Darurat Sampah Plastik di Laut, Ini yang Bisa Kita Lakukan!

Darurat Sampah Plastik di Laut, Ini yang Bisa Kita Lakukan!

Sampah plastik di lautan | Sumber: Unsplash (Naja Bertolt Jensen)

Sampah plastik menjadi salah satu problematika bagi lingkungan di dunia. Apabila menilik ke masa lampau, sejak tahun 1950, plastik menyumbangkan rekor sampah dengan angka lebih dari 8 milyar ton. Padahal, sebagaimana yang sering dibahas oleh pecinta lingkungan, sampah yang satu ini butuh waktu yang nggak sebentar lo, untuk kemudian bisa terurai dengan sempurna, waduh!

Negara Penghasil Sampah Plastik Terbesar di Dunia

Negara penghasil sampah plastik tertinggi di dunia
Negara penghasil sampah plastik tertinggi di dunia | Sumber: Indonesia Baik

Indonesia Baik mencatat, bahwa data dari World Population Review menaksir sekitar 4,8ー12,7 juta metrik ton plastik masuk ke laut setiap tahunnya. Adapun di benua kita sendiri, berdasarkan laporan di tahun 2021 lalu, ada lima negara Asia dengan limbah plastik lautan tertinggi di dunia, yang mana salah satunya adalah Indonesia.

Inilah rinciannya:

  • Filipina — 356.371 ton.
  • India — 126.513 ton.
  • Malaysia — 73.098 ton.
  • China — 70.707 ton.
  • Indonesia — 56.333 ton.
  • Brazil — 37,799 ton.
  • Vietnam — 28.221 ton.
  • Bangladesh — 24.640 ton.
  • Thailand — 22.806 ton.
  • Nigeria — 18.640 ton.

Lihat deh, SohIB. Setelah lima besar penyumbang sampah plastik laut didominasi oleh negara di Asia, bahkan daftar di atas didominasi dari negara Asia lainnya. Sedih banget nggak, sih?

Bola Piala Dunia yang Buatan Indonesia, Makin Bangga!

Bahaya Sampah Plastik di Lautan

Beberapa tahun lalu, kita sesekali mungkin melihat foto di media sosial, di mana hewan di lautan mengalami cedera serius yang disebabkan oleh limbah plastik. Contohnya adalah kura-kura yang moncongnya terjebak plastik, kepiting dalam gelas plastik, hingga paus yang terdampar dengan beragam sampah di mulutnya.

Dilansir dari Okezone, sebetulnya hewan-hewan laut bukannya bodoh salah mengartikan bahwa sampah plastik adalah makanan. Namun, ada beberapa alasan sederhana mengapa mereka menyukainya, yang kemudian menghasilkan masalah yang tidak sederhana.

Misalnya, plastik memiliki bau-bau tertentu yang bisa menarik hewan untuk melahapnya. Ada pula penyu yang senang menelan plastik bertekstur lunak dan berwarna netral, sebab dikira adalah ubur-ubur. Tak berhenti di situ saja, hewan laut sangat mungkin untuk terjebak di jaring-jaring berbahan dasar plastik yang dibuang begitu saja. 

Sampah saja sebetulnya sudah banyak merugikan banyak pihak. Sebab, tak hanya membuat lingkungan jadi kotor, baunya juga bisa sangat mengganggu sekitar. Lalat dan hewan yang menyenangi tempat kotor pun akan bertebaran dan berpotensi menimbulkan penyakit seperti diare dan sakit perut.

Oleh sebab itu, di masa kini, masyarakat sudah disediakan tempat buang sampah yang dipisahkan antara organik dan anorganik (sulit terurai). Hal ini direspon positif oleh masyarakat, meskipun beberapa masih belum disiplin dan membuang sampah sembarangan saja.

Berapa Lama sih, Sampah Plastik Bisa Terurai?

Lamanya sampah plastik bisa terurai
Lamanya sampah plastik bisa terurai | Sumber: Indonesia Baik

Kerugian paling besar yang ditimbulkan oleh sampah plastik adalah masa terurainya yang sangat lama. Sebuah kantong plastik mungkin digunakan ‘hanya’ beberapa saat. Namun, ketika dibuang, limbahnya akan diurai oleh alam dari 10 hingga 1000 tahun lamanya. Bahkan, manusia yang membuangnya saja usianya tidak mungkin hingga ribuan tahun.

Padahal, plastik digunakan hampir di semua sektor dalam kehidupan kita. Nilai plusnya sebagai pembungkus yang awet, tahan lama, dan tahan air ini masih menjadi primadona hingga sekarang. Bahkan, ketika sudah ada alternatif penggantinya sekalipun. Lantas, apa ya, yang bisa kita lakukan agar pencemaran lingkungan oleh plastik semakin berkurang?

SIM Indonesia Bisa Dipakai di Luar Negeri, Kamu Wajib Tahu 5 Hal Ini!

Cara Mengurangi Sampah Plastik

Merubah dunia memerlukan waktu yang nggak sebentar. Namun, yakinlah perubahan kecil yang dimulai dari kamu, lambat laun akan menginspirasi SohIB lainnya dan menjadi inspirasi yang ditularkan secara masif. Begini langkah konkrit yang bisa kita lakukan untuk mengurangi sampah plastik di keseharian!

1. Biasakan Membawa Tas atau Botol Sendiri

Nah, SohIB bisa nih, mulai membiasakan diri untuk membawa tas belanja, tempat bekal, dan botol sendiri. Sehingga bila memungkinkan, kamu dapat memindahkan minuman atau makanan yang biasanya disajikan dalam plastik ke dalam botol atau tempat bekal yang kamu bawa. Sekarang ini, hal tersebut bukanlah hal yang aneh lagi, bahkan menjadi budaya baru di antara kita.

Bahkan, tidak sedikit perusahaan yang mengeluarkan ide cemerlang, yakni menjual variasi tumbler dan tote bag yang lucu-lucu, hingga diskon spesial bagi yang membawa tempatnya sendiri dari rumah. Bagi yang terpaksa take home dengan bungkusan plastik, beberapa restaurant justru akan dikenai biaya tertentu sebagai konsekuensinya. Wah, sayang banget ‘kan, padahal uangnya bisa untuk beli es teh lagi?

2. Hindari Menggunakan Sedotan Plastik

Bila kamu perhatikan, sebagian dari tempat makan franchise di negara kita sudah menerapkan anti sedotan plastik sejak beberapa tahun lalu. Sebagai gantinya, mereka akan menyediakan sedotan dari kertas atau inovasi lubang pada tutup minumannya.

Memang sih, ada beberapa jajanan yang sepertinya sulit dinikmati tanpa sedotan, misalnya es boba atau minuman yang ber-topping. Maka dari itu, bawalah sedotan sendiri yang lebih bahannya lebih ramah lingkungan dan bisa dipakai berkali-kali, misalnya dari bambu dan stainless. Sekarang banyak sekali pebisnis yang menjual alat minum dalam satu paket lengkap, yakni pipet dengan lubang kecil, lubang lebar, ujung yang bengkok, dan disertai dengan sikat pembersihnya!

3. Beli Barang yang Lebih Besar

Beli dua lebih hemat…

Beli satu gratis satu…

Adakah di antara kamu yang senang memanfaatkan discount harga demi mendapatkan barang yang lebih murah? Duh, Kak IBe aneh banget deh, pertanyaannya! Siapa juga yang nggak suka?

Okay, tenang! Pada musim tertentu, swalayan, minimarket, dan supermarket memang memberikan banyak promosi yang menarik mata, salah satunya program “Beli 1, gratis 1”. Namun, bila mungkin, yuk, kita kalkulasi kembali apakah harga yang tersebut benar-benar sepadan dengan yang kita dapatkan!

Biasanya, membeli barang yang lebih besar justru akan semakin hemat karena bisa kita gunakan dalam jangka panjang. Selisih harga yang ditawarkan penjual dalam berbagai ukuran biasanya juga disebabkan karena kita perlu membayar kemasan sebanyak item yang dibeli. Itu artinya, jika SohIB membeli sebuah produk dengan big size, kita sebenarnya sudah berkontribusi untuk melindungi dunia dari sampah plastik!

Tidak semua barang mungkin benar-benar perlu untuk dibeli dalam jumlah besar, ya! Oleh sebab itu, berbelanjalah dengan bijaksana agar pengaturan uang tetap baik dan tentunya bisa mendapatkan harga yang best deal. SohIB dapat memilah, produk mana yang kira-kira sering digunakan setiap hari dan akan sering habis dalam beberapa minggu sebelum jatah belanja lagi.

Biasanya, detergen, sabun mandi, shampo, odol, sikat gigi, hingga pewangi pakaian adalah barang-barang yang paten akan selalu dibutuhkan dan perlu di-restock kembali. Sehingga, membelinya dengan ukuran besar tentu akan lebih terjangkau karena kamu tidak perlu bolak-balik ke toko untuk berbelanja lagi.

4. Kreasi Produk dari Barang Bekas

Pandemi COVID-19 di satu sisi membawa berkah tersendiri bagi kita yang sedang berupaya untuk “puasa plastik”. Selain menjadi jarang berbelanja, banyak lo, yang kemudian jadi memiliki kegiatan baru, yakni mengkreasikan produk dari barang bekas plastik. Contohnya saja botol-botol sekali pakai untuk pot tanaman, bantal isi serpihan bungkus makanan, tempat makan hewan, celengan dari kaleng susu, layangan dari kresek, dan masih banyak lagi. Kira-kira, apa yang bisa kita buat dari sampah plastik sendiri ya, SohIB?

5. Memasak Sendiri dari Rumah

Siapa yang senang memasak? Dari hobi yang satu ini, ternyata yang menjadi sehat tidak hanya tubuh kita lo, melainkan juga lingkungan kita karena sama saja dengan meminimalisir adanya sampah plastik! Sudah memakai kantong belanja sendiri, menggunakan peralatan makan di rumah, dan tentunya makan dengan masakan yang sesuai selera, wah, siapa yang rugi?

Menjaga alam dari bahaya sampah plastik ternyata bisa dilakukan dengan mudah, bukan? Kita hanya perlu berkomitmen dan konsisten bersama-sama agar suatu saat impian tersebut dapat tercapai. Tentunya, manfaat tersebut akan menjadi investasi jangka panjang dan dirasakan oleh anak cucu kita kelak. Apakah kamu siap untuk menjadi bagian dari peduli lingkungan bebas sampah plastik?

5 Cara Mengurangi Sampah Plastik. Yuk, Mulai dari Sekarang!

Jangan lupa untuk terus ikuti artikel-artikel seru lainnya hanya di sohib.indonesiabaik.id, ya! Banyak lo, informasi menarik nan lengkap yang harus banget kamu baca.

Nggak hanya itu aja! Jika kamu memiliki passion di bidang kepenulisan dan ingin senantiasa berkembang, join jadi kontributor SohIB dan dapatkan banyak benefit-nya!

Oiya, SohIB.id juga punya komunitas keren yang selalu aktif memberikan berbagai pelatihan, webinar, diskusi, dan bagi-bagi merchandise cantik, lo! Semuanya gratis! Skuy, langsung gabung aja di siniSalam Sobat Hebat Indonesia Baik! (AJ)