Kasus Penipuan Digital Makin Ramai, Begini Modusnya!

Kasus Penipuan Digital Makin Ramai, Begini Modusnya!

Awas, hacker mengincar data dan perangkat kita | Sumber: Unsplash (Towfiqu Barbhuiya)

Tahukah kamu, Kementerian Komunikasi dan Informatika atau Kominfo mencatat ada 1.730 konten penipuan online atau scamming selama Agustus 2018 - 16 Februari 2023 atau 5 tahun berjalan. Bahkan, kasus ini menimbulkan kerugian material bagi para korban yang angkanya sangat fantastis, yakni hingga Rp18 triliun rupiah.

8 Hal yang Jangan Dibagi di Media Sosial, Stop Lakukan!

Modus Penipuan Online di Indonesia Terbanyak

Modus penipuan online di Indonesia
Modus penipuan online di Indonesia | Sumber: Indonesia Baik

Sebuah studi dilakukan oleh CfDS UGM terhadap 1.700 responden di 34 provinsi pada Agustus. Hasilnya, ternyata sebanyak 66,6% pernah menjadi korban penipuan online, lo. Adapun dalam riset tersebut, disebutkan 5 modus scamming yang paling banyak ditemukan dalam lapangan:

36,9% berkedok hadiah

Biasanya, pelaku akan mengirimkan pesan SMS atau telepon yang mengatakan bahwa kita memenangkan hadiah dan perlu segera mengklaimnya sebelum hadiah tersebut hilang.

Namun, ada yang menyertakan syarat kita harus mengirimkan sejumlah uang agar hadiah kita bisa segera turun (uang akan dikembalikan bersamaan dengan pengiriman gift). Bisa juga berasal dari iklan pop-up saat SohIB sedang membuka website tertentu.

33,8% mengirim tautan (link)

Senada dengan hal di atas, kadangkala penipu akan mengirimkan tautan untuk di-klik, yang ternyata mengarahkan kita ke website yang berbahaya.

29,4% penipuan jual beli seperti di Instagram dan lainnya

Pernahkah kamu mendengarkan cerita di mana ada orang yang membeli barang di Instagram, kemudian setelah terjadi pembayaran, akun pembeli malah diblokir? Kasus-kasus serupa memang terindikasi sebagai fake account.

Nah, akun Instagram yang palsu sebetulnya bisa kita identifikasi kok, SohIB. Misalnya followers-nya banyak atau terlalu sedikit dan tidak jelas, resolusi gambar pecah, dan harga tidak masuk akal (terlalu murah biasanya). Beberapa di antaranya ada yang menggunakan akun bank dengan nama sendiri (bukan nama perusahaan) untuk transfer, tetapi tidak semua yang seperti ini berarti penipu.

27,4% melalui situs web atau aplikasi palsu

Beberapa waktu lalu, ada modus penipuan baru, di mana aplikasi atau file dikirimkan ke WhatsApp calon korban untuk dibuka. Jika korban berhasil terpancing untuk meng-klik folder tersebut, virus akan segera masuk ke dalam perangkat handphone korban.

26,5% penipuan berkedok krisis keluarga

Adanya telepon-telepon yang dilakukan penipu atas nama untuk membuat korban panik, karena mengalami kecelakaan, tertangkap polisi karena narkoba, atau yang lain. Pelaku kemudian akan meminta uang tebusan agar ‘keluarga’ tersebut dibebaskan.

Tak hanya itu saja, media yang digunakan para penipu untuk mencari korbannya bermacam-macam. Akan tetapi, riset mengatakan bahwa SMS atau telepon dijadikan platform utama dalam scamming. Bahkan, mencapai 64,1%. Kemudian, disusul dengan media sosial (12,3%), situs website (8,9%), hingga e-mail (3,8%).

Media Digital Makin Dominan, Ini Keuntungannya!

Apa Tujuan Scammer?

Apa tujuan scammer?
Apa tujuan scammer? | Sumber: Indonesia Baik

Dilansir dari Dewaweb, penipuan online adalah penggunaan layanan internet atau software dengan akses internet untuk menipu atau mengambil keuntungan dari korban, misalnya dengan mencuri informasi personal, yang bisa memicu pencurian identitas.

Nah, kejahatan siber ini biasanya menggunakan berbagai ruang yang berbasis internet seperti media sosial, website, chat, atau surat elektronik. Apa sih, yang para penipu dapatkan dari aktivitas tersebut?

Biasanya, mereka melakukan modus penipuan demi mendapatkan uang atau data pribadi korban. Data privasi pun juga bisa digunakan untuk melakukan tindak kejahatan lainnya, seperti pemerasan, menggunakan foto atau informasi kita untuk menipu ke tempat lain, hingga pembobolan akun bank kita. Seram banget nggak, sih?

Bagaimana Cara Melaporkan Penipuan?

Dari Indonesia Baik, untuk mengatasi hal itu, Kominfo menggencarkan literasi digital. Salah satunya melalui Gerakan Nasional Literasi Digital (GNLD). Selain itu, SohIB juga bisa mengikuti tips-tips berikut ini:

  1. Amankan keuangan dengan hubungi call center m-banking.
  2. Jika terjadi transaksi tidak dikenal di rekening, minta bank memblokir rekening SohIB segera. Kemudian, datangi gerai bank untuk dapat solusi lebih lanjut.
  3. Laporkan kepada pihak yang berwenang.
  4. Perusahaan yang resmi tidak akan pernah memungut biaya apabila kamu memenangkan suatu acara atau diterima kerja. Namun, ada baiknya kamu langsung mengkonfirmasikan hal tersebut kepada perusahaan yang terkait.

Bagaimana Agar Terhindar dari Penipuan Online?

Cara agar terhindar dari penipuan online
Cara agar terhindar dari penipuan online | Sumber: Indonesia Baik

SohIB harus selalu waspada dengan segala jenis modus penipuan. Berhati-hatilah bila ada pengumuman pemenang undian yang tidak pernah kamu ikuti. Jangan sembarangan meng-klik tautan tak dikenal.

Kamu juga perlu menghindari membuka akun bank atau m-banking apabila sedang menggunakan WiFi publik. Senantiasa perbarui security pada perangkat yang kamu gunakan, ya!

Generasi Muda Bersiap Hadapi Transformasi Digital, Ini 5 Hal yang Perlu Kamu Lakukan!

Jangan lupa untuk terus ikuti artikel-artikel seru lainnya hanya di sohib.indonesiabaik.idya! Banyak lo, informasi menarik nan lengkap yang harus banget kamu baca.

Nggak hanya itu aja! Jika kamu memiliki passion di bidang kepenulisan dan ingin senantiasa berkembang, join jadi kontributor SohIB dan dapatkan banyak benefit-nya!

Oiya, SohIB.id juga punya komunitas keren yang selalu aktif memberikan berbagai pelatihan, webinar, diskusi, dan bagi-bagi merchandise cantik, lo! Semuanya gratis! Skuy, langsung gabung aja di sini! Salam Sobat Hebat Indonesia Baik! (AJ)