7 Etika Menghubungi Dosen Melalui Pesan Singkat

7 Etika Menghubungi Dosen Melalui Pesan Singkat

Jangan lupa untuk tetap beretika dalam menghubungi dosen | Sumber: Unsplash (Kevin Gonzales)

#SobatHebatIndonesiaBaik #JadiKontributorJadiInspirator #BerbagiMenginspirasi

Hai para SohIB! Menjadi mahasiswa tentu merupakan sebuah amanah besar. Maka, menjaga sikap dan perilaku dalam berhubungan sosial, berinteraksi, dan berkomunikasi baik di lingkungan universitas atau di tengah masyarakat itu sangat penting, karena akan menjadi penilaian dan tolok ukur terhadap kualitas mahasiswa tersebut.

Di lingkungan universitas, seorang mahasiswa tentu akan sering berinteraksi dan berkomunikasi dengan dosen, salah satunya melalui pesan singkat. Terdapat etika tersendiri untuk menghubungi dosen melalui pesan singkat. Tujuannya untuk menghargai, menghormati, dan bersikap sopan sehingga menjaga hubungan baik antara dosen dan mahasiswa. Maka dari itu, untuk kamu para SohIB khususnya mahasiswa baru, simak penjelasan berikut ini!

1. Memperhatikan Waktu saat Mengirim Pesan Singkat

Perhatikanlah Waktu saat Ingin Mengirim Pesan Kepada Dosen
Perhatikanlah waktu saat ingin mengirim pesan kepada dosen | Sumber: Unsplash (Age Barros)

Seorang mahasiswa tentunya harus dapat memahami bahwa persoalan waktu yang tepat dalam menghubungi dosen merupakan etika dasar yang sangat penting. Maka dari itu, sebaiknya kamu menghindari mengontak beliau di luar jam kerja. Mereka kan, tentunya perlu beristirahat dan mengurus pekerjaan lainnya. Oleh karena itu, merupakan hal yang wajar apabila chat yang kamu kirim tidak mendapatkan balasan atau dosen menilai bahwa kamu tidak sopan.

2. Mengucapkan Salam kepada Dosen

Sebagai bentuk pembukaan dalam chat yang akan kamu kirim kepada dosen, mengawalinya dengan mengucapkan salam tentu merupakan sebuah kewajiban. Jangan sampai, pesan singkat yang kamu kirim langsung ke poin pembahasan. Tentunya hal tersebut merupakan tindakan yang tidak bertata krama. Kamu dapat mengucapkan “Assalammu’alaikum Bapak/ Ibu,” atau menggunakan salam yang lebih umum seperti “Selamat pagi Bapak/ Ibu.”

3. Memperkenalkan Identitas

Dosen tentu tidak menyimpan semua nomor kontak mahasiswanya. oleh sebab itu, seorang mahasiswa harus memperkenalkan diri terlebih dahulu dalam mengirim pesan singkatnya. Salah satu cara yang baik adalah dengan menjelaskan nama, kelas, dan dari angkatan berapa.

4. Memohon Maaf kepada Dosen

Pada saat kamu mengirim pesan singkat, meminta maaflah kepada dosen sebagai bentuk kerendahan hati dan kesopanan. Jadi, hal ini bukan karena kamu memiliki kesalahan kepadanya, ya! Sebagai contoh,  “Mohon maaf Pak/ Bu telah mengganggu waktunya."

5. Tidak Boleh Menyingkatkan setiap Kata Pada Pesan

Sebagai seorang mahasiswa, tentu SohIB harus jelas dalam menuliskan kata-kata dalam pesan singkat yang kamu buat. Hal tersebut juga merupakan bentuk tanggung jawab, karena dapat membantu untuk membentuk pola komunikasi yang baik. Dengan demikian, dosen akan benar-benar paham terkait maksud dan tujuan kamu menghubunginya.

Hindarilah membentuk atau menyingkatkan kata seperti 'sy sebagai saya, kprluan sebagai keperluan, dll'. Hal tersebut, dapat membuat dosen menjadi ambigu terhadap pesan yang kamu sampaikan. 

6. Membuat Pesan Singkat yang Padat dan Jelas

Seperti yang kita ketahui, dosen pastinya sangatlah sibuk dengan seluruh urusannya. Selain di bidang akademik, beliau juga pasti mempunyai kesibukan lain di luar kegiatan tersebut. Maka dari itu, susunlah kalimat yang tidak bertele-tele dengan menjelaskan maksud dan tujuan seefektif mungkin.

7. Mengucapkan Salam Penutup

Sebagai bentuk penghormatan terakhir, kamu dapat membuat kalimat penutup pada pesan singkat kamu dengan mengucapkan terima kasih.

Nah, itulah 7 tata cara yang harus kamu lakukan ketika menghubungi dosen melalui pesan singkat. Selain untuk menghargai dan menghormati dosen, hal ini untuk menjaga hubungan baik. Apalagi, selama masa perkuliahaan, kamu akan sangat membutuhkan bantuannya, khususnya dalam urusan akademik. Jadi, walaupun menghubunginya melalui chat, kita juga harus menggunakan etika yang baik.

Untuk para SohIB yang juga penasaran bagaimana etika yang baik ketika melamar pekerjaan melalui media sosial seperti WhatsApp, bisa banget untuk membaca artikel yang satu ini. Okey segitu dulu, anyway sampai jumpa lagi!