan hidupmu
Tentukan sendiri pilihan dan jalan hidupmu | Sumber: Unsplash (Firmbee.com)

Ketika menjadi anak sekolah, baik mata pelajaran, guru, kelas, jadwal pelajaran, hingga buku bahan ajar sudah ditentukan dari satuan pendidikan. Singkatnya, kita ‘hanya’ perlu fokus belajar. Namun, akan sangat berbeda dengan kehidupan kuliah.

Banyak universitas yang menerapkan kebijakan kita menentukan sendiri mata kuliah apa yang diambil. Nggak hanya itu aja. Siapa dosen yang ingin kita tuju pada matkul tersebut sampai berapa hari kita ingin masuk kuliah dalam seminggu, SohIB sendiri yang mengaturnya.

Nggak heran, banyak mahasiswa yang kalang kabut menjelang peng-input-an mata kuliah. Sebab, mereka harus pandai mengincar kelas-kelas yang sesuai dengan rencana studi atau mendapatkan kelas yang dosennya ‘baik hati’. Gimana, yang ini valid nggak?

Sebelum Berangkat Study Abroad, Persiapkan 5 Hal Ini!

Kesempatan Absen Kelas yang Terbatas

Kalau di sekolah, bobot absensi sebetulnya tidak terlalu kentara dalam rapor. Guru biasanya hanya akan bertanya alasan kita tidak masuk apabila terlalu lama. Namun, di kampus, dosen sering tidak menyadari mahasiswa yang tidak masuk. Alasannya karena mereka mempunyai mahasiswa yang super banyak dan bisa saja peserta belajarnya berasal dari lintas semester.

Kemudian, setiap mata kuliah punya batas absen tertentu, misalnya maksimal tidak masuk kelas 2 kali dalam satu semester. SohIB tidak boleh menyepelekan aturan yang satu ini, sebab kalau ketahuan melanggar, bisa-bisa kita tidak bisa ikut ujian mata kuliah itu.

Nggak Pakai Seragam Lagi!

Ini adalah perbedaan yang paling kentara antara universitas dan sekolah. Perkuliahan means kamu tidak perlu memakai seragam lagi. Pakaian boleh bebas dipakai, selama masih menjaga norma kesopanan, seperti tidak memakai kaos santai, mengenakan pakaian berkemeja dan celana panjang, bersepatu, atau mengenakan aksesoris yang terlalu mencolok.

Mengecat rambut atau mengikuti tren fashion boleh-boleh saja. Namun, jangan berlebihan, ya. SohIB harus tetap santun dan mengingat kembali bahwa tujuan utamamu kuliah adalah menuntut ilmu.

Tiba-tiba Ingin Menikah

Menikah adalah momen sakral yang akan mengubah seluruh hidup kita
Menikah adalah momen sakral yang akan mengubah seluruh hidup kita | Sumber: Unsplash (Andrew Itaga)

Bagi beberapa orang, poin ini adalah momen yang tidak terduga. Siapa yang menyangka, tujuan kita untuk fokus belajar justru menemukan cinta dan ingin segera mengabadikannya dalam sebuah ikatan seumur hidup?

Terkadang, ada juga yang merasa sudah kehilangan semangat, kemudian merasa mau menikah untuk menemukan motivasi lagi. Ada juga yang sudah dalam perencanaan untuk menikah muda. Apapun itu, hadapi dan pikirkan dengan penuh kebijaksanaan. Jangan sampai kamu kehilangan esensi pernikahan itu sendiri dan mengabaikan tanggung jawab di depanmu.

6 Akibat dari Kamu Terus Menunda Menyelesaikan Skripsi

Hidup di Perantauan dan Perlu Beradaptasi Lagi

Bisa dibilang, mungkin hampir setengah anak kuliah berasal dari berbagai daerah. Artinya, besar kemungkinan mahasiswa tinggal di perantauan. Adaptasi lingkungan sangat perlu dilakukan. Sebab, tempat itulah yang akan menjadi ‘sahabat’ kita selama setidaknya 4 tahun ke depan. Belum lagi, kamu harus terbiasa dengan adat sosial yang berbeda, bahasa, makanan, dan masih banyak lagi. 

Kamu Lebih Banyak Merenungi Diri

Seperti yang sudah disinggung sebelumnya, kampus adalah tempat di mana orang mulai mencari dan menemukan jati dirinya. Kita akan makin sering merenung dan mempertanyakan tentang diri. Apa yang aku mau? Aku ingin bekerja di mana? Akankah aku menjadi sukses seperti orang tua? Dan masih banyak lagi. Quarter life crisist mungkin terjadi di tahap tersebut.

Terkadang, ada orang yang kemudian berubah jadi lebih pendiam, suka menyendiri, sampai mudah merasa stress. Kalau suatu saat SohIB mengalami hal ini atau ada teman yang begitu, jangan sendiri, ya. Terimalah situasimu, tetapi jangan biarkan diri terlarut dalam situasi tersebut.

Lebih Mandiri

Lebih mandiri karena kamu juga sudah semakin dewasa
Lebih mandiri karena kamu juga sudah semakin dewasa | Sumber: Unsplash (Kevin Lee)

After all, pada akhirnya, secara otomatis kita dituntut dan tertuntut untuk lebih mandiri. SohIB belajar untuk menggantungkan harapan dan mengandalkan diri sendiri. Sisi baiknya adalah kamu akan menemukan banyak potensi baru yang mungkin saja terpendam selama ini karena belum dicoba. Pantas saja, banyak mahasiswa yang kemudian prestasinya sangat melejit begitu masuk kampus. Bahkan, melebihi ketika dia di sekolah dulu!

Lakukan 6 Hal Ini Sebelum Lulus Kuliah, Jangan Sampai Menyesal!

Jangan lupa untuk terus ikuti artikel-artikel seru lainnya hanya di sohib.indonesiabaik.id, ya! Banyak lo, informasi menarik nan lengkap yang harus banget kamu baca.

Nggak hanya itu aja! Jika kamu memiliki passion di bidang kepenulisan dan ingin senantiasa berkembang, join jadi kontributor SohIB dan dapatkan banyak benefit-nya!

Oiya, SohIB.id juga punya komunitas keren yang selalu aktif memberikan berbagai pelatihan, webinar, diskusi, dan bagi-bagi merchandise cantik, lo! Semuanya gratis! Skuy, langsung gabung aja di siniSalam Sobat Hebat Indonesia Baik(AJ)