Kedaulatan Santri (KESAN) Aplikasi Inovatif Besutan Kaum Santri untuk Menemai Ibadah Kaum Muslim

Kedaulatan Santri (KESAN) Aplikasi Inovatif Besutan Kaum Santri untuk Menemai Ibadah Kaum Muslim

Aplikasi KESAN

#SobatHebatIndonesiaBaik #JadiKontributorJadiInspirator #BerbagiMenginspirasi #SohIBBerkompetisiArtikel

Kelompok pemuda sedang berolahraga
Aktivitas para pemuda | Dokumentasi Pribadi

Pergerakan pemuda tidak dapat dipungkiri memilki peran yang besar dalam sejarah bangsa Indonesia. Inisiasi kemerdekaan dimulai dari kesadaran pemuda akan kondisi bangsa yang pada masa itu tidak berdaya menghadapi penjajah. Melalui sumpah yang menyatukan pergerakan pemuda dari berbagai daerah yaitu sumpah pemuda gerakan kemerdekaan terus dikobarkan. Hingga pada akhirnya tanggal 17 Agustus 1945 deklarasi kemerdekaan Indonesia dikumandangkan oleh para pemuda melalui Soekarno dan Hatta. Pada masa-masa setelah kemerdekaan pembangunan negeri juga dipimpin oleh para pemuda. Di masa kini hingga masa yang akan dating peran pemuda sangat signifikan dalam menentukan arah bangsa kedepannya. 

Menurut UU RI Nomor 40 Tahun 2009 pemuda adalah warga negara Indonesia yang memasuki periode penting pertumbuhan dan perkembangan yang berusia 16 tahun sampai 30 tahun. Dengan kata lain pemuda merupakan kelompok dalam masyarakat yang secara usia sangat produktif untuk memberikan dampak kepada kondisi bangsa secara luas. Indonesia rupanya sangat diuntungkan dengan komposisi pemuda yang besar. Kondisi bonus demografi memberikan prospek yang besar dalam proses kemajuan bangsa kedepan. Sangat disayangkan jika bonus demografi tidak bisa dimanfaatkan dengan baik oleh para pemangku kebijakan.

Para santri dalam suatu pesantren
Pemuda dari kalangan santri | Dokumentasi Pribadi

Pemuda berasal dari berbagai kalangan atau kelompok dalam kemajemukan bangsa. Santri merupakan sekelompok pemuda yang belajar ilmu agama serta ilmu lainnya kepada guru yang disebut kyai dalam pesantren. Santri dikatakan pemuda karena umur ideal santri untuk mengaji berada dalam rentang umur 15 – 30 tahun. Kehadiran santri sudah cukup lama bahkan jauh sebelum kemerdekaan. Dalam sejarahnya para pembawa dakwah islam di pulau Jawa mengumpulkan para pengikut yang kemudian dikenal dengan sebutan santri. Namun seiring berkembangnya agama islam para calon santri yang hendak mengaji ilmu agama akan mendatangi kyai. Saat jumlah santri yang ingin mengaji bertambah makin banyak serta keinginan kuat mereka untuk selalu dekat dengan kyai dibangunlah bangunan yang disebut pesantren. Dari pesantren-pesantren inilah lahir para ulama pemimpin dakwah islam yang mendatangkan kebajikan serta keharmonisan bagi bangsa.

Peran santri sangat besar dalam perjuangan merebut dan mempertahankan kemerdekaan bangsa. Salah satu contoh adalah dalam perang Surabaya dimana para santri melalui komando kyai dengan gagah berani bergerak maju menghadapi penjajah. Banyak contoh perjuangan santri-santri lainnya dari berbagai daerah demi kedaulatan bangsa Indonesia. Tokoh di kalangan santri semisal KH. Hasyim Asy’ari membuktikan kesetiaan kaum santri bagi bangsa Indonesia yang kemudian melahirkan organisasi kemasyarakatan Nahdlatul Ulama (NU). NU pada mulanya didirikan dalam rangka misi keagamaan untuk memberantas praktik-praktik agama yang salah di masyarakat. Pendiri NU merupakan kyai dan ulama yang notabene juga pernah menjadi santri punya peran yang besar untuk melahirkan kemaslahatan atau kemakmuran rakyat. Hingga saat ini kalangan santri baik yang tergabung dalam gerakan NU atau tidak tetap berdiri di garis terdepan dalam menjaga keutuhan bangsa. 

Masyarakat Indonesia sebagian besar beragama islam dan taat dalam menjalankan syariat agama. Agama islam yang menjadi mayoritas di masyarakat Indonesia tidak luput dari peran besar para pembawa islam yang menyatu dengan kebudayaan Indonesia. Dapat kita lihat dalam berbagai pameran kebudayaan di daerah beberapa mengandung filosofi dalam ajaran agama islam. Tradisi Sekaten di Yogyakarta yang menampilkan tumpeng nasi berukuran besar beserta lauk pauk dan sayur mayur di kerumunan manusia diperingati dalam rangka hari kelahiran Nabi Muhammad SAW. Tidak berlebihan bila dikatakan masyarakat indonesia berbudaya dan beragama dalam satu bingkai yang sama. Walaupun tidak dapat disimpulkan budaya merupakan bagian dari praktik agama.   

Dalam menjalankan aktivitas ibadah masyarakat dipandu oleh para pemuka agama seperti ustadz atau kyai. biasanya setelah solat berjamaah atau pada waktu tertentu ada halaqah kajian agama islam. Materi agama yang dibawakan dalam majelis dan halaqah ilmu bagi masyarakat pada umumnya mengenai aktivitas ibadah sehari-hari serta materi penguatan akidah. Berbeda dengan santri atau yang belajar khusus di sekolah agama kajian agama di masyarakat lebih fleksibel dan cenderung tidak memaksa. Bagi orang-orang yang ingin belajar ilmu agama lebih dalam namun tidak mempunyai waktu lebih untuk belajar agama di pesantren atau sekolah agama akan kesulitan. Apalagi kajian agama yang dilaksanakan di majelis-majelis ilmu hanya dilakukan dalam waktu dan pembahasan yang terbatas.

Perwakilan santri bersama pendiri Aplikasi KESAN
Founder Aplikasi KESAN, bersama KESAN membangun negeri | Dokumentasi Pribadi

Era digitalisasi yang terus merangsek masuk dalam kehidupan masyarakat meninggalkan jejak potensi bagi orang-orang yang jeli menangkap peluang. Bagi sebagian orang era digital memberikan keuntungan untuk mendatangkan untung atau cuan. Namun perangkat-perangkat digital tidak hanya digunakan untuk kegiatan yang bersifat ekonomi saja. Jika dimanfaatkan dengan baik perangkat digital dapat digunakan untuk mengatasi berbagai problem atau masalah di masyarakat. Banyak aplikasi digital yang telah membantu mengatasi kemiskinan melalui aplikasi donasi atau mengangkat derajat profesi petani dengan aplikasi berbasis pertanian. Dari beberapa kata kunci yang telah disebutkan diatas yaitu pemuda, santri, masyarakat yang religious, dan era digital seorang lulusan pesantren merilis aplikasi berbasis kesantrian yaitu KESAN. Aplikasi KESAN memberikan kemudahan bagi masyarakat yang ingin mendalami ilmu agama maupun melaksanakan praktik agama dengan lebih mudah melalui fitur-fitur di dalam aplikasi. Sebuah langkah brilian yang membawa ilmu dan praktik agama dalam media yang mudah diakses bagi setiap orang.KESAN telah memberikan dampak yang luas bagi segenap masyarakat untuk menjalankan syariat agamanya dengan lebih mudah. Sebagaimana misi islam untuk menjadi rahmatan lil alamin KESAN menyediakan jalan menuju tujuan tersebut. Ide dan produk dari aplikasi kesan menunjukkan kekuatan pemuda terutama santri dalam menghasilkan manfaat yang besar bagi kebutuhan masyarakat saat ini. Diharapkan melalui semangat yang sama santri-santri lainnya dapat memberikan dampak yang luas bagi bangsa.