#SobatHebatIndonesiaBaik #JadiKontributorJadiInspirator #BerbagiMenginspirasi #SohIBBerkompetisiArtikel
Pemerintah Indonesia ternyata tengah menjalankan strategi 'terselubung' menyiapkan generasi muda untuk investasi masa depan.
Mengapa bisa demikian? bukankah kartu prakerja cuma program pemerintah untuk membantu masyarakat yang terkena dampak pandemi covid-19?
Dan bukankah kartu prakerja cuma sebagai wadah untuk membantu para pekerja yang terkena PHK akibat pandemi?
Ya, memang itu semua tidak salah. Kartu prakerja memang punya banyak manfaat seperti yang diketahui banyak orang.
Dilansir dari laman resmi prakerja.go.id, Program Kartu Prakerja bertujuan untuk mengembangkan kompetensi angkatan kerja, meningkatkan produktivitas dan daya saing angkatan kerja, serta mengembangkan kewirausahaan.
Sekadar tahu saja, Bila kamu dapat Kartu Prakerja, kamu bisa dapat bantuan pelatihan/pembekalan kompetensi kerja dan/atau kewirausahaan serta mendapatkan insentif yang diberikan secara nontunai.
Setiap penerima Kartu Prakerja akan mendapatkan paket manfaat total senilai Rp3.550.000, yang terdiri dari:
1. Bantuan biaya pelatihan sebesar Rp1.000.000 yang dapat digunakan untuk membeli aneka pelatihan di platform digital mitra termasuk SISNAKER.
2.Insentif yang akan ditransfer ke rekening bank atau e-wallet LinkAja, Ovo atau GoPay milik peserta.
Tapi tahukah anda, ternyata kartu prakerja juga bertujuan untuk menyiapkan generasi muda sebagai investasi masa depan Indonesia di bidang ekonomi dan ketenagakerjaan.
Hal ini lantaran para peserta kartu prakerja nantinya akan dapat bersaing dengan para pekerja lain, atau bahkan pekerja asing.
Mereka sudah memiliki bekal yang mumpuni, yang didapat dari pelatihan-pelatihan gratis yang ia dapat dari kartu prakerja.
Maka, dapat dipastikan di masa depan para alumni kartu prakerja akan berpeluang besar mendapat pekerjaan baik di dalam maupun luar negeri.
Kemungkinan lebih baiknya, para alumni kartu prakerja berpotensi membuka lowongan kerja baru untuk pekerja lain.
Hal ini tentu saja sangat membantu pemerintah dalam mengatasi masalah lapangan pekerjaan.
Selain itu, para penerima manfaat kartu prakerja mayoritas adalah lulusan SMA.
Seperti data yang dibeberkan oleh instagram @prakerja.go.id, bahwa hampir 56 persen penerima kartu prakerja semester pertama tahun 2021 adalah lulusan SMA.
Penerima program Kartu Prakerja pada semester I 2021 mencapai 2,81 juta orang yang terbagi dalam enam gelombang.
Penerima program Kartu Prakerja juga memiliki latar belakang pendidikan yang beragam. Mulai dari lulusan Sekolah Dasar (SD) hingga sarjana.
Berdasarkan unggahan dari akun Instagram @prakerja.go.id, berikut rinciannya:
1. SD (11 persen)
2. SMP (13 persen)
3. SMA (56 persen)
4. Diploma (5 persen)
5. Sarjana (15 persen)
Dari data di atas bisa terlihat bahwa lulusan SMA lah yang paling banyak menerima manfaat kartu prakerja.
Biasanya, lulusan SMA memang banyak yang ingin segera mencari pekerjaan.
Dengan menerima manfaat kartu prakerja, para lulusan SMA bisa sangat berpotensi untuk membuka lapangan kerja baru.
Tentu saja ini merupakan investasi masa depan yang sangat bagus untuk pertumbuhan ekonomi Indonesia di masa depan.
Terlebih lagi, persaingan antar pekerja untuk mendapat pekerjaan saat ini cukup ketat.
Sehingga, kemungkinan besar para alumni kartu prakerja akan cenderung memilih untuk membuka lapangan pekerjaan saja.
Maka dapat disimpulkan, secara tidak langsung alias terselubung pemerintah telah menjalankan misi untuk menyiapkan generasi muda sebagai investasi masa depan.
Meski tujuan utama dari kartu prakerja ini adalah untuk membantu masyarakat khusus para pekerja yang terdampak oleh pandemi Covid-19.
Cerita dan kisah alumni kartu prakerja yang sukses membuka usaha setelah menerima pelatihan kartu prakerja, bisa anda lihat di instagram @prakerja.go.id.
1
2