Kondisi Sungai Kita di Hari Lingkungan Hidup Sedunia, Mari Tengok!

Kondisi Sungai Kita di Hari Lingkungan Hidup Sedunia, Mari Tengok!

Sampah masker di laut | Lucas Meneses/Pexels

#SobatHebatIndonesiaBaik #JadiKontributorJadiInspirator #BerbagiMenginspirasi 

Selamat Hari Lingkungan Hidup Sedunia, SohIB! Tepat pada tanggal 5 Juni 2023, seluruh dunia memperingati Hari Lingkungan Hidup Sedunia setiap tahunnya yang telah ditetapkan oleh Majelis Persatuan Bangsa-Bangsa (PBB) sejak tahun 1972, lo.

Dengan adanya hari peringatan lingkungan hidup tahun ini yang mengangkat isu sampah plastik, tentunya membangkitkan semangat seluruh masyarakat Indonesia hingga dunia untuk sadar akan pentingnya alam dan penghijauan Bumi.

Lingkungan yang bersih, udara yang sejuk, dan air yang jernih menjadi dambaan bersama, bukan? Namun, hal tersebut tidak dapat diwujudkan sendiri tanpa adanya kerja sama. Apalagi hanya menuntut tanggung jawab kepada pemerintah daerah untuk rutin mengelola sampah dan membuat kebijakan lingkungan.

Itu sama sekali tidak dapat menghasilkan dampak baik yang besar. Justru dengan kolaborasi yang dibangun atas kesadaran peran, mampu mewujudkan lingkungan hidup sesuai dambaan bersama.

Sampah di permukaan laut
Sampah di permukaan laut | 7inchs/Pexels

Tidak sulit, kok. Namun, memang perlu komitmen dan adanya gerakan bersama. Bahkan, kalau kamu seorang pelajar, mahasiswa, atau seorang pekerja, tetap bisa berkontribusi dengan cara mengurangi sampah plastik. Seperti membawa tempat makan dan minum dari rumah, menggunakan tas belanja, dan mengganti penggunaan tisu dengan sapu tangan. Tujuannya, agar kita dapat meminimalisir tercemarnya sampah. Nah, di Hari Lingkungan Hidup Sedunia ini, yuk tengok kondisi sungai kita!

5 Cara Mengurangi Sampah Plastik. Yuk, Mulai dari Sekarang!

Menengok Kondisi Sampah Sungai Ciliwung

Ke mana, sih air sungai itu mengalir? Mungkin itu menjadi pertanyaan yang hampir tidak pernah dipikirkan oleh masyarakat yang sering membuang sampah di sungai. Kita semua tahu bahwa air sungai mengalir hingga ke laut luas, kan SohIB? Sama halnya dengan sampah yang sengaja dibuang ke sungai hingga tak disadari merusak tumbuhan dan hewan di laut.

Meskipun banyak upaya daur ulang sampah, kebijakan, serta sistem pengelolaan sampah yang dibuat pemerintah, tetap saja sulit menyelesaikan persoalan sampah jika masyarakat belum sadar akan pentingnya kebersihan lingkungan.

Tentunya, untuk mencukupi ketersediaan air bersih dan udara sejuk bagi kehidupan saat ini hingga masa depan. Sebagai fakta, mari kita tengok kondisi Sungai Ciliwung yang mulai membaik, tetapi tergolong masih banyak sampah di bawah ini.

Sampah berserakan di pantai
Sampah berserakan di pantai | Agung Parameswara/baseimage

Dilansir dari liputan6.com, kabar Sungai Ciliwung yang mulai membaik karena jumlah sampahnya makin sedikit rupanya masih menjadi tempat pembuangan sampah terbuka, lo. Entah berasal dari ulah masyarakat sekitar atau jauh yang sengaja membuang sampah di Sungai Ciliwung.

Melalui aksi bersih Sungai Ciliwung yang melibatkan 36 komunitas dengan total 200 peserta yang bergerak di sekitar pinggir sungai menggunakan perahu karet di enam titik, berhasil mengumpulkan 780 kilogram sampah. Cukup mencengangkan, ya?  

Banyaknya sampah yang dikumpulkan pada aksi bersih Sungai Ciliwung rupanya berasal dari limbah sampah domestik rumah tangga, lo SohIB. Maka dari itu, penting sekali bagi kita untuk peduli dan mengedukasi sekitar akan perlunya mengurangi sampah dan bijak mengelola. Terutama sampah plastik yang sering diabaikan penggunaannya oleh masyarakat awam. 

Darurat Sampah Plastik di Laut, Ini yang Bisa Kita Lakukan!

Solusi Sampah Kita Bersama

Dari segala macam problematika sampah, sebenarnya kita dapat mulai mengambil langkah kecil sebagai solusi seperti mengurangi sampah, mendaur ulang, juga mengelola sampah organik dan anorganik. Terdengar sulit dan berat, ya SohIB? Memang iya jika dilakukan sendiri dan tanpa adanya komitmen. Namun, kamu bisa memulai dengan mengajak teman-teman yang peduli lingkungan untuk menerapkan bijak berplastik dan langkah pengelolaan sampah.

Tidak hanya itu, kamu juga dapat menginisiasi gerakan mengurangi sampah hingga membuat program bank sampah di lingkungan rumahmu. Caranya dengan menggalakkan anti plastik di setiap acara Rukun Tetangga, yakni mengganti air gelas kemasan dengan gelas yang dapat digunakan kembali. Berlaku juga untuk piring dan makanan kemasan yang dipilih. 

Mengelola sampah orgnaik dan anorganik
Mengelola sampah orgnaik dan anorganik | SHVETS/Pexels

Bagi program bank sampah, caranya dengan mengimbau kepada masyarakat sekitar untuk mengumpulkan sampah plastik jenis apapun, kertas, kardus, dan karton dalam keadaan bersih, hingga minyak jelantah yang kemudian disetorkan setiap satu atau dua pekan sekali. Sampah yang telah disetorkan akan dikumpulkan ke pengepul untuk didaur ulang. Masyarakat pun akan mendapat keuntungan berupa uang dari hasil sampah yang dikelola untuk didaur ulang. 

Jika di lingkungan masyarakatmu merupakan daerah pengrajin, bisa banget untuk memberdayakan ibu-ibu untuk mendaur ulang sampah menjadi tas atau lainnya yang memiliki nilai jual. Di samping lingkungan menjadi bersih, kerajinan yang dihasilkan dari sampah akan dapat meningkatkan perekonomian desa tersebut. Semoga kita selalu tergerak untuk cinta lingkungan dan mampu menjaganya sebaik mungkin, ya SohIB!