Pantau Karhutla, Menggunakan Cloud Computing Platform

Pantau Karhutla, Menggunakan Cloud Computing Platform

Pesawat pemadam kebakaran berusaha memadamkan kebakaran hutam | Foto: (Yonatan Sindel/Flash90)

#SobatHebatIndonesiaBaik #JadiKontributorJadiInspirator #BerbagiMenginspirasi

#SohIBBerkompetisiArtikel

Halo sahabat SohIB, Kamu sudah tahu belum bahwa Hutan merupakan salah satu paru-paru dunia yang kita harus lindungi loh! karena hutan memberikan kita udara oksigen yang baik untuk pernafasan kita. Hutan juga memiliki peran penting yang harus kita jaga untuk keberlangsungan hidup kita di bumi demi mencapai penghijauan global maupun keseimbang ekosistem tumbuhan dan binatang yang hidup di Bumi. Demi tujuan itu tercapai maka diperlukan upaya agar hutan tetap terlindungi dari ancaman salah satunya yaitu, Kebakaran Hutan dan Lahan (Karhutla).

Kasus Karhutla di Indonesia

Petugas mencoba memadamkan kebakaran hutan di lahan gambut | Foto: (Muhammad Fajri/Xinhua Press/Corbi)

Pada tahun 2018, Indonesia menjadi sorotan dunia akibat bencana kabut asap yang melanda di Riau. Dampak yang disebabkan karhutla bertebaran hingga ke negara tetangga seperti, Malaysia dan Singapura. Tak hanya itu, jarak pandang pun menjadi terbatas dengan kualitas udara yang masuk ke tingkat level berbahaya. Pemerintah terus mencoba untuk mencari titik terjadinya karhutla (hotspot) akan tetapi dikarenakan minimnya fasilitas maka mendeteksi titik hotspot pun menjadi restriktif. Ini menyusahkan pemerintah untuk memadamkan titik hotspot karhutla dikarenakan api yang terus datang tidak terduga. Pemerintah memerlukan infrastruktur monitoring dan pengawasan yang memerlukan komputer super canggih dengan kemampuan komputasi dengan memori yang besar untuk pengolahan gambar dan proses klasifikasinya. Namun banyak organisasi pemerintah yang belum memiliki komputasi dengan kemampuan super canggih. Ini mengarah pada permasalahan Geo Big Data dan menuntut teknologi sumber daya baru yang mampu menangani citra satelit dalam jumlah besar. Secara khusus, munculnya sumber daya cloud computing, seperti Google Earth Engine (GEE) yang mengatasi permasalahan Geo Big Data ini.

Citra Satelit dan Cloud Computing Platform

Ilustrasi Text Editor di Google Earth Engine

GEE memanfaatkan citra satelit sebagai pemantauan. Apa itu citra satelit? Dilansir dari Mapvisionindo.com Citra satelit merupakan gambaran permukaan bumi hasil perekaman satelit yang berada di luar angkasa berjarak ratusan kilometer dari bumi. Untuk pengelohan data satelit kita menggunakan teknik remote sensing dengan memanfaatkan GEE yang digunakan untuk mengolah data dan algoritma untuk memproses data. Google Earth Engine merupakan cloud computing platform yang bisa diakses di web browser di perangkat komputer maupun smartphone kamu seperti Chrome, Safari, Mozilla Firefox, dll. Kamu bisa mengaksesnya dengan mengeklik Earth Engine lalu daftar menggunakan akun google dan kamu bisa mengakses semua fitur yang tersedia.

Di sini kita  memonitoring karhutla memanfaatkan satelit MODIS (Moderate-Resolution Imaging Spectroradiometer) dan FIRMS (Fire Information for Resource Management System) sebagai dataset yang disediakan oleh Badan Penerbangan dan Antariksa Amerika Serikat. FIRMS mengupdate datanya dengan periode waktu 3 jam sekali dengan kemampuan untuk mengidentifikasi citra dengan resolusi spasial 1000 meter.

Metode

Red Pixel: Titik Hotspot Karhutla | Data Peta 2022 Google

Penulis melakukan pemrosesan dan komputasi data citra satelit menggunakan GEE yang memungkinkan pengolahan secara cloud dan pararel di server Google dengan lancar dan cepat untuk mendapatkan data. Untuk mendapatkan data citra satelitnya kita memerlukan sedikit pemrograman menggunakan bahasa JavaScript. Hasil maps di atas  diambil dari  provinsi Riau dan sekitarnya karena daerah tersebut sering terjadinya karhutla setiap tahunnya. Apabila hasil klasifikasi telah didapatkan maka kita mengirimkan titik koordinat lokasi (sesuai red pixel) terjadinya karhutla ke petugas terkait untuk membantu pemadaman karhutla.

Karhutla merupakan bencana yang dapat berpengaruh terhadap kesehatan dan mematikan ekosistem di hutan karena dampak yang mematikan akibat asap yang mengandung gas beracun seperti Karbon Monoksida (CO) dan Sulfur Dioksida (SO2) yang mana apabila kita hirup membuat sistem pernapasan kita menjadi tidak sehat. Walaupun dampak yang diberikan merugikan banyak orang namun hingga hari ini, ada saja oknum yang tak bertanggung jawab membakar hutan dan lahan tanpa memikirkan konsekuensinya. Maka, dengan fitur GEE ini kini kita bisa mendeteksinya tanpa harus perlu memiliki komputer super canggih. Hanya dengan menggunakan web browser yang tersedia maka kita sudah bisa mendeteksi hotspot karhutla lalu melaporkan pada petugas yang terkait. Walaupun satelit MODIS hanya mampu mendeteksi 3 jam sekali untuk lokasinya, lebih baik terlambat daripada tidak sama sekali. Lebih lagi GEE bisa diakses untuk umum dan gratis untuk kebutuhan monitoring dan riset. Mari manfaatkan fasilitas GEE dengan pantau dan cegah karhutla demi tercapainya penghijauan global!